Kebakaran di Samarinda
Kebakaran di Pemukiman Padat,Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda Keluhkan Warga yang Berjejal Menonton
Kebakaran di pemukiman padat penduduk, Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda keluhkan warga yang berjejal menonton.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kebakaran di pemukiman padat penduduk, Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda keluhkan warga yang berjejal menonton.
Kebakaran di pemukiman padat Samarinda, 4 rumah dan 3 toko hangus terbakar.
Musibah kebakaran kembali terjadi di pemukiman padat penduduk di Jalan Pangeran Untung Suropati Rt 5, Gang Al Mujahidin, Kelurahan Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Samarinda.
Sekira pukul 5.30 Wita Minggu (23/2/20) pagi, si jago merah sudah membesar dan melahap sebagian rumah milik warga.
Mendengar adanya laporan tim gabungan dari unsur Dinas Pemadam Kebakaran ( Disdamkar ) kota Samarinda, BPBD Samarinda, Balakarcana serta Relawan bergegas langsung menuju titik lokasi dan melakukan pemadaman.
BACA JUGA
22 Paket Sabu Gagal Edar di Bontang, Polisi Tangkap Pengedar di Loktuan Kalimantan Timur
Dalam Semalam, Polres Kutai Timur Ungkap Empat Kasus Narkoba Sekaligus
Polresta Balikpapan Ungkap Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika, 6 Bandar Sabu Diamankan
Sembunyikan Sabu Dalam Kemasan Makanan Ringan, Dua Remaja di Kota Balikpapan Diringkus Polisi
Tim gabungan menurunkan armada 10 unit mobil tangki dan 10 unit mesin portable untuk memadamkan api hingga akhirnya sekitar 40 menit kemudian api mulai dapat dikendalikan dan akhirnya dilakukan pembasahan di lokasi kejadian.
Seketaris Disdamkar Samarinda, Makmur Santoso, menjelaskan beberapa kendala tim gabungan dalam melakukan pemadaman.
"Cukup kesulitan lantaran banyaknya warga yang berjejal hendak menonton," kata Makmur Santoso.
Warga juga banyak yang memarkirkan kendaraan mereka di badan jalan, hingga akses kendaraan tangki yang menuju titik pemadaman mengalami kesulitan.
Alhasil, tim gabungan harus bekerja ekstra untuk menertibkan warga dan juga memadamkan api.
“Warga yang banyak memarkir kendaraan sembarangan, serta menonton kejadian ini. Bangunan yang terbakar terbuat dari kayu hingga api cepat membesar. Kendala lainnya tidak ada,” jelas Makmur Santoso, Minggu (23/2/20) sekitar 6.00 Wita.

BACA JUGA
BREAKING NEWS Memancing di Lubang Bekas Tambang Batu Bara, Pemuda di Samarinda Tenggelam
Jatuh Korban ke-37 di Bekas Lubang Tambang, Jatam Kaltim Sampaikan 10 Tuntutan
Tim SAR Gabungan Gunakan Tiga Metode Mencari Bayu Setiawan Korban Tenggelam di Lubang Bekas Tambang
Kepala Teknik Tambang PT CEM Benarkan Danau Lokasi Korban Tenggelam Masuk Wilayah CEM
Makmur Santoso juga menambahkan, penyebab pasti dari musibah kebakaran kali ini masih sepenuhnya dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Belum diketahui secara pasti berapa total kerugian materil dalam musibah kebakaran ini, dari sejumlah pengakuan warga sekitar asal muasal api diduga berasal dari konsleting listrik di salah satu rumah warga.
“Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kurang lebih tim gabungan dapat menguasai kobaran api sekitar 40 menit kemudian,” imbuhnya.
Dari data sementara, akibat dari kejadian ini setidaknya sekitar empat rumah tunggal serta tiga bangunan toko yang berada di pinggir jalan hangus dilahap si jago merah.
Tak ada korban jiwa.
Rumah dan tiga bangunan toko itu milik 8 kepala keluarga dengan jumlah 22 jiwa.
BACA JUGA
Kasus 2 Kg Sabu Dilimpahkan ke Kejari Tarakan,Tak Buru Pemesan Asal Balikpapan, Ini Alasan Polisi
Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Ingatkan Samarinda Bagian dari Kutai, Ini Penjelasannya
Rahmad Masud Terkejut Dapat Surat Rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan Maju di Pilkada Balikpapan
Cakra Khan dan Ganjar Pranowo Meriahkan Resepsi Pernikahan Anak Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit
Diberitakan sebelumnya, salah seorang saksi,mengatakankan peristiwa tersebut berawal saat Norhan (55) baru saja usai menunaikan sholat subuh,
tiba-tiba warga lainnya berteriak "kebakaran", lantas berlari menyelamatkan diri dan membawa serta barang berharga miliknya beserta keluarganya.
Api cepat membesar serta melahap rumah warga bermaterial kayu yang mudah tebakar juga membuat api berkobar sangat cepat.
"Api sudah membesar banyak yang berhamburan lari menyelamatkan diri. Tak jelas dari mana asalnya," ungkap Norhan.
Norhan menjelaskan, melihat kobaran api semakin meluas sebagian warga lain di sekitar lokasi kejadian mencoba menyelamatkan barang-barang berharga.
"Banyak dari kami terkejut, tiba-tiba api sangat cepat berkobar," terangnya. (TribunKaltim.co / Budi Dwi Prasetiyo)