Virus Corona
Jokowi Minta Rapid Test Virus Corona Diperbanyak, Fadli Zon: Mimpi, Berkhayal Atau Mengigau?
Jokowi minta rapid test Virus Corona diperbanyak, Fadli Zon: Mimpi, berkhayal atau mengigau?
TRIBUNKALTIM.CO - Jokowi minta rapid test Virus Corona diperbanyak, Fadli Zon: Mimpi, berkhayal atau mengigau?
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon kembali mengomentari langkah Presiden Jokowi memerbanyak alat rapid test Virus Corona.
Kritikan tersebut dilontarkan Fadli Zon via akun Twitter, lantaran instruksi Jokowi dinilainya tak jelas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggalakkan adanya rapid test, sebagai upaya memerangi Virus Corona ( covid-19).
Bahkan dirinya juga menyebut rapid test atau tes cepat Virus Corona ( covid-19) sudah mulai dilakukan pada Jumat (20/3/2020) ini.
Pemerintah memprioritaskan wilayah yang paling rawan untuk digelar rapid test.
• Kabar Baik, Jokowi akan Bagikan Dua Jenis Obat Virus Corona, Sudah Sembuhkan Covid-19 di 3 Negara
• Haris Azhar Apresiasi Pemerintah Jokowi Beli Rapid Test covid-19: Tetapi Sesudah Orang Innalillahi
Dilansir dari Kompas.com, Jakarta Selatan dipilih menjadi lokasi rapid test masal pertama.
Hal ini berkaitan dengan banyaknya warga yang diketahui melakukan kontak dengan pasien positif covid-19.
"Indikasi yang paling rawan di Jakarta Selatan," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu sebelumnya melalui Twitter -nya Presiden Jokowi menyebut meminta alat rapid test diperbanyak.
"Kita sedang mengupayakan dilakukannnya rapid test (tes cepat) dengan cakupan yang lebih besar agar deteksi dini kemungkinan seseorang terpapar covid-19 bisa kita lakukan."
"Alat rapid test ini saya minta agar diperbanyak, selain memperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes," tulisnya dalam Twitter.
.
Rupanya cuitannya tersebut mendapat komentar dari Politikus Partai Gerindra Fadli Zon.
Melalui cuitannya pohanhya pun mengkritisi soal pernyataan yang dilontarkan Presiden Jokowi.
"Ini sdg mimpi, berkhayal atau mengigau? “sedang mengupayakan ..” tak jelas waktunya, realisasinya."
“Alat rapid test ini saya minta agar diperbanyak ...” minta ke siapa, kapan deadlinenya, brp byk?"
Fadli Zon juga menyinggung soal masker sebanyak 50 juta, yang pernah disebutkan oleh pemerintah.
"Waktu itu bilang ada 50 jt masker, dmn barangnya?"
Sementara itu Juru bicara pemerintah penanganan covid-19, Achmad Yurianto menyebut untuk pemerintah telah menyiapkan satu juta alat pemeriksaan masal atau rapid test covid-19.
Hal itu diungkapkan Yuri dalam konferensi pers perkembangan kasus covid-19 pada Jumat (20/3/2020), dilansir dari Tribunnews.com.
Yuri menyebut saat ini sudah ada dua ribu kit atau peralatan rapid test yang sudah diterima.
"Hari ini sudah menerima 2.000 kit, sudah kita accept 2.000 diharapkan besok," ujarnya.
"Dalam kaitan mengurangi kasus positif di masyarakat, pemerintah menyiapkan pemeriksaan secara masal atau rapid test," ungkap Yuri.
Perhitungan yang dilakukan pemerintah, ada 600 ribu hingga 700 ribu warga yang diperkirakan perlu untuk melakukan rapid test.
• Pernah Tak Berkutik Lawan Fadli Zon, Giliran Haris Azhar Skakmat dan Bentak Ali Mochtar Ngabalin
• Reaksi Mengejutkan Ali Mochtar Ngabalin Saat Fadli Zon Bongkar Bukti Dirinya Pernah Serang Ahok BTP
Beli obat Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan obat covid-19 akan segera didistribusikan kepada pasien positif corona.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jumat (20/3/2020).
• Mewabahnya Virus Corona, Personel Polsek KP Samarinda Dapat Edukasi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan
• Haris Azhar Apresiasi Pemerintah Jokowi Beli Rapid Test covid-19: Tetapi Sesudah Orang Innalillahi
"Pemerintah menyiapkan obat covid-19 dan akan menyerahkan ke pasien-pasien, ke rumah-rumah," ujar Jokowi dilansir siaran Kompas TV.
Obat covid-19 disebut Jokowi telah diuji di sejumlah negara.
"Obat ini sudah dicoba di dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu avigan 500 ribu dan dalam proses pemesanan dua juta."
"Yang kedua klorokuin, kita telah siap tiga juta," kata dia.
