Virus Corona
Luhut Tak Main-Main, Begini Nasib Said Didu Bila 2 X 24 Jam Tak Minta Maaf, Duduk Perkaranya Terkuak
Pernyataan Said Didu seputar penanganan Corona yang dianggap menyudutkan Luhut Panjaitan berbuntut panjang
• 1.790 Kasus Positif virus Corona, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut covid-19 Tak Kuat Hidup di Indonesia
• Luhut Pandjaitan Akhirnya Bongkar Pertimbangan Utama Jokowi Sebelum Lockdown atau Karantina covid-19
Said Didu menyebutkan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak “mengganggu” dana untuk pembangunan IKN baru dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
“Kenapa itu dilakukan karena ada pihak yang ngotot untuk agar anggarannya tidak dipotong, dan saya pikir pimpro (pimpinan proyek) pemindahan ibu kota, Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. Sehingga, Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang,” ucap Said Didu dalam video tersebut.
“Kalau Luhut kan kita sudah tahulah. Ya memang menurut saya di kepala beliau itu hanya uang, uang, dan uang. Saya tidak pernah melihat bagaimana dia mau berpikir membangun bangsa dan negara. Memang karakternya demikian, hanya uang, uang, dan uang. Saya berdoa mudah-mudahan terbersit kembali Sapta Marga yang pernah diucapkan oleh beliau sehingga berpikir untuk rakyat bangsa dan negara. Bukan uang, uang, dan uang,” ujar Said Didu.
Biaya Ibu Kota Baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa pemindahan ibu kota nasional tetap akan membebani anggaran negara, meskipun ada berbagai instrumen pembiayaan di luar APBN.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Pansus DPR terkait pemindahan ibu nasional kota yang digelar di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9/2019) malam.
• Jokowi Dikritik Berubi-tubi, Dianggap Lamban Atasi virus Corona di Indonesia, Luhut Pasang Badan
• Detik-detik Petugas Pemakaman Jenazah virus Corona Dilempari Batu oleh Warga: Kami Juga Manusia Bu
“Tujuannya tadi meringankan beban ke APBN secara langsung namun tidak berarti tidak ada beban,” ujarnya mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
“Mungkin bebannya akan tergeser ke masa yang akan datang. Oleh karena itu sustainabilty jangka panjang harus dilakukan," sambungnya.
Perempuan yang kerap disapa Ani itu menuturkan, peranan APBN membiayai pemindahan ibu kota akan jauh lebih besar pada tahap awal.
Sebab kata dia, APBN akan menjadi penarik minat pihak swasta untuk ikut dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Salah satunya dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha ( KPBU).