Virus Corona
Alasan Achamd Yurianto Beber RS Tak Bisa Rawat Semua Pasien Virus Corona, Hanya untuk Kalangan Ini
Kasus Virus Corona capai ribuan, Achamd Yurianto sebut rumah sakit tak bisa rawat semua pasien positif covid-19
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Virus Corona capai ribuan, Achamd Yurianto sebut rumah sakit tak bisa rawat semua pasien positif covid-19.
Kabar buruk bagi pasien positif Virus Corona atau covid-19.
Rumah sakit tak bisa merawat semua pasien meski dinyatakan postif terinfeksi covid-19.
Hal ini ditegaskan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pihaknya akan selektif dalam melakukan perawatan pasien covid-19 di rumah sakit.
Pasien yang tidak memungkinkan dapat melaksanakan isolasi mandiri mendapatkan prioritas.
• 675 Kasus Positif Virus Corona di Jakarta, Geisz Chalifah: Anies Baswedan Kehilangan Selera Humor
• Telegram Polisi, Jajaran Idham Azis Bersiap Jakarta Lockdown, Keluar Masuk Akan Dijaga TNI - Polri
"Kami tidak punya cara yang lain, perawatan di rumah sakit akan selektif kami lakukan untuk yang memang betul-betul terindikasi penyakit ini dan tidak memungkinkan untuk melaksanakan isolasi diri," ujar Yuri di Kantor BNPB, Minggu (29/3/2020).
Ia mengatakan, pasien-pasien yang mendapatkan perawatan maksimal adalah kelompok pasien yang sangat rentan.
Antara lain adalah orang tua dan orang yang memiliki penyakit sebelumnya seperti diabetes dengan hipertensi, kelainan jantung, paru-paru dan sebagainya.
"Inilah yang membutuhkan layanan perawatan maksimal dan inilah yang kami siapkan untuk di rumah sakit," ujar dia.
Oleh karena itu, kata dia, kekuatan terbesar untuk dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19 berada di kekompakan masyarakat.
Ia mengimbau agar masyarakat dapat memutus rantainya dengan menjaga jarak paling sedikit 1 meter atau lebih dari 1 meter dengan orang lain.
Artinya, masyarakat dilarang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkumpul dalam jumlah massa banyak, dan terlalu berdekatan.
"Hindari kerumunan-kerumunan orang.
Kita harus menyelamatkan diri kita dan juga keluarga kita yang menunggu di rumah.
Biasakan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir minimal 20 detik, sesering mungkin," kata dia.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan menghindari menyentuh wajah terutama di mulut, mata, dan hidung yang sangat rawan terkena infeksi dari tangan yang belum dicuci dengan baik.
"Oleh karena itu, patuhi juga disiplin pada saat batuk, pilek, gunakan masker atau paling tidak tutup dengan menggunakan sapu tangan pada saat batuk bersin dan sebagainya," kata dia.
Adapun saat ini kasus covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 1.285 kasus dengan rincian 114 orang meninggal dunia, dan sembuh sebanyak 64 orang.
• Urutan 2 Virus Corona di Bawah Jakarta, Ridwan Kamil Tunggu Restu Jokowi untuk Lockdown Jawa Barat
Akibat Tak Taat Imbauan Jokowi
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan terbaru soal persebaran covid-19 di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, pria yang kerap disapa Yuri itu menyebut ada sejumlah pemambahan jumlah pasien positif dan korban tewas akibat terjangkit Virus Corona.
• Tiru Cara Bonek Jaga Surabaya dari covid-19, Ultras Gresik Rela Lakukan Ini Demi Cegah Virus Corona
• Telegram Polisi, Jajaran Idham Azis Bersiap Jakarta Lockdown, Keluar Masuk Akan Dijaga TNI - Polri
Melalui jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Kompas TV, Minggu (29/3/2020), Yuri mengklaim pemerintah telah melakukan tes terhadap ribuan warga.
"Berikutnya saya akan melaporkan tentang perkembangan jumlah kasus dari pemeriksaan laboratorium dilaksanakan di seluruh Indonesia," ucap Yuri.
Ia menjelaskan, terdapat 130 kasus baru penularan Virus Corona di Indonesia.
Hal tersebut semakin meningkatkan jumlah warga yang tertular virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
"Kita sudah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 6.500 orang, di mana sekarang kita pahami bahwa ada penambahan kasus baru psotif sebanyak 130," kata Yuri.
"Sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 kasus positif."
Namun selain itu, Yuri juga menyampaikan gambar gembira soal wabah Virus Corona.
Ia menjelaskan, ada 5 pasien Virus Corona yang sudah dinyatakan sembuh.
"Kemudian kasus yang sudah sembuh bertambah 5 orang, sehingga total menjadi 64 orang," ucap Yuri.
Lebih lanjut, Yuri menjelaskan soal pasien meninggal akibat Virus Corona yang juga mengalami kenaikan.
"Kemudian pasien meninggal bertambah 12 menjadi 114 orang," jelas Yuri.
Menurut dia, kenaikan pasien psoitif Virus Corona mengindikasikan bahwa masyarakat belum patuh terhadap imbauan pencegahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lantas, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
"Oleh karena itu mari sadari betul penambahan kasus positif ini sekali lagi masih menggambarkan bahwa di lingkungan masyarakat masih ada kasus positif yang belum melakukan isolasi," kata Yuri.
• Seorang Oknum Polwan Dilaporkan Karena Diduga Sebarkan Hoaks tentang Corona, Begini Nasib Korbannya
"Masih ada penularan karena kontak dekat, masih ada yang belum rajin cuci tangan menggunakan sabun."
Tak hanya itu, Yuri juga mengimbau masyarakat tetap melakukan aktivitas di dalam rumah.
Apabila tak memungkinkan, ia menyebut masyarakat harus menghindari kerumunan dan selalu menggunakan masker jika berakrivitas di luar.
"Oleh karena itu saya minta kepada masyarakat seluruhnya bahwa kembali lagi jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial. Baik dengan orang di luar rumah ataupun yang di dalam rumah, upayakan tetap di rumah," ucap Yuri.
"Apabila terpaksa di luar rumah maka jaga jarak, hindari kerumunan,gunakan masker mana kala kita harus berada dalam kerumunan orang yang banyak."
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Sakit Diprioritaskan bagi Pasien covid-19 yang Tak Mungkin Isolasi Mandiri", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/29/16515511/rumah-sakit-diprioritaskan-bagi-pasien-covid-19-yang-tak-mungkin-isolasi.