Virus Corona di Balikpapan

50 Santri di Balikpapan Berstatus ODP, Dinkes Sudah Swab Test 23 Orang yang Kontak Erat

Pemeriksaan ini dilakukan setelah sebelumnya, satu pasien cluster Gowa telah dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan meninggal dunia di Balikpapan.

TRIBUN KALTIM/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat berada dalam jumpa pers melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, Rabu (1/4/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebanyak 23 ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang diketahui melakukan kontak erat dengan pasien kluster Gowa di Balikpapan, Kalimantan Timur, telah dilakukan pemeriksaan.

Kontak erat yang dimaksud ialah bersalaman, mengantar ataupun turut berada di dalam satu kendaraan.

Pemeriksaan ini dilakukan setelah sebelumnya, satu pasien cluster Gowa telah dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan meninggal dunia di Balikpapan beberapa hari lalu.

Gegara Wabah Virus Corona, Sidang dan Pelayanan Gugatan di Pengadilan Negeri Balikpapan Ditunda

Cegah Virus Corona, WNA Dilarang Masuk, Pemkot Balikpapan Segera Tutup Bandara dan Pelabuhan

Diketahui, pasien tersebut merupakan pimpinan dari para santri di pondok pesantren yang berada di wilayah Kampung Timur, Balikpapan Utara.

Sehingga dengan begitu, DKK terus melakukan tracking utamanya dengan ODP yang pernah melakukan kontak erat dengan dengan swab test agar memberikan hasil uji yang lebih valid.

Hingga Rabu (1/4/2020), kendati baru berjumlah 23 orang yang diperiksa, namun DKK tak menutup kemungkinan bahwa tracking ini akan terus berkembang.

"Memang belum sampai 50 orang tapi akan berjalan terus. Semua yang melakukan kontak erat harus kita periksa," ujar Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty .

Sementara itu, Andi menjelaskan terkait dengan status santri yang berada di pondok pesantren tersebut memang mereka berstatus ODP.

Disebutnya, terdapat sekitar 50 santri yang saat ini bertempat tinggal di pondok pesantren itu.

"Memang mereka diisolasi, posisinya isolasi mandiri. Pengawasannya puskemas yang memantau. Itu daerah terisolasi, jadi dari masing-masing saja," sebutnya.

UPDATE Virus Corona di PPU, 2 April Ditemukan Satu PDP di Penajam, Kini Pemkab Tangani 139 Kasus

Imbas Virus Corona, PAD Balikpapan Diprediksi Anjlok 50 Persen, Pemkot Rencanakan Revisi Anggaran

Dilanjutnya, Andi mengaku sepenuhnya mempercayai para santri di pesantren itu akan melakukan isolasi sendiri bagi diri mereka.

Bahkan ia justru mengatakan seharusnya saat ini pemikiran masyarakat terkait isolasi diri harus diubah.

"Kami percaya mereka akan mandiri mengisolasi diri mereka. Jadi harusnya memang kita semua saat ini saling mengisolasi diri, mindset kita harus diubah mestinya," jelasnya.

Sementara saat disinggung mengenai riwayat perjalanan dari pimpinan santri yang telah meninggal dunia itu, Andi tak mau berbicara banyak.

Bahkan ia tak mau berkomentar sedikitpun mengenai masalah ini saat ditanya wartawan Tribunkaltim.co di kantor Walikota Balikpapan.

"Kalau saya mengenai itu no comment ya, saya tidak tau kemana-mananya beliau. No Comment," tandasnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Balikpapan

(TribunKaltim.co/Miftah)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved