Antisipasi Corona, KSOP Tarakan Akan Semprot Disinfektan di Pelabuhan Penumpang, Periksa Kapal Asing
Antisipasi Corona, KSOP Tarakan Akan Semprot Disinfektan di Pelabuhan Penumpang, Periksa Kapal Asing
Resiko terjadinya penularan dihadapi petugas KKP. Hal iti mengingat potensi masuk Virus Corona di Kota Bontang paling tinggi melalui laut.
Sebab, banyak kapal asing yang melakukan aktifitas di perairan hingga darat Kota Bontang.
"Kalau ketemu suspek (corona), kami tidak akan turun (dari kapal). Tetap betahan di kapal, saya akan ikut di karantina.
Itu resiko pekerjaan kami. Istilahnya kami pasang badan paling pertama," ungkap staf Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL) KKP Samarinda, Mardiansyah.
Untuk diketahui, kapal asing melakukan lego jangkar di area yang telah ditentukan oleh KKP (zona karantina).
Jika hasil pemeriksaan seluruh awak kapal dan penumpang dinyatakan sehat, maka kapal boleh masuk di pelabuhan yang memenuhi standar ISPS Code.
Setiap kapal asing yang masuk di perairan Kota Bontang diperiksa oleh 3 petugas KKP, yang terdiri dari ahli medis, sanitasi dan survailance.
Tak ada petugas dari instansi mana pun yang boleh naik ke kapal, selain petugas KKP untuk melakukan pemeriksaan.
Petugas KKP dalam tugasnya mengenakan baju khusus lengan panjang keselamatan kerja (wearpack), masker N95 dan sarung tangan kesehatan.
"Kami pakai sarung tangan 3 lapis. Untuk mengantisipasi kalau ada hal yang tak diinginkan," bebernya.
Sebelumnya, pihak kapal asing tersebut wajib menyertakan dokumen Maritime Declaration Health kepada KKP.
"Dokumen itu menjelaskan semua informasi kapalnya, mulai dari crew, muatan, hingga perjalanan dari mana saja," tuturnya.
Bila pengecekan dokumen hingga orang di kapal asing tersebut telah dilakukan, kemudian KKP menyatakan aman.
Maka mereka bakal memberikan izin karantina. Artinya, kapal asing tersebut bisa melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan Kota Bontang. (*)