Virus Corona

Dokter Senior Ini Menangis Saat Rumah Sakit Tolak Pasien Virus Corona yang Kritis, Benar-benar Sakit

Pengakuan Dokter senior ini menangis saat rumah sakit tolak pasien Virus Corona yang kritis, benar-benar sakit

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews/ Freepik
ILUSTRASI - INNALILLAHI Positif Corona Dua Dokter Jawa Barat Meninggal Dunia, IDI Akui APD Tenaga Medis Terbatas 

"Setengah dari mereka akan berjuang untuk berhasil sembuh," ujar Peng yang juga seorang Dokter tamu di Rumah Sakit Prince of Wales Hong Kong selama wabah sindrom pernapasan akut (Sars) 2003.

"Tingkat kematian kasus covid-19 (sekitar 4 persen) lebih rendah dari Sars (sekitar 10 persen)."

"Tetapi begitu dirawat di perawatan intensif, penyakit ini berkembang sama cepat dan serentak dengan Sars," jelas Peng.

Dokter yang telah merawat Sars dan covid-19 itu mengatakan gejala terakhir dari penyakit itu biasanya menyerang lebih lambat.

Tetapi hal itu justru dapat membuat Dokter lengah, yang bisa membuat penyakit tersebut berkembang pesat.

Selain merusak paru-paru, covid-19 juga dapat menargetkan organ vital lainnya seperti jantung dan hati.

Penyakit itu pertama kali diidentifikasi di Wuhan akhir tahun lalu.

Angka Kematian Akibat Virus Corona Capai 3 Ribu Jiwa, Dokter Amerika Serikat Pasrah Tangani Covid-19

Di Wuhan sendiri telah mencatat lebih dari 60.000 kasus dan sekitar 20 persen di antaranya digolongkan parah atau kritis.

Unit perawatan intensif Peng, masih merawat 20 pasien.

Peng mengatakan tingkat kematian untuk kasus kritis telah merambat naik selama tiga bulan terakhir.

Yakni dari kurang dari 20 persen pada Januari menjadi sekitar 30 persen pada Maret.

Sebab, pasien yang kritis, sebelumnya memiliki beberapa komplikasi.

Tim Peng yang terdiri dari sekitar 200 Dokter dan perawat harus belajar di tempat kerja.

Karena pengalaman mereka sebelumnya sebagai spesialis perawatan kritis terbatas digunakan dalam mengobati penyakit yang sebelumnya tidak diketahui ini.

Sembari mereka belajar untuk memperbaiki perawatan dan teknik merawat para pasien covid-19, disaat itu pula mereka telah "kehilangan" beberapa nyawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved