Virus Corona
Terlantar dan Akhirnya Meninggal, PDP Corona di Tangerang Ini Sempat Kirim Pesan ke Jokowi & Terawan
Seorang pasien virus corona dinyatakan meninggal dunia setelah sempat terlantar di RSUD Kabupaten Tangerang.
TRIBUNKALTIM.CO - Terlantar dan akhirnya meninggal, PDP Corona di Tangerang ini sempat kirim pesan ke Jokowi dan Terawan.
Pasien virus Corona dinyatakan meninggal dunia setelah terlantar di RSUD Kabupaten Tangerang.
Sebelum meninggal, pasien berjenis kelamin laki - laki ini sempat menyebut nama Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Sang pasien juga mengadu kepada Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan.
• BREAKING NEWS Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie Umumkan Dua Warganya Positif Virus Corona
• Luhut Pandjaitan Beber Perusahaan China di Indonesia Sumbang 40 Ton Alat Medis Atasi Virus Corona
• Mengejutkan, 14 Persen Pasien yang Dinyatakan Sembuh Ternyata Masih Positif Corona, Para Ahli Resah
• Berstatus Dokter, Pasien PDP virus Corona Sulit Dapat Bantuan di Ruang Isolasi, Akhirnya Meninggal
Sebab dirinya sudah berjam-jam tak mendapatkan pelayanan di rumah sakit milik Pemerintahan Kabupaten Tangerang ini.
"Pak Jokowi & Dr Terawan. Semoga bapak - bapak sehat. Mohon bantuan RS rujukan. Semalam saya di RSUD Kabupaten Tangerang, 5 jam tanpa tindakan. Saya tidak kuat. Sekarang saya di Eka Jaya Hospital, BSD. Harus balik lagi ke RSUD. Maaf mereporkan," tulis pasien tersebut di akun media sosial miliknya sebelum mengembuskan nafas terakhir.

Tanggapan RSUD Kabupaten Tangerang
Kahumas RSUD Kabupaten Tangerang Muhamad Rifki pun memberikan penjelasan mengenai kasus ini..
Ia mengakui bahwa yang bersangkutan memang datang ke rumah sakit berplat merah tersebut.
"RSUD Kabupaten Tangerang ini memang rumah sakit rujukan Covid-19.
Dia datang untuk berobat ke sini," ujar Rifki kepada Warta Kota, Jumat (27/3/2020).
• Berhasil Jinakkan Corona dan Tak Ada Meninggal, Trik Vietnam Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia
• Telegram Kapolri, Idham Azis Larang Polisi dan Keluarganya Lakukan Ini, Demi Cegah virus Corona
Menurutnya yang bersangkutan merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona.
Namun datang ke RSUD tak membawa rujukan dari rumah sakit asal yang memeriksa.
"Dia tidak bawa rujukan dan datang sendiri. Sehingga kami juga harus melakukan berbagai persiapan," ucapnya.
Rifki menyebut, berbeda dengan halnya pasien yang mendapat rujukan ke RSUD ini.
Pasien tersebut mendapatkan pelayanan terencana sesuai dengan alur dari rumah sakit ini.
"Kalau ada rujukan, kami sudah ada persiapan. Mulai dari penyediaan kamar dan tim medis yang diperlengpai alat pelindung diri (ADP)," kata Rifki.
"Tapi dia langsung datang ke ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kami juga sedang banyak melayani pasien di situ," ungkapnya.
• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat
• virus Corona di Italia, Perawat Bunuh Diri hingga Gambaran Situasi Lebih Parah dari Perang Dunia II
Pasien tak tertangani
Pihak rumah sakit milik Pemkab Tangerang itu pun buka suara mengenai kasus ini.
"Kami dalam sehari hanya menangani 60 pasien Covid-19 saja," ujar Kahumas RSUD Kabupaten Tangerang Muhamad Rifki kepada Warta Kota, Jumat (27/3/2020).
Menurutnya angka tersebut juga terdiri dari orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Sementara untuk pasien yang positif Covid-19 dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Rifki menjelaskan pasien yang dinyatakan meninggal itu termasuk dalam PDP.
Pasien berjenis kelamin pria ini datang ke ruangan Intalasi Gawat Darurat (IGD).
"Kami tiap harinya memang banyak kedatangan pasien virus Corona ini. Waktu yang bersangkutan datang, kami juga sedang menangani banyak pasien," ucapnya.
Alhasil pasien tersebut pun tak kunjung tertangani. Pihak rumah sakit beralasan meminta pasien itu untuk menunggu terlebih dulu.
"Karena pasien Covid-19 yang datang ke sini juga kalau sudah penuh batasannya ya harus pulang lagi ke rumah. Karena memang dibatasi sampai 60 pasien dalam sehari. Hari ini saja baru jam 8 pagi sudah penuh," kata Rifki.
Angka Kasus Pandemi virus Corona Terus Meningkat di Tangerang Selatan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali menyiarkan kabar terbaru terkait temuan kasus pandemi virus Corona atau Covid-19 di wilayahnya.
Dari data yang disiarkan Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangerang Selatan mencatat 314 kasus pandemi virus Corona pada Kamis (26/3/2020).
Juru bicara (Jubir) Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangsel, Tulus Muladiono mengatakan, dari total keseluruhan kasus memiliki kalsifikasinya dalam pandemi virus Corona ini.
Klasifikasi tersebut berupa, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), kasus terkonfirmasi, serta yang dinyatakan meningal dunia akibat infeksi Corona.
"Temuannya, 204 ODP, 89 PDP, 17 Kasus Terkonfirmasi, dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia," ungkap Tulus kepada wartawan saat dikonfirmasi, Tangsel, Ciputat, Kamis (26/3/2020).
Berdasarkan data tersebut temuan kasus pandemi Corona terus meningkat di wilayah Tangerang Selatan.
Bahkan, angka peningkatan kasus pandemi virus Corona terbilang masif di wilayah Kota Tangsel ini.
Pasalnya, Pemkot Tangsel mencatat 310 kasus temuan pandemi virus Corona pada Rabu (25/3/2020).
Dari 314 kasus itu terklasifikasi menjadi 202 ODP, 89 PDP, 15 kasus terkonfirmasi dan 4 meninggal dunia.
Sedangkan, pada Selasa (24/3/2020) tercatat 262 temuan kasus dengan rincian 164 ODP, 79 PDP, 15 kasus terkonfirmasi, serta 4 orang dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi virus Corona.
IKUTI >> Update virus Corona
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pasien Corona Meninggal di RS Kabupaten Tangerang Sempat Kirim Pesan untuk Jokowi dan Menkes Terawan