Virus Corona
Dokter Spesialis Paru Beber Bahaya Penyemprotan Disinfektan yang Marak, Picu Penyakit Berbahaya Ini
Dokter Spesialis Paru beber bahaya penyemprotan disinfektan yang marak, picu penyakit berbahaya ini
"Itu yang seharusnya diberikan disinfektan, bukan manusia," tegas Erlina Burhan.
Erlina Burhan mengatakan zat yang terkandung di dalam disinfektan tersebut berbahaya untuk manusia.
Apalagi jika sampai masuk ke saluran pernafasan, termasuk juga berbahaya untuk kulit yang memiliki alergi.
"Itu zat klorin, itu kalau kena mata atau terhirup oleh saluran nafas berbahaya, itu tidak direkomendasikan oleh WHO," kata Erlina Burhan.
"Kalau misalnya orangnya alergi, kena kulitnya.
Jadi itu tidak baik untuk kulit, mata, dan saluran napas," imbuhnya.
Maka dari itu, Erlina Burhan menyarankan untuk selalu mencuci tangan untuk menghindari kemungkinan terdapat Virus Corona yang menempel.
• Tertahan di Indonesia Akibat Virus Corona, Pemain Borneo FC Ini Harap Wander Luiz Segera Sembuh
• Menantu Menteri Tjahjo Kumolo Sembuh dari Corona, Begini Tips Detri Warmanto Hadapi covid-19
Menurutnya, hal tersebut lebih efektif dan juga aman untuk mencegah penyebaran covid-19.
Dan yang perlu diingat, usahakan untuk tidak menyentuh bagian wajah, seperti mata, hidung, mulut, sebelum memastikan tangan dalam kondisi yang bersih.
"Jadi kalau virus itu dipermukaan, kalau tersentuh oleh kita, yang terpenting itu cuci tangan, jangan pegang-pegang mata, hidung, wajah, mulut," pungkasnya.
Alasan Virus Corona Lebih Mudah Menyerang Lansia
Penyebaran Virus Corona di dunia terus mengalami peningkatakan.
Dilansir TribunWow.com, Virus Corona ternyata lebih muda menyerang orang yang sudah lanjut usia (lansia).
Hal itu terbukti berdasarkan data badan kesehatan dunia atau World Health Organization ( WHO), seperti yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
Sejauh ini tercatat sudah ada sekitar 200 ribu penduduk dunia yang terinfeksi covid-19, dengan jumlah kematian sebanyak 13 ribu.