Virus Corona

Terungkap, Ternyata Ada Wilayah di Dunia Ini yang Paling Aman dari Corona, Kini Dihuni 4.000an Jiwa

Warga yang berada di wilayah tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan, rasa gelisah, atau was-was terhadap Corona yang melanda warga dunia lainnya.

Editor: Doan Pardede
Jennifer Berglund ©Prehensile Productions
WILAYAH BEBAS CORONA - (ilsutrasi) Dry Valley di Antartika. Saat virus Corona atau covid-19 telah mewabah di seantero dunia, ternyata ada wilayah yang dikabarkan bebas dari Corona. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap, ternyata ada wilayah di dunia ini yang Paling aman dari Corona, kini dihuni 4.000an jiwa.

Saat ini, virus Corona atau covid-19 telah mewabah di seantero dunia.

Teranyar, sebanyak 197 wilayah telah mengonfirmasi adanya wabah pandemi virus Corona.

Pandemi covid-19 membuat kehidupan sebagian besar orang menjadi berubah.

 Gejala Mulai Terlihat, Inilah Pesepakbola Diprediksi Kehilangan Karier Karena Corona, Ada Nama Besar

• Tak Ada Warga Meninggal, Trik Vietnam Jinakkan Virus Corona Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia

• Akses Masuk Ditutup Beton, Begini Kondisi Tegal Setelah Lokal Lockdown, Masyarakat Kecil Meradang

• Berstatus Dokter, Pasien PDP Virus Corona Sulit Dapat Bantuan di Ruang Isolasi, Akhirnya Meninggal

Namun nampaknya itu tidak terjadi pada segelintir orang yang ada di Antartika.

Mereka tidak terpengaruh oleh perubahan, rasa gelisah, atau was-was yang melanda warga dunia lainnya.

Hingga kini, Antartika menjadi satu-satunya benua yang tak terkonfirmasi dengan kasus virus Corona.

Sedangkan secara global, pada Rabu (25/3/2020) saja tercatat sudah ada lebih dari 422.000 orang terinfeksi virus Corona yang tersebar di 197 wilayah.

Sehingga sementara ini nampaknya Antarika menjadi tempat yang paling aman dari virus Corona.

"Saat ini, Antartika adalah tempat teraman di dunia. Tidak ada kontak dengan dunia luar dan kami jauh dari pemukiman manapun," ungkap Alberto Della Rovere, pemimpin ekspedisi Italia ke-35 ke Antartika, seperti dikutip dari Washington Post, Selasa (24/3/2020).

Antartika sendiri tidak memiliki penduduk asli, orang-orang yang datang dan tinggal di sana merupakan ilmuwan dan peneliti.

Selain itu juga hanya sejumlah kecil orang saja yang diizinkan masuk dan keluar Antartika.

Saat ini sekitar 4.000 orang tengah berada di Antartika untuk melakukan berbagai riset.

• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien Virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat

• Virus Corona di Italia, Perawat Bunuh Diri hingga Gambaran Situasi Lebih Parah dari Perang Dunia II

Kini menurut Mike England selaku staff National Science Foundation, sebagian besar penerbangan adalah keberangkatan keluar dari Antartika.

Meski begitu beberapa orang juga datang.

Para peneliti menggali fosil monster Loch Ness di Pulau Seymour, Antartika

Orang yang memasuki Antartika akan menjalani protokol isolasi dan pengujian yang diawasi oleh penasihat medis.

WILAYAH BEBAS CORONA - Para peneliti menggali fosil monster Loch Ness di Pulau Seymour, Antartika
WILAYAH BEBAS CORONA - Para peneliti menggali fosil monster Loch Ness di Pulau Seymour, Antartika (J.P.OGorman-IAA)

Pendatang baru juga akan diperiksa apakah mereka memiliki gejala Corona.

Ini tentunya dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terpaparnya Antartika dari covid-19.

Sebab jika hal tersebut terjadi, ada banyak alasan bagi petugas medis di Antartika untuk khawatir.

"Jika Anda memiliki agen infeksi di lokasi terpencil dengan fasilitas medis yang sederhana, itu akan membuat dokter kewalahan. Kita tidak memiliki perawat tambahan atau profesional layanan kesehatan terlatih lainnya," ungkap Jeff Ayton, kepala petugas medis di Australian Antarctic Division.

Sebab menurutnya, tak ada cara untuk menjamin bahwa Corona pada akhirnya tidak akan menyebar ke ujung Bumi.

"Tak ada benua yang kebal, termasuk Antartika," katanya.

• Terlepas dari Hoaks Bayi Baru Lahir Bisa Bicara & Beber Obat Corona, Inilah Manfaat Telur Bagi Tubuh

• Sepele Tapi Penting untuk Tangkal Corona, Sebaiknya Jangan Diam Dalam Rumah di Jam Ini, Berjemurlah

Update Corona 26 Maret: 473.137 Kasus di 198 Negara, 114.779 Sembuh

Jumlah pasien kasus corona terus bertambah hingga detik ini.

Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, kasus positif yang dikonfirmasi bertambah lebih dari 45.000 kasus.

Kemarin Rabu (25/3/2020) pukul 16.44 WIB, jumlah terinfeksi adalah 425.964 kasus.

Kamis (26/3/2020) pukul 10.29 WIB, jumlahnya bertambah menjadi 471.044 kasus.

Kemudian pada 15.56 WIB, jumlah itu bertambah menjadi 473.137 kasus.

Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona menjadi 198 dan ada wabah di transportasi angkut (Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang).

Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 21.336 pasien, sedangkan 114.779 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Ini artinya, ada lebih dari 5.000 pasien dinyatakan sembuh sejak kemarin.

