Di Mata Najwa, Remaja Wanita WNI eks ISIS Ini Bocorkan Alasannya Jadi Teroris, Singgung Soal Hijab
Di Mata Najwa, remaja wanita ISIS eks WNI ini bocorkan alasannya jadi teroris, singgung soal hijab
TRIBUNKALTIM.CO - Di Mata Najwa, remaja wanita ISIS eks WNI ini bocorkan alasannya jadi teroris, singgung soal hijab.
Pemerintah Indonesia telah memutuskan menolak masuknya WNI eks ISIS.
Diketahui, wacana pemulangan hampir 700 orang WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah mendapat penolakan keras dari Tanah Air.
Seorang wanita mantan anggota ISIS, Dania mengungkap alasannya ikut bergabung dengan jaringan teroris tersebut.
Hal itu diungkapkan Dania dalam film dokumenter berjudul Seeking The Imam yang ditayangkan kembali di acara Mata Najwa pada Rabu (13/2/2020).
Dania bercerita, mulanya pada 2014 dia melihat teman SDnya yang sangat terlihat sangat anggun mengenakan hijab.
Kemudian, Dania jadi merasa tertarik untuk mengenakan hijab panjang dan rok.
• Anak Jokowi Didukung SBY, Prabowo Subianto, Golkar di Pilkada Solo, Ini Respon Anak Buah Megawati
• Anies Baswedan Berbohong, Anak Buah Megawati PDIP Marah, Bakal Coret Anggaran Formula E di Monas
• TERUNGKAP Alasan 3 Siswa Keroyok Siswi SMP Purworejo, Dipukul Lalu Uangnya Dibajak, Videonya Viral
• Surat dari Thailand dan Bukti Pengadilan Ini Buat Polisi Tak Bingung Tentukan Kelamin Lucinta Luna
Hingga pada akhirnya, Dania menemukan sebuah link di Facebook Diary of Muhajirah.
"Dari segi pakaian itu seperti hijrah gitu loh, sampai aku inget banget di Facebook itu ketemu Diary of Muhajirah," ujar Dania.
Dania mengatakan, link itu merupakan diari dari seorang imigran yang nekat untuk berhijrah.
Hal yang membuat Dania makin tertarik adalah banyaknya anak-anak muda dari berbagai negara nekat pergi ke Suriah.
"Nah yang buat aku makin semangat anak-anak muda umurnya baru 16 tahun dari Inggris itu mereka hijrah aja sendiri."
"Terus dari Prancis, cuma seorang diri mereka aja hijrah," cerita Dania.
Dania mengaku, dirinya menjadi makin termotivasi apalagi di umurnya yang sudah menginjak 17 tahun.
Dia sempat bertanya-tanya bagaimana cara agar bisa bergabung dengan ISIS.
Selain itu, perasaan bosan akan rutinitasnya di kehidupan sehari-hari membuatnya semakin yakin bahwa dirinya ingin menyusul menjadi anggota ISIS.
"Saya merasa waktu itu memang enggak enak aja, maksudnya enggak happy apalagi ditambah tugas melulu, belajar, belajar, belajar, kerjaannya gitu-gitu doang," kata Dania.
Sedangkan, sang ayah juga sibuk dengan pekerjaannya.
Dia hampir tidak memiliki waktu bersama dengan sang ayah.
Ayahnya juga disebut terlihat tak tertarik belajar agama.
"Sedangkan ayah sibuk bekerja berangkat pagi pulang malam, itu memang buat kita juga ya aku ngerasa kita haruslah ada diskusi, kita belajar agama bareng."
"Tapi ayah tuh kita kayak udah lah mau tidur atau sibuk di HPnya kayak nggak tertarik gitu loh," ceritanya.
Akibatnya, Dania berdoa agar ayahnya bisa ikut berhijrah.
Kemudian doanya terkabul, Dania mengaku ayahnya menjadi sosok yang berbeda semenjak hijrah.
Ayahnya disebut lebih peduli dengan keluarga semenjak hijrah
"Sejak hijrah itu, aku merasa dapet hikmah yang besar banget jadi deket sama ayah," ungkap dia.
Bisa Masuk Via Cara Ini
Menkopolhukam Mahfud MD khawatir, para WNI eks ISIS tetap bisa ke Tanah Air melalui cara ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, pemerintah terus mengantisipasi kemungkinan WNI eks ISIS pulang melalui jalur tikus atau jalur ilegal.
Pasalnya, Mahfud MD meyakini belum seratus persen WNI eks ISIS membakar paspornya.
Sehingga, dikhawatirkan para teroris pelintas batas tersebut masuk ke Indonesia melalui negara bebas visa.
"Kalau lewat jalur tikus ya ditangkap dong.
Yang problem itu kalau mereka ada yang menyembunyikan paspor, bilang paspornya cuma pura-pura dibakar.
Lalu lewat jalur-jalur gelap itu melalui negara yang bebas visa untuk masuk ke Indonesia," kata Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Mahfud MD juga enggan membeberkan secara rinci terkait langkah antisipasi pemerintah.
Karena, ia khawatir jika langkah tersebut dibeberkan maka kombatan ISIS itu akan mencari cara lain untuk pulang ke tanah air.
"Itu kita sudah antisipasi, tapi kan ga harus dibilang ke anda semua.
Kalau ditangkal diceritakan mereka bikin cara lain," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, pemerintah mengambil keputusan tidak memulangkan 689 WNI eks ISIS di Suriah, Turki dan dibeberapa negara terlibat Petempur Teroris Asing (Foreign Terrorist Fighter/FTF).
Keputusan itu disampaikan Mahfud usai menggelar rapat yang di pimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (11/2/2020).
"pemerintah tidak ada rencana memulangkan terorisme, bahkan tidak akan memulangkan FTF ke Indonesia," kata Mahfud MD.
• Anak Jokowi Didukung SBY, Prabowo Subianto, Golkar di Pilkada Solo, Ini Respon Anak Buah Megawati
• Anies Baswedan Berbohong, Anak Buah Megawati PDIP Marah, Bakal Coret Anggaran Formula E di Monas
• TERUNGKAP Alasan 3 Siswa Keroyok Siswi SMP Purworejo, Dipukul Lalu Uangnya Dibajak, Videonya Viral
• Surat dari Thailand dan Bukti Pengadilan Ini Buat Polisi Tak Bingung Tentukan Kelamin Lucinta Luna
Ia menjelaskan, keputusan itu diambil karena pemerintah dan negara wajib memberikan rasa aman dari ancaman terorisme dan virus-virus baru termasuk teroris terhadap 267 juta rakyat Indonesia.
"kalau FTF ini pulang itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta itu merasa tidak aman," tambahnya.
Mahfud MD juga menyebut, pemerintah akan memastikan data valid jumlah dan identitas orang-orang yang terlibat terorisme, termasuk bergabung dengan ISIS.
"Bersama dengan itu akan di data yang valid tentang jumlah dan identitas orang-orang itu," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Lewat Video yang Ditayangkan Mata Najwa, Remaja Ungkap Alasannya Gabung ISIS, Merasa Bosan Belajar, https://wow.tribunnews.com/2020/02/13/lewat-video-yang-ditayangkan-mata-najwa-remaja-ungkap-alasannya-gabung-isis-merasa-bosan-belajar?page=all.