Virus Corona
Wabah Virus Corona, Rupiah Hampir Rp 17 Ribu Per Dolar, Indonesia Krisis? Simak Uraian Sri Mulyani
Ada wabah Virus Corona, rupiah hampir Rp 17 ribu per dolar, Indonesia diambang krisis? Ini uraian Sri Mulyani
TRIBUNKALTIM.CO - Ada wabah Virus Corona, rupiah hampir Rp 17 ribu per dolar, Indonesia diambang krisis? Ini uraian Sri Mulyani.
Indonesia kini dilanda wabah Virus Corona atau covid-19, dan dikabarkan berada di ambang krisis ekonomi.
Pasalnya, jumlah penderita covid-19 terus bertambah, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah hampir menyentuh Rp 17 ribu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun membeberkan kondisi Indonesia saat ini.
Seperti kebanyakan negara lain di dunia, situasi perekonomian Indonesia terpukul oleh pandemi Virus Corona atawa covid-19.
Indeks saham anjlok ke bawah level 4.000, nilai tukar rupiah pun kian mendekati Rp 17.000 per dolar AS.
• Berhasil Jinakkan Corona dan Tak Ada Meninggal, Trik Vietnam Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia
• Paula Dybala Uji Swab Terakhir Pada Akhir Maret 2020, Konsumsi Vitamin Sejak Positif Virus Corona
Dan yield Surat Utang Negara (SUN) pun cetak rekor tertinggi di 8,308%.
Kondisi ini memicu kekhawatiran akan krisis ekonomi kembali terulang pada tahun ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan saat ini Indonesia dan dunia memang tengah menghadapi krisis.
Namun, krisis itu ialah krisis di bidang kesehatan dan kemanusiaan akibat pandemi Virus Corona.
Namun, Sri Mulyani meyakinkan bahwa saat ini krisis keuangan dan ekonomi belum terjadi.
“Ini yang sedang diupayakan oleh seluruh negara.
Yaitu agar jangan sampai kondisi ini menyebabkan krisis ekonomi, sosial, dan keuangan.
Kami sedang mencoba untuk menanggulangi krisis kesehatan ini agar tidak menimbulkan spill-over,” tutur Sri Mulyani, Selasa (24/3).
Ia tak memungkiri, pertumbuhan ekonomi di banyak negara akan mengalami kontraksi.
Termasuk ekonomi Indonesia yang pada proyeksinya saat ini hanya akan mampu tumbuh 2,5% hingga 3% di 2020.
“Ekonomi kontraksi, tapi tidak terjadi krisis.
Bukan seperti 2008-2009 di mana bank dan lembaga keuangan jatuh bangkrut,” sambungnya.
Oleh sebab itu, Sri Mulyani menuturkan, respon kebijakan negara-negara dalam menghadapi situasi krisis kesehatan ini menjadi kunci utama untuk mencegah dampak ke perekonomian tak semakin mendalam.
Kelompok negara G-20 pun bahkan telah menggelar konferensi darurat melalui sambungan telepon pada Senin (23/3) malam untuk membahas koordinasi kebijakan antarnegara dan menyusun langkah bersama dalam menghadapi pandemi.
“Ini persis seperti tahun 2009 saat Presiden Bush mengundang emergency meeting di Washington.
Tapi kali ini trigger-nya adalah sektor kesehatan dan keamanan masyarakat,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Sri Mulyani menegaskan, fokus pemerintah Indonesia dan seluruh negara G20 kini ialah mengatasi masalah kesehatan akibat covid-19.
Jika tak cepat dan tepat, bukan tak mungkin pandemi ini menyeret Indonesia dan dunia jatuh kembali dalam jurang krisis ekonomi.
• Sepele Tapi Penting untuk Tangkal Corona, Sebaiknya Jangan Diam Dalam Rumah di Jam Ini, Berjemurlah
• Kepala Sekolah Diperiksa Polisi, Sebar Hoax Ada Pasien Positif Virus Corona di Desa Lemper Pamekasan
Tegas Tolak lockdown
Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan melarang pemerintah daerah mengambil kebijakan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi pandemi covid-19.
Hal itu disampaikan saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
• Darurat Virus Corona, Kemenhub Resmi Hapus Semua Program Mudik Gratis 2020, Budi: Sudah Diputuskan
• Saat 6 Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona, Sambil Terisak Ali Ngabalin Ungkap Ekspresi Jokowi
• Soal Virus Corona Stafsus Erick Thohir Kritik Kebijakan Anies Baswedan, Arya: Kita Tak Bisa Apa-apa
Jokowi menyebutkan, ia kerap mendapat pertanyaan kenapa tak melakukan lockdown seperti negara-negara lain.
Namun, Jokowi menegaskan, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda.
Memiliki budaya yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Jokowi.
Jokowi mengaku sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit covid-19.
Laporan dari Kemenlu terkait kebijakan tiap negara dalam menghadapi pandemi ini dilaporkan tiap hari ke Jokowi.
"Sehingga negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman.
Itu yang paling penting.
Kalau itu yang bisa kita lakukan saya yakin bahwa kita bisa mencegah penyebaran covid 19 ini," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi juga meminta pemda mengawal betul kebijakan physical distancing ini.
Ia meminta pemda memastikan kesehatan masyarakat menjadi yang utama.
Namun sekaligus memastikan ekonomi tetap terjaga.
Presiden Joko Widodo sebelumnya melarang pemerintah daerah untuk melakukan lockdown atau karantina dalam menghadapi penyebaran Virus Corona covid-19.
Jokowi menegaskan kebijakan lockdown hanya diambil oleh pemerintah pusat.
"Kebijakan lockdown baik di tingkat nasional dan tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat.
Kebijakan ini tak boleh diambil oleh Pemda.
Dan tak ada kita berpikiran untuk kebijakan lockdown," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).
Hingga Senin (23/3/2020) sore kemarin, terdapat 579 kasus positif covid-19 di Indonesia.
Sebanyak 49 di antaranya meninggal dunia, dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.
Desakan soal lockdown bergema karena kasus positif Virus Corona di Indonesia terus meningkat tajam.
Sejumlah negara telah melakukan kebijakan lockdown, antara lain Italia, Spanyol, Perancis, Irlandia, juga Malaysia.
Inggris menjadi negara terbaru yang melakukan kebijakan lockdown, yang berlaku sejak Senin (23/3/2020) malam.
Lockdown diumumkan setelah Pemerintah Inggris kecewa aturan social distancing untuk mengurangi penularan virus, tidak dipatuhi masyarakat.
Terlihat orang-orang masih berkerumun menikmati sinar matahari akhir pekan di taman dan pedesaan, yang mendorong pemerintah membuat aturan lebih keras.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apakah Indonesia sedang Alami Krisis? Ini Kata Menkeu Sri Mulyani, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/03/25/apakah-indonesia-sedang-alami-krisis-ini-kata-menkeu-sri-mulyani.