Virus Corona
Tanda Kamu Perlu Lakukan Rapid Test Virus Corona, Punya Gejala Umum hingga Masuk Golongan Prioritas
Ketahui tanda-tanda kamu perlu lakukan rapid test, punya gejala umum hingga masuk golongan prioritas.
Tak hanya itu, tertular dari orang dewasa yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona bila daya tahan tubuh Anak rendah.
Tanda dan gejala covid-19 pada Anak sulit dibedakan dari penyakit saluran pernafasan akibat penyebab lainnya.
• Bukan Prabowo dan Tito Karnavian, Jokowi Tunjuk Institusi Idham Azis Tertibkan PSBB di Masyarakat
• Jadi Opsi Jokowi Lawan virus Corona, Yusril Ihza Mahendra Beber Gus Dur Pernah Pakai Darurat Sipil
Gunakan Hand sanitizer
Hand sanitizer yang baik untuk mencegah penularan covid-19 adalah yang mengandung alkohol minimal 70 persen, cukup melumuri permukaan tangan, dan digunakan selama minimal 20 detik.
Pemakaian sangat sering mungkin menyebabkan kekeringan pada kulit.
Pemakaian hand sanitizer dengan cara yang benar tetap aman bagi Anak, namun disarankan untuk tetap mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala.
Tidak diperlukan sabun khusus untuk mencuci tangan.
Sabun lain dapat digunakan untuk mencuci tangan, sepanjang langkah-langkah cuci tangan dilakukan dengan cara dan durasi yang benar.
Kapan Anak harus dibawa ke dokter?
Apabila Anak sedang demam, batuk, pilek ringan, sepanjang masih dapat ditangani sendiri di rumah, sebaiknya tidak segera berkunjung ke fasilitas kesehatan.
• Dokter Sarankan Lakukan Cara Sederhana Ini Agar Terbebas dari virus Corona
• Artis yang 5 Hari Lalu Positif Corona Ini Akhirnya Sembuh Tanpa Dirawat di RS, Cuma Konsumsi Ini
Berikan obat demam (parasetamol, dapat diulang tiap 4-6 jam selama masih demam, maksimal 5 kali dalam 24 jam) apabila suhu 38 derajat celcius atau lebih.
Selain itu, Anak perlu diberikan banyak minum air putih, ajari Anak mencuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah dengan benar.
Namun, apabila demam terus-menerus memasuki hari ketiga, dianjurkan untuk membawa Anak periksa ke fasilitas kesehatan.
Apabila timbul tanda bahaya seperti:
- Anak lemas atau tidur terus
- napas cepat, sesak
- demam tinggi 39 derajat celcius atau lebih
- kejang
- tampak biru
- muntah-muntah
- Tidak dapat minum
- buang air kecil berkurang
Jika dengan gejala itu segera bawa Anak ke fasilitas kesehatan.
Cara lakukan pembatasan sosial pada Anak
Ajari Anak cara cuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah yang benar, serta menjaga jarak 1-2 meter satu sama lain. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sesering mungkin.
Anak yang masih dalam pengasuhan dekat, seperti bayi dan balita, sebaiknya diasuh oleh orang dewasa yang sehat.
Rajin-rajinlah melakukan cuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah dengan benar, serta bersihkan juga tangan bayi atau balita dengan seksama.
MerencAnakan kunjungan imunisasi
Untuk memastikan agar risiko Anak tertular covid-19 minimal, buatlah dulu janji temu untuk kunjungan imunisasi.
Hal itu agar waktu kunjungan dan kepadatan pengunjung fasilitas kesehatan tempat pelayanan imunisasi dapat diatur dengan baik.
Pastikan berkunjung ke fasilitas kesehatan yang telah memisahkan area atau waktu kunjungan Anak sehat dari pengunjung lain yang sedang sakit.
Serta jangan lupa untuk mencatat imunisasi yang diberikan dan menjadwalkan kunjungan imunisasi berikutnya. Imunisasi sebaiknya tetap diupayakan lengkap sesuai usia.
Sebaiknya mengikuti jadwal imunisasi sesuai rekomendasi yang berlaku dan diberikan sesuai jadwal. Hal ini untuk melindungi Anak.
Bila ragu dan ingin menunda, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
Penundaan hingga 2 minggu masih dapat ditoleransi.
Bila bayi atau Anak menjadi PDP Orangtua atau pengasuh yang dirawat dengan Anak harus tinggal di ruangan setiap saat sampai boleh pulang atau hasil tes negatif.
Baik Anak dan orangtua harus mengenakan masker bedah atau surgical mask saat pergi keluar ruangan dengan alasan apapun.
Upaya pencegahan penularan lainnya juga tetap dilakukan.
IKUTI >> Update virus Corona
(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)