Jokowi menyebut adanya obat yang sudah dan akan didatangkan sebagai bukti pemerintah tidak tinggal diam.
"Kita tidak diam, kita selalu cari informasi-informasi agar bisa menyelesaikan covid-19 ini," ungkapnya.
Penyebab Angka covid-19 melonjak
Lewat seorang ahli akhirnya terungkap penyebab begitu cepatnya jumlah pasien postif Virus Corona melonjak di Indonesia.
Wawancara Alessa Fahira dengan Dr.dr.C.Martin Rumende SpPD. KP Finasim, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru, Divisi Pulmonologi dan Penyakit Krisis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI - RSCM yang dimuat di situs RSCM mengajak kita mengetahui dan mencegahnya.
Virus Corona adalah Virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, dan dapat menyebabkan komplikasi pneumonia serta bisa menyebabkan kematian.
Keluarga Virus Corona ini bermacam-macam jenisnya.
Pada 2002 menyebabkan SARS, Pada 2012 MERS dan pada 2019 menyebabkan pandemi covid-19.
Gejalanya sangat bervariasi, dari ringan sampai berat. Gejala ringan pilek, batuk, sakit tenggorokan, bisa atau tidak disertai demam.
Pada gejala yang berat,bisa timbul sesak napas akibat infeksi paru, dan pasien membutuhkan perawatan di ICU.
Bagaimanakah cara penularannya? salah satunya bisa dengan kontak langsung.
Jadi Virus bisa dikeluarkan pada saat pasien yang terinfeksi batuk atau bersin.
Menempel di benda-benda, lalu orang lain memegang benda tersebut.
Yang kedua lewat percikan, bila orang batuk atau bersin, lalu ada orang di dekatnya dalam jarak 1 meter maka bisa terjangkit.
Sementara yang ketiga lewat airbone, Virus dapat tertransimis dalam jarak lebih dari 1 meter akibat terbawa oleh udara.
Misalnya pasien diberikan nebulizer, itu malah berisiko Virusnya airbone.
Tenaga kesehatan juga dikhawatirkan bisa terkena.
Semua orang berisiko.
Terutama orang-orang yang bepergian ke negara yang terjangkit.
WHO sudah membuat daftar 31 negara terjangkit. Termasuk Indonesia.
• Kronologi Lengkap Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Corona, Sempat Lapor Ridwan Kamil
Apabila ada orang yang baru pulang dari negara terjangkit, lalu dalam 2 minggu batuk-batuk, atau terkena infeksi saluran napas, patut diduga dia kena covid-19.
Berapa persen angka kematian yang dapat disebabkan oleh Virus Corona? Angka kematian yang dilaporkan sepanjang ini masih di bawah SARS dan MERS.
Angka kematian MERS 34%, SARS 24% dan covid-19 2-3%.
Namun demikian, angka penderita covid-19 jauh lebih tinggi dari SARS dan MERS, hingga kini mencapai 9000 orang di seluruh negara yang terjangkit.
Kita harus memeriksakan diri ke rumah sakit, salah satunya setelah kita pulang dari negara terjangkit, seperti pulang dari Singapura atau dari Malaysia.
Lalu dalam waktu periode setelah pulang mengalami infeksi saluran napas atas, harus segera periksa ke dokter.

Cara mencegah, hindari kerumunan. Lalu mengambil jarak 1 meteir kalau terpaksa bepergian karena kita tidak tahu apakah orang itu terpapar Virus atau tidak.
Sering mencuci tangan, terutama sebelum memegang mata, hidung, mulut untuk menghindari transmisi secara kontak.
Bila batuk atau bersin menutupi dengan tisu atau lengan baju untuk menghindari kontaminasi secara droplet.
• Fatwa Terbaru dari MUI Soal Salat Jumat Dalam Situasi Wabah Virus Corona
• Reaksi Orang Dalam Istana saat Menkes Terawan Didesak Mundur, Dituding Tak Peka Virus Corona
• Pemeran Film James Bond Positif Corona, Minum Vitamin dan Paracetamol, Begini Keadaan Olga Kurylenko
Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat. Tidur 6-8 jam.
Makan 3 kali sehari, cukup minum.
Untuk menghadapi wabah ini, tidak semua orang harus menggunakan masker.
Penggunaan masker diutamakan untuk mereka yang sedang flu supaya tidak menularkan Virusnya.
Lalu yang berisiko tinggi, yaitu ibu hamil, manula dan anak-anak.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Jokowi Minta Alat Rapid Test Covid-19 Diperbanyak, Fadli Zon: Minta ke Siapa? Kapan Deadline-nya?, https://ambon.tribunnews.com/2020/03/20/jokowi-minta-alat-rapid-test-covid-19-diperbanyak-fadli-zon-minta-ke-siapa-kapan-deadline-nya?page=all.