Virus Corona
Mengejutkan, 14 Persen Pasien yang Dinyatakan Sembuh Ternyata Masih Positif Corona, Para Ahli Resah
Dokter di Wuhan mengungkapkan, hingga 14 persen dari pasien coronavirus yang pulih di China setelah dites lagi ternyata masih positif covid-19
TRIBUNKALTIM.CO - Mengejutkan, 14 persen pasien yang dinyatakan sembuh ternyata masih positif Corona, sumber virus membingungkan.
Dokter di Wuhan mengungkapkan, hingga 14 persen dari pasien Coronavirus yang pulih di China setelah dites lagi ternyata masih positif covid-19.
Para ahli bertanya-tanya apakah tes asam nukleat dapat diandalkan untuk mendeteksi jejak virus Corona dan hasilnya 3-14 persen dinyatakan positif setelah pemulihan.
Para petugas medis mengatakan bahwa sangat penting untuk memantau para pasien bila diizinkan.
• Berstatus Dokter, Pasien PDP virus Corona Sulit Dapat Bantuan di Ruang Isolasi, Akhirnya Meninggal
• Berhasil Jinakkan Corona dan Tak Ada Meninggal, Trik Vietnam Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia
• Telegram Kapolri, Idham Azis Larang Polisi dan Keluarganya Lakukan Ini, Demi Cegah virus Corona
• Kasus virus Corona di Wilayah Anies Baswedan Meningkat, Jakarta Sudah Siapkan Skenario Terburuk
Dikutip dari dailmail.co.uk, Kamis (26/3/2020) kabar ini datang ketika para ahli khawatir bahwa Cina menghadapi wabah kedua karena meningkatnya jumlah kasus impor serta orang yang tidak menunjukkan gejala.
Jutaan penduduk Hubei, bekas pusat pandemi, kini dapat meninggalkan provinsi itu setelah para pejabat mencabut lockdown selama beberapa bulan.
Dokter di satu rumah sakit di Wuhan menemukan bahwa lima dari 147 pasien dalam sebuah penelitian dites hasilnya positif lagi setelah pemulihan.
Hal itu dikatakan Wang Wei, direktur Rumah Sakit Tongji kota lewat teleconference.
Sementara itu, 14 persen dari mereka yang pulih didiagnosis dengan patogen kemudian di Provinsi Guangdong Cina selatan, kata Song Tie, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit provinsi.
Dalam studi yang dilakukan oleh petugas medis Wuhan, pasien yang pulih tidak menunjukkan gejala setelah tes positif lagi.
Tetapi para peneliti tidak menemukan bukti bahwa mereka menjadi sumber infeksi setelah pemulihan karena anggota keluarga mereka semuanya dinyatakan negatif.