Virus Corona

Darurat Virus Corona, Jokowi Rayu Pekerja dengan Insentif Begini Agar Tak Mudik ke Daerah Asalnya

Darurat Virus Corona, Jokowi rayu pekerja dengan insentif begini agar tak mudik ke daerah asalnya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HUMASPROV KALTARA
Aktivitas arus balik pasca Idulfitri 1440 M/2019 H di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, baru-baru ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Darurat Virus Corona, Jokowi rayu pekerja dengan insentif begini agar tak mudik ke daerah asalnya.

Pemerintah Pusat yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi berupaya mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19 ke seluruh Indonesia.

Salah satu caranya yakni mengimbau warga untuk tak mudik di jelang Idul Fitri nanti.

Terutama, bagi mereka yang selama ini merantau ke Jakarta.

Kabar baik datang dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Pada rapat terbatas antisipasi mudik pada Senin (30/3/2020), Presiden Jokowi mengatakan akan memberikan jaminan sosial bagi pekerja informal yang tidak pulang kampung.

Di Kalimantan, Pasien Positif Virus Corona Ini Meninggal Setelah Dinyatakan Negatif oleh Dokter

Viral di Twitter, Kapolsek Bentak dan Bawa Guru Madrasah ke Kantor Polisi, Didukung Jubir Jokowi

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (30/3/2020).

Mulanya, Jokowi menegaskan bahwa kini pemerintah tengah fokus menangani masalah Virus Corona dengan membatasi gerak masyarakat.

"Sudah saya tekankan fokus kita saat ini adalah mencegah meluasnya covid-19 dengan mengurangi dan membatasi satu tempat ke tempat yang lain," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa imbauan pada warga untuk tidak mudik dilakukan secara lebih tegas.

Menurut Jokowi, imbauan itu tidak cukup.

"Saya melihat sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur-gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik."

"Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi tetapi menurut saya imbauan-imbauan itu juga belum cukup," tegas Jokowi.

Menurutnya perlu ada tindakan yang lebih tegas agar para perantau tidak pulang.

"Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran covid-19 ini," sambungnya.

Lalu Mantan Wali Kota Solo ini menyinggung bahwa arus mudik kini terjadi lebih awal bukan karena budaya melainkan faktor ekonomi.

Banyak perantau yang tak memiliki penghasilan lagi di daerah Jabodetabek karena adanya kebijakan social distancing.

"Saya melihat arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya.

Karena memang terpaksa yang ada di lapangan banyak pekerja informal yang terpaksa pulang kampung.

Karena penghasilannya menurun sangat drastis bahkan hilang, tidak ada pendapatan sama sekali, akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat, yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, ibadah di rumah," jelas Jokowi.

Akibatnya, Jokowi meminta bawahannya segera mengurus Jaring Pengaman Sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja informal.

"Maka dari itu program percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil segera dilaksanakan di lapangan."

"Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan.

Semuanya bisa memenuhu kebutuhan dasar sehari-hari," tegas dia.

Lalu, bagi warga yang sudah terlanjur mudik diharapkan pemerintah daerah tegas melakukan protokol kesehatan.

"Untuk warga yang sudah terlanjur mudik saya minta pada para gubernur, bupati dan wali kota meningkatkan pengawasannya, pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali."

"Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY bahwa di Provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baik di desa maupun di kelurahan bagi para pemudik.

Ini saya kira juga sudah inisiatif yang bagus," ungkapnya.

Bukan Lockdown, Anies Baswedan Surati Jokowi Minta Pemerintah Lakukan Karantina Wilayah Jakarta

Meski demikian, ia mengingatkan agar pihak berwenang tidak berlebihan dalam melakukan protokol kesehatan.

"Saya juga memperingatkan agar dilakukan secara terukur jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung."

"Terapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa," ucapnya.

Kemenhub Hapus Program mudik gratis

Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) resmi menghapus program mudik gratis pada musim lebaran 2020 ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, terkait dengan bencana Virus Corona atau covid-19, keputusan soal mudik gratis sudah disepakati untuk ditiadakan.

 Virus Corona, Mahfud MD Beber TNI, Polisi, Satpol PP Diterjunkan Awasi Warga Agar Tak Lakukan Ini

 Resmi, Ujian Nasional 2020 Untuk SD, SMP, SMA Sederajat Dihapus, Nadiem Makarim dan DPR RI Sepakat

"Sudah diputuskan untuk ditiadakan programnya tahun ini.

Semula mudik gratis ini memang akan kami adakan BUMN dan pihak swasta lainnya," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Budi menjelaskan langkah peniadaan mudik gratis diambil dengan pertimbangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit Virus Corona yang berlaku selama 91 hari.

Mulai dari 29 Februari hingga 29 Mei 2020 mendatang.

Penghapusan mudik gratis yang akan dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Darat sendiri mencakup program mudik dengan bus dan kapal penyeberangan.

Budi berharap masyarakat bisa mengerti dan mematuhi upaya yang dilakukan pemerintah untuk pencegahan penularan Virus Corona.

"Melihat kondisi penyebaran virus covid-19 yang begitu masif belakangan ini, saya rasa ini keputusan yang tepat walau berat, mudik gratis akan dibatalkan," ucap Budi.

Semua jajaran pemerintah saat ini diklaim sedang fokus dalam penanganan Virus Corona.

Budi juga meminta maaf pada masyarakat mengenai pembatalan mudik gratis.

Terutama untuk yang sudah melakukan pendaftaran

Lebih lanjut Budi meminta peran serta masyarakat Indonesia untuk tidak berpergian.

Apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti.

"Saya imbau masyarakat tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif.

Mudik ini melibatkan banyak massa.

Berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut.

Yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran covid-19 meluas," kata Budi.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kabar Baik dari Jokowi, Pekerja Informal Maupun Pengusaha Mikro yang Tak Mudik akan Dapat Insentif, https://wow.tribunnews.com/2020/03/30/kabar-baik-dari-jokowi-pekerja-informal-maupun-pengusaha-mikro-yang-tak-mudik-akan-dapat-insentif?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved