Pembunuhan Sadis

Emosi, Bos Polisi di Sidoarjo Sebut Jahanam Pembunuh Sadis yang Tusuk Kelamin Mertua Pakai Gunting

Tampak emosi, bos polisi di Sidoarjo sebut jahanam pria pelaku pembunuhan sadis yang tusuk kelamin mertuanya pakai gunting.

Editor: Syaiful Syafar
YouTube Surya Online
Emosi, Bos Polisi di Sidoarjo Sebut Jahanam Pembunuh Sadis yang Tusuk Kelamin Mertua Pakai Gunting 

TRIBUNKALTIM.CO - Tampak emosi, bos polisi di Sidoarjo sebut jahanam pria pelaku pembunuhan sadis yang tusuk kelamin mertuanya pakai gunting.

Kombes Pol Sumardji tak bisa menyembunyikan kekesalannya terkait kasus pembunuhan sadis, menantu bunuh mertua.

Orang nomor satu di Polresta Sidoarjo itu murka mengetahui kekejian Totok Dwi Praseto (25) yang membunuh mertuanya Siti Fadilah (48).

Kombes Pol Sumardji sampai menyebut kata jahanam untuk menggambarkan kekejian menantu ke mertuanya ini.

Hal ini beralasan karena pembunuhan yang dilakukan Totok sangat keji.

Totok tak hanya mencekik dan membanting tubuh mertuanya, tetapi juga menusuk-nusukkan gunting ke kemaluan mertuanya.

Seorang Suami di Mahulu Ngamuk Ambil Gunting Tusuk Istrinya hingga Bersimbah Darah, Ini Pemicunya

Kabar Baik Setelah Bentrokan TNI vs Polisi Pecah di Tapanuli Utara, Danrem Perintahkan Ini

Pembunuhan di Kalimantan, Istri Potong Kemaluan Suami yang Enggan Cari Nafkah, Hukuman Mati Menanti

Bermula dari Laka Tunggal Lalu Terjadi Adu Mulut, Aparat TNI dan Polisi Tapanuli Bentrok

Peristiwa tragis itu berlangsung saat bapak satu anak yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut datang ke rumah mertuanya di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Rabu (26/2/2020) sekira pukul 09.00 WIB.

Dia bermaksud meminjam uang Rp 3 juta.

Karena tidak dikasih, dia kalap.

Leher ibu mertuanya itu dicekik, kemudian tubuhnya dibanting ke lantai.

Setelah korban tergeletak, kepalanya dipukul menggunakan miniatur kapal yang terbuat dari keramik di kepala belakang.

Setelah itu, korban masih bergerak-gerak lagi, tersangka lalu menyeretnya ke dapur.

"Di dapur ada tabung gas elpiji, diambil dipukulkan ke kepalanya. Setelah tidak bergerak, masih tidak puas lagi.

"(Tersangka) ambil gunting ditusuk-tusukkan di dada, mungkin maksudnya supaya kena jantung. Kemudian ditusuk-tusukkan lagi (mohon maaf) di kemaluan mertuanya. Ini jahanam ini kalau menurut saya," seru Kombes Pol Sumardji dengan nada tinggi sembari menunjuk ke arah pelaku.

Setelah korban tak bernyawa dalam kondisi sangat memprihatinkan, pelaku pergi dari rumah korban.

Pintunya dikunci dari luar.

Ambil harta benda korban

Seusai menghabisi nyawa mertuanya sendiri, pria 25 tahun itu tega mengambil harta mertuanya.

Bapak satu anak yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut mengambil perhiasan, ATM, dan ponsel korban.

"Setelah korban tewas, pelaku mengambil perhiasan di rumah korban. Sejumlah gelang dan cincin emas," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Ponsel dan kartu ATM milik korban belum sempat dipakai, pelaku sudah keburu tertangkap polisi.

Totok tertangkap di rumah neneknya yang berada satu desa dengan rumah mertuanya.

Tempat kejadian perkara, Desa Ganting, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

Diungkap cepat

Penanganan kasus mantu bunuh ibu mertua begitu cepat dilakukan Polres Sidoarjo, Rabu (26/2/2020).

Tak sampai 24 jam, anggota Polres Sidoarjo berhasil menangkap pembunuh ibu di Sidoarjo yang sebelumnya ditemukan tewas tergeletak.

Menurut keterangan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, penangkapan terhadap Totok itu dilakukan di tempat keluarganya di Desa Ganting.

Lokasi desa itu tak jauh dari rumah ibu mertua Totok.

"Pelaku ditangkap di tempat keluarganya yang berada di Desa Ganting. Tak jauh dari rumah korban," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Ia menabmbahkan, Totok merupakan suami Nafisah, anak kedua korban.

"Setelah menghabisi mertuanya sendiri, dia mengunci rumah dari luar. Kemudian bersembunyi di rumah keluarganya yang berada di desa setempat," urai Sumardji.

Anak korban

Sebelumnya, Haikal Nizar, anak korban terlihat sangat tegar.

Meski matanya tampak berkaca-kaca, siswa kelas 3 SMP tersebut begitu kuat menunggui proses pemeriksaan terhadap jenazah ibunya, Siti Fadilah.

Masih mengenakan batik seragamnya karena baru pulang sekolah, Haikal berdiri di depan rumah selama sekira satu jam.

Sesekali dia menyeka air mata di antara ratusan orang yang berkerumun di rumahnya.

Sementara di dalam rumah, polisi sedang melakukan oleh TKP dan memeriksa jenazah Fadilah.

"Ibu bagaimana," tanya Haikal kepada Bagus, kakak iparnya yang berdiri di sampingnya sambil terus merangkul pundak Haikal.

Bocah ini juga sempat berbincang dengan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji yang memimpin proses pemeriksaan dan olah TKP di rumah yang berada di Jalan Sukodono, masuk wilayah Desa Genting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Rabu (26/2/2020) siang.

"Tidak ada apa-apa sebelumnya pak. Ibu juga tidak pesan apa-apa," jawab Haikal lirih.

Haikal Nizar, anak dari ibu korban pembunuhan di Desa Genting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.
Haikal Nizar, anak dari ibu korban pembunuhan di Desa Genting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. (surya.co.id/m taufik)

Beberapa puluh menit kemudian, proses pemeriksaan jenazah korban selesai.

Mayat Siti Fadilah dibawa keluar, dalam posisi dibungkus kantong jenazah warna oranye.

Haikal terlihat tetap tegar.

Bersama kakak iparnya, dia ikut sampai jenazah ibunya dimasukkan ke dalam ambulans.

Haikal dan Bagus kemudian duduk di kursi bersebelahan dengan kantung jenazah berisi ibunya.

Beberapa petugas dan warga sempat melarang sang bocah ikut dalam ambulans, tapi sang kakak mendampinginya.

Akhirnya diizinkan. Mereka menemani jenazah ibunya menuju rumah sakit.

Siti Fadilah ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumahnya, Rabu siang sekira pukul 12.30 WIB.

Saat ditemukan, ibu empat anak itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Kematian Siti Fadilah mengarah ke pembunuhan.

Lukai Kapolsek Serta Rusak Markas Polisi, Dandim Cabut Izin Keluar Prajurit TNI Batalyon Infanteri

Tegur Rombongan Danki Batalyon Infanteri TNI, Kapolsek dan Anggotanya Terluka, Markas Polisi Dirusak

Wiranto Ditusuk dengan Gunting, Begini Detik-detik Penyerangan Menkopolhukam

Diduga Dirampok, Ibu Mertua Sekkab Sekaligus CEO Persela Lamongan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Dari hasil pemeriksaan polisi, luka di kepala korban tidak teratur dan akibat benturan benda tumpul.

"Seperti bekas penganiayaan. Mengarah ke peristiwa pembunuhan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji usai melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

"Saat kejadian, korban sedang sendirian di rumahnya," sambung dia.

Sekira pukul 14.40 WIB, jenazah korban dilarikan ke kamar RSUD Sidoarjo.

Dengan kantong jenazah warna oranye, jenazah dibawa menggunakan ambulans. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIDEO Kapolresta Sidoarjo 'Murka' hingga Sebut Jahanam soal Kasus Menantu Tusuk Kemaluan Mertua
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved