Virus Corona
Peneliti Ungkap 3 Kabar Baik dari Virus Corona yang Bisa Buat Sedikit Lega, Vaksin Tak Serumit Flu
Ada beberapa perkembangan terbaru mengenai virus Corona (covid-19) yang pasti membuat kita sedikit lega dan rasa khawatir sedikit reda.
TRIBUNKALTIM.CO - Peneliti ungkap 3 kabar baik dari virus Corona yang bisa buat sedikit Lega, vaksin tak serumit flu.
Sampai saat ini ada beberapa perkembangan terbaru mengenai virus Corona (covid-19) yang pasti membuat kita sedikit lega dan rasa khawatir sedikit reda.
Kabar baik tersebut antara lain, saat ini peneliti menyatakan virus Corona ini tidak bermutasi cepat.
Ini menjadi berita bagus di tengah upaya pencarian vaksin virus Corona.
• Gejala Mulai Terlihat, Inilah Pesepakbola Diprediksi Kehilangan Karier Karena Corona, Ada Nama Besar
• Tak Ada Warga Meninggal, Trik Vietnam Jinakkan Virus Corona Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia
• Akses Masuk Ditutup Beton, Begini Kondisi Tegal Setelah Lokal Lockdown, Masyarakat Kecil Meradang
• Berstatus Dokter, Pasien PDP Virus Corona Sulit Dapat Bantuan di Ruang Isolasi, Akhirnya Meninggal
Bukan hanya itu, kini terdapat juga berbagai kisah kebaikan yang ditunjukkan publik di tengah merebaknya covid-19, penyakit yang disebabkan virus Corona.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah kabar gembira dan memunculkan harapan bagi khalayak saat wabah menyebar.
1. virus Corona tidak bermutasi cepat
Peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory berdasarkan studi terbaru menyatakan, infeksi virus SARS-Cov-2 tidak serta merta melakukan mutasi di tubuh manusia.
Dilansir The Washington Post Rabu (25/3/2020), semua virus mengalami evolusi, mereplikasi diri begitu di inangnya, dan menyebar ke seluruh populasi.
Ilmuwan menerangkan, karena tidak punya proofreading, maka kasus yang muncul di sejumlah tempat hampir sama kode genetiknya.
Peter Thielen, pakar genetika molekuler di Universitas Johns Hopkins berujar, saat ini pihaknya meneliti sekitar 1.000 sampel.
Dia mengatakan, terdapat empat banding 10 perbedaan antara virus yang menginfeksi Amerika Serikat dengan yang pertama ditemukan di Wuhan, China.
• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien Virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat
• Virus Corona di Italia, Perawat Bunuh Diri hingga Gambaran Situasi Lebih Parah dari Perang Dunia II
"Ini adalah jumlah mutasi relatif kecil karena telah melewati sejumlah besar orang," papar Thielen.
Kabar ini jelas merupakan berita positif.
Pasalnya melalui penelitian tersebut, ahli bisa menciptakan satu vaksin saja.
Tidak seperti flu di mana mereka harus menghasilkan obat baru setiap tahun-nya.
2. Bantuan dari keluarga pengungsi Suriah
Seorang perempuan di Vancouver, Kanada, menceritakan bagaimana dia mendapat bantuan dari keluarga pengungsi Suriah yang pernah dia bantu.
Robin Stevenson yang berasal dari Leeds memutuskan mengisolasi bersama keluarga sekembalinya mereka dari Meksiko pada awal Maret.
Saat mengarantina itulah, Stevenson mengaku menerima telepon dari keluarga yang pernah dia bantu bermigrasi ke Amerika Utara pada 2016.
Dikutip The Independent Selasa (24/3/2020), keluarga tersebut kini mengelola sebuah toko kelontong. Di sinilah bantuan pun terjadi.
• Terlepas dari Hoaks Bayi Baru Lahir Bisa Bicara & Beber Obat Corona, Inilah Manfaat Telur Bagi Tubuh
• Sepele Tapi Penting untuk Tangkal Corona, Sebaiknya Jangan Diam Dalam Rumah di Jam Ini, Berjemurlah
"Mereka menelepon untuk mengatakan bahwa mereka menaruh plastik makanan di depan rumah saya," kata penulis buku bertema anak-anak dan remaja itu.
"Mereka sangat baik, dan orang murah hati. Kami menjadi teman baik selama beberapa tahun terakhir. Saya yakin kami akan selalu terikat," tuturnya.
3. Ilmuwan teliti obat untuk kurangi komplikasi virus Corona
Peneliti Kanada pada Senin (23/3/2020) dilaporkan meluncurkan studi terkait penggunaan obat anti-inflamasi untuk mengurangi risiko komplikasi paru-paru dan kematian terkait covid-19.
Beberapa pasien SARS-Cov-2 disebut mengalami komplikasi parah karena lonjakan sel imun di paru-paru, dikenal juga sebagai "badai sitokin".
Diwartakan AFP, mereka mencoba meneliti colchicine dengan harapan, obat itu bakal memoderasi sel kekebalan yang berlebihan pada pasien SARS-Cov-2.
Obat ini disebut untuk mengobati encok dan perikarditis (radang selaput jantung). Jika terbukti berhasil, maka ini menjadi kabar baik dalam perjuangan mengalahkan covid-19.
Update Corona 26 Maret: 473.137 Kasus di 198 Negara, 114.779 Sembuh
Jumlah pasien kasus corona terus bertambah hingga detik ini.
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, kasus positif yang dikonfirmasi bertambah lebih dari 45.000 kasus.
Kemarin Rabu (25/3/2020) pukul 16.44 WIB, jumlah terinfeksi adalah 425.964 kasus.
Kamis (26/3/2020) pukul 10.29 WIB, jumlahnya bertambah menjadi 471.044 kasus.
Kemudian pada 15.56 WIB, jumlah itu bertambah menjadi 473.137 kasus.
Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona menjadi 198 dan ada wabah di transportasi angkut (Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang).
Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 21.336 pasien, sedangkan 114.779 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Ini artinya, ada lebih dari 5.000 pasien dinyatakan sembuh sejak kemarin.
Penyebaran corona di Indonesia Pemerintah memperbarui data pasien positif virus corona atau kasus Covid-19 di Indonesia pada Kamis (26/3/2020) sore.
Berdasarkan data yang dihimpun sejak Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00, ada penambahan 103 pasien.
Dengan demikian, total ada 893 kasus Covid-19 di Indonesia.
Informasi ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore ini.
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 103 orang, sehingga totalnya 893 (kasus)," kata Yurianto.
Dia memaparkan, hingga hari ini ada 35 pasien yang telah dinyatakan sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.
Kemudian, total ada 78 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Angka ini bertambah 20 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir.
Di seluruh dunia, lonjakan kasus positif corona terbanyak ada di Amerika Serikat dengan 13.548 kasus positif baru.
Setelah itu, ada Spanyol dengan tambahan 7.457 kasus, Italia ketambahan 5.210 kasus, Jerman dengan 3.371 kasus baru, dan Perancis ada ketambahan 2.929 kasus baru.
Sementara itu, kenaikan angka kematian akibat corona terbanyak ada di Italia dengan 683 kematian baru, diikuti Spanyol dengan 656 kematian baru, dan AS, ada penambahan 248 kematian baru.
Berikut adalah 50 negara dengan kasus positif virus corona terbanyak per Rabu (25/3/2020) menurut Worldometer:
- China: 81.285 terinfeksi (+67) dan 3.287 meninggal (+6)
- Italia: 74.386 terinfeksi (+5.210) dan 7.503 meninggal (+683)
- Amerika Serikat: 68.489 terinfeksi (+13.548) dan 1.032 meninggal (+248)
- Spanyol: 49.515 terinfeksi (+7.457) dan 3.647 meninggal (+656)
- Jerman: 37.323 terinfeksi (+3.371) dan 206 meninggal (+35)
- Iran: 27.017 terinfeksi (+2.206) dan 2.077 meninggal (+143)
- Perancis: 25.233 terinfeksi (+2.929) dan 1.331 meninggal (+231)
- Swiss: 10.897 terinfeksi (+726) dan 153 meninggal (+18)
- Inggris: 9.529 terinfeksi (+1.452) dan 465 meninggal (+43)
- Korea Selatan: 9.241 terinfeksi (+104) dan 131 meninggal (+5)
- Belanda: 6.412 terinfeksi (+852) dan 356 meninggal (+80)
- Austria: 5.888 terinfeksi (+403) dan 34 meninggal (+4)
- Belgia: 4.937 terinfeksi (+668) dan 178 meninggal (+56)
- Kanada: 3.409 terinfeksi (+617) dan 36 meninggal (+10)
- Norwegia: 3.100 terinfeksi (+232) dan 14 meninggal (+1)
- Portugal: 2.995 terinfeksi (+633) dan 43 meninggal (+10)
- Australia: 2.799 terinfeksi (+376) dan 13 meninggal (+5)
- Brasil: 2.554 terinfeksi (+307) dan 59 meninggal (+13)
- Swedia: 2.526 terinfeksi (+326) dan 62 meninggal (+22)
- Israel: 2.495 terinfeksi (+465) dan 5 meninggal
- Turki: 2.433 terinfeksi (+561) dan 59 meninggal (+15)
- Denmark: 1.851 terinfeksi (+136) dan 34 meninggal (+2)
- Malaysia: 1.796 terinfeksi dan 20 meninggal (+1)
- Ceko: 1.775 terinfeksi (+278) dan 6 meninggal (+3)
- Irlandia: 1.564 terinfeksi (+235) dan 9 meninggal (+2)
- Luksemborg: 1.333 terinfeksi (+234) dan 8 meninggal
- Jepang: 1.307 terinfeksi (+114) dan 45 meninggal (+2)
- Ekuador: 1.211 terinfeksi (+129) dan 29 meninggal (+2)
- Chili: 1.142 terinfeksi (+220) dan 3 meninggal (+1)
- Pakistan: 1.102 terinfeksi (+102) dan 8 meninggal (+1)
- Polandia: 1.085 terinfeksi (+158) dan 15 meninggal (+3)
- Thailand: 1,045 terinfeksi (+111) dan 4 meninggal
- Rumania: 906 meninggal dan 17 meninggal
- Saudi Arabia: 900 terinfeksi dan 2 meninggal
- Indonesia: 893 terinfeksi (+103) dan 78 meninggal (+20)
- Finlandia: 880 terinfeksi dan 3 meninggal
- Rusia: 840 terinfeksi dan 3 meninggal
- Yunani: 821 terinfeksi dan 23 meninggal
- Islandia: 737 terinfeksi dan 2 meninggal
- Kapal Diamond Princess: 712 terinfeksi dan 10 meninggal
- Afrika Selatan: 709 terinfeksi
- Filipina: 707 terinfeksi dan 45 meninggal India: 681 terinfeksi dan 13 meninggal
- Singapura: 631 terinfeksi dan 2 meninggal
- Panama: 558 terinfeksi dan 8 meninggal
- Qatar: 537 terinfeksi
- Slovenia: 528 terinfeksi dan 5 meninggal
- Argentina: 502 terinfeksi dan 8 meninggal
- Kroasia: 481 terinfeksi dan 1 meninggal
- Peru: 480 terinfeksi dan 9 meninggal
Sebagai catatan, penambahan jumlah kasus pada masing-masing negara di atas terhitung sejak Rabu (25/3/2020) pukul 16.48 WIB hingga Kamis (26/3/2020) pukul 15.56 WIB.
IKUTI >> Update virus Corona
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Ada Kabar Baik dari virus Corona yang Buat Kita Sedikit Lega, Peneliti Menyatakan Ini dan di Kompas.com dengan judul "Update Corona 26 Maret: 473.137 Kasus di 198 Negara, 114.779 Sembuh"