Penyebaran corona di Indonesia Pemerintah memperbarui data pasien positif virus corona atau kasus Covid-19 di Indonesia pada Kamis (26/3/2020) sore.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00, ada penambahan 103 pasien.

Dengan demikian, total ada 893 kasus Covid-19 di Indonesia.

Informasi ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore ini.

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 103 orang, sehingga totalnya 893 (kasus)," kata Yurianto.

Dia memaparkan, hingga hari ini ada 35 pasien yang telah dinyatakan sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.

Kemudian, total ada 78 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Angka ini bertambah 20 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir.

Di seluruh dunia, lonjakan kasus positif corona terbanyak ada di Amerika Serikat dengan 13.548 kasus positif baru.

Setelah itu, ada Spanyol dengan tambahan 7.457 kasus, Italia ketambahan 5.210 kasus, Jerman dengan 3.371 kasus baru, dan Perancis ada ketambahan 2.929 kasus baru.

Sementara itu, kenaikan angka kematian akibat corona terbanyak ada di Italia dengan 683 kematian baru, diikuti Spanyol dengan 656 kematian baru, dan AS, ada penambahan 248 kematian baru.

Berikut adalah 50 negara dengan kasus positif virus corona terbanyak per Rabu (25/3/2020) menurut Worldometer:

  • China: 81.285 terinfeksi (+67) dan 3.287 meninggal (+6)
  • Italia: 74.386 terinfeksi (+5.210) dan 7.503 meninggal (+683)
  • Amerika Serikat: 68.489 terinfeksi (+13.548) dan 1.032 meninggal (+248)
  • Spanyol: 49.515 terinfeksi (+7.457) dan 3.647 meninggal (+656)
  • Jerman: 37.323 terinfeksi (+3.371) dan 206 meninggal (+35)
  • Iran: 27.017 terinfeksi (+2.206) dan 2.077 meninggal (+143)
  • Perancis: 25.233 terinfeksi (+2.929) dan 1.331 meninggal (+231)
  • Swiss: 10.897 terinfeksi (+726) dan 153 meninggal (+18)
  • Inggris: 9.529 terinfeksi (+1.452) dan 465 meninggal (+43)
  • Korea Selatan: 9.241 terinfeksi (+104) dan 131 meninggal (+5)
  • Belanda: 6.412 terinfeksi (+852) dan 356 meninggal (+80)
  • Austria: 5.888 terinfeksi (+403) dan 34 meninggal (+4)
  • Belgia: 4.937 terinfeksi (+668) dan 178 meninggal (+56)
  • Kanada: 3.409 terinfeksi (+617) dan 36 meninggal (+10)
  • Norwegia: 3.100 terinfeksi (+232) dan 14 meninggal (+1)
  • Portugal: 2.995 terinfeksi (+633) dan 43 meninggal (+10)
  • Australia: 2.799 terinfeksi (+376) dan 13 meninggal (+5)
  • Brasil: 2.554 terinfeksi (+307) dan 59 meninggal (+13)
  • Swedia: 2.526 terinfeksi (+326) dan 62 meninggal (+22)
  • Israel: 2.495 terinfeksi (+465) dan 5 meninggal
  • Turki: 2.433 terinfeksi (+561) dan 59 meninggal (+15)
  • Denmark: 1.851 terinfeksi (+136) dan 34 meninggal (+2)
  • Malaysia: 1.796 terinfeksi dan 20 meninggal (+1)
  • Ceko: 1.775 terinfeksi (+278) dan 6 meninggal (+3)
  • Irlandia: 1.564 terinfeksi (+235) dan 9 meninggal (+2)
  • Luksemborg: 1.333 terinfeksi (+234) dan 8 meninggal
  • Jepang: 1.307 terinfeksi (+114) dan 45 meninggal (+2)
  • Ekuador: 1.211 terinfeksi (+129) dan 29 meninggal (+2)
  • Chili: 1.142 terinfeksi (+220) dan 3 meninggal (+1)
  • Pakistan: 1.102 terinfeksi (+102) dan 8 meninggal (+1)
  • Polandia: 1.085 terinfeksi (+158) dan 15 meninggal (+3)
  • Thailand: 1,045 terinfeksi (+111) dan 4 meninggal
  • Rumania: 906 meninggal dan 17 meninggal
  • Saudi Arabia: 900 terinfeksi dan 2 meninggal
  • Indonesia: 893 terinfeksi (+103) dan 78 meninggal (+20)
  • Finlandia: 880 terinfeksi dan 3 meninggal
  • Rusia: 840 terinfeksi dan 3 meninggal
  • Yunani: 821 terinfeksi dan 23 meninggal
  • Islandia: 737 terinfeksi dan 2 meninggal
  • Kapal Diamond Princess: 712 terinfeksi dan 10 meninggal
  • Afrika Selatan: 709 terinfeksi
  • Filipina: 707 terinfeksi dan 45 meninggal India: 681 terinfeksi dan 13 meninggal
  • Singapura: 631 terinfeksi dan 2 meninggal
  • Panama: 558 terinfeksi dan 8 meninggal
  • Qatar: 537 terinfeksi
  • Slovenia: 528 terinfeksi dan 5 meninggal
  • Argentina: 502 terinfeksi dan 8 meninggal
  • Kroasia: 481 terinfeksi dan 1 meninggal
  • Peru: 480 terinfeksi dan 9 meninggal

Sebagai catatan, penambahan jumlah kasus pada masing-masing negara di atas terhitung sejak Rabu (25/3/2020) pukul 16.48 WIB hingga Kamis (26/3/2020) pukul 15.56 WIB.

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita dari Antartika, Benua yang Tak Terdampak Corona

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved