Virus Corona
Hari Ini, Luhut Pandjaitan Tentukan Nasib Wilayah Anies Baswedan, akan Lockdown Akibat Virus Corona
Hari ini, Luhut Binsar Pandjaitan tentukan nasib wilayah Anies Baswedan, akan lockdown akibat Virus Corona,
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Luhut Binsar Pandjaitan tentukan nasib wilayah Anies Baswedan, akan lockdown akibat Virus Corona.
Desakan agar karantina wilayah atau lockdown diberlakukan di Jakarta semakin kencang.
Kementrian Perhubungan yang kini dipimpin Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan menggelar rapat karantina wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat atau Dirjen Hubdat Budi Setiyadi yang merupakan anak buah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang kini terbaring akibat covid-19.
Diketahui, separuh dari kasus positif Virus Corona di Indonesia, ada di Jakarta.
• Terungkap Penyebab Angka Kematian Virus Corona Indonesia Tinggi, Dekan FKUI: Pasien Dilempar-Lempar
• Telegram Polisi, Jajaran Idham Azis Bersiap Jakarta Lockdown, Keluar Masuk Akan Dijaga TNI - Polri
Pemerintah akan segera menggelar rapat kemungkinan lockdown di Jabodetabek, Senin (30/3/2020).
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, ia akan mengusulkan Jabodetabek dikarantina, agar Covid-19 tak meluas.
Diketahui, saat ini Virus Corona di Indonesia semakin meningkat.
Akan tetapi, kesadaran warga soal social distancing masih rendah, bahkan sudah ada ribuan warga dari Jabodetabek yang mudik.
Rapat koordinasi itu akan dibahas bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Menteri Perhubungan.
"Besok ada rapat, di rapat itu kita harapkan, saya merekomendasikan dalam rapat itu kalau bisa Jakarta, Jabodetabek itu sudah di karantina," ujar Budi ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
"Tapi tergantung rapat dengan Pak Menko Maritim."
"Tapi kami sudah siapkan skemanya saja, kalau rapat besok sudah tidak boleh keluar, protokolnya seperti itu," ujar dia.
Adapun pembatasan akses keluar dan masuk di Jakarta, merupakan langkah lanjutan yang dilakukan pemerintah menyusul masih banyak masyarakat yang melakukan lebih cepat ke kampung halaman akibat Virus Corona.
Budi pun mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Korlantas Polri serta Polda Metro Jaya mengenai skenario karantina Jakarta tersebut.
Secara teknis, pihak kepolisian dan dinas perhubungan di setiap wilayah juga telah memiliki skema sekaligus titik-titik yang akan ditutup aksesnya.
Saat ini pun menurut Budi, yang utama adalah mementingkan keselematan masyarakat luas sekaligus mempersempit penyebaran Virus Corona.
"Itu yang utama, kalau memperdebatkan masalah ekonomi terus nggak akan ketemu," ujar dia.
Sebelumnya, Kemenhub telah melaporkan adanya masyarakat yang melakukan mudik ke berbagai daerah.
Meski pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk tidak melaksanakan mudik.
Saat itu Budi mengatakan, pelaksanaan mudik lebih cepat tersebut terlihat dengan meningkatnya jumlah penumpang di berbagai terminal sejak tanggal 20 hingga 22 Maret 2020.
Menurut dia, fenomena itu terjadi akibat melambatnya roda perekonomian Jakarta yang diakibatkan merebaknya Virus Corona.
• Achmad Yurianto Beber Akibat Warga Tak Taat Imbauan Jokowi, Korban Meninggal Virus Corona Capai 114
Hal tersebut mendorong pekerja khususnya di sektor informal untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Ini terjadi mudik sebelum waktunya karena memang terjadi penurunan kegiatan di Jakarta."
"Sekarang kan kita ada penurunan dari berbagai aspek kegiatan ekonomi."
"Sehingga pekerja dari sektor informal, yang kita amati dari tanggal 20-22, ada beberapa terminal tipe A yang mengalami lonjakan penumpang yang datang dari Jabodetabek," tutur Budi dalam video conference, Jumat (27/3/2020).
Polda Metro Jaya Bersiap
Beredar sebuah surat Telegram nomor STR/414/III/OPS.2./2020 yang memerintahkan Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk membuat rekayasa penutupan arus lalu lintas dari dan menuju Jakarta selama masa karantina wilayah atau lockdown.
Dalam surat Telegram itu juga dituliskan pengamanan terkait penutupan akses masuk ke wilayah Jakarta akan dilakukan oleh Polri bersama TNI.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, isi surat Telegram itu merupakan skema penutupan ruas jalan di Jakarta jika pemerintah mengimbau untuk lockdown.
Yusri menegaskan, saat ini Pemprov DKI Jakarta belum memerintahkan untuk lockdown wilayah.
Pemerintah hanya mengimbau masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah dan menerapkan physical distancing atau saling menjaga jarak.
"Sekarang situasi Jakarta masih social distancing, physical distancing, tidak ada karantina wilayah atau lockdown.
Tapi, kita harus tetap latihan.
Apapun yang terjadi kita sudah latihan," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (29/3/2020).
• Urutan 2 Virus Corona di Bawah Jakarta, Ridwan Kamil Tunggu Restu Jokowi untuk Lockdown Jawa Barat
Sementara itu, perintah rekayasa arus lalu lintas bertujuan untuk mengetahui situasi keramaian lalu lintas di masing-masing wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Sehingga memudahkan untuk mengerahkan personel pengamanan.
"Mau latihan, jadi minta data dulu.
Belum ada perintah namanya penutupan.
Kita mau tahu jalur-jalur mana dari masing-masing Polres," ungkap Yusri.
Rencananya, rencana rekayasa lalu lintas ini akan dipaparkan dalam rapat koordinasi pada Senin (30/3/2020) pagi.
IKUTI >> Update Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Besok Rapat Bahas Kemungkinan Lockdown Jabodetabek, Budi Setiyadi: Saya Rekomendasikan Karantina, https://wow.tribunnews.com/2020/03/29/besok-rapat-bahas-kemungkinan-lockdown-jabodetabek-budi-setiyadi-saya-rekomendasikan-karantina.