Paskah
LIVE STREAMING Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Samarinda dan Jakarta via YouTube & KompasTV
Umat Katolik memasuki perayaan Pekan Suci dalam minggu ini di tengah masa darurat kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah.
Pada Hari Minggu Palma umat Katolik merayakan suatu peristiwa penting, saat Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya.
Perayaan Minggu Palma menjadi tanda dimulainya Pekan Suci, yaitu pekan yang penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan.
Arak-arakan Yesus memasuki kota Yerusalem disambut menggunakan Daun Palma, namun itu hanyalah bagian kecil yang mengawali kisah sengsara-Nya.
Sekretaris Komisi Kateketik KWI, RD Fransiskus Emanuel da Santo mengajak umat Katolik tetap merayakan Minggu Palma dengan khusyuk meski tanpa Daun Palma di tangan.
"Kita tetap menyambut Yesus dengan iman yang teguh, Sang Raja yang selalu siap menderita bersama kita. Dia selalu menderita dan mengambil penderitaan kita agar kita diselamatkan," ucapnya melansir Komkat KWI.
Menurutnya Wabah virus corona tidak pandang bulu, tidak pandang suku, bangsa, agama, kaya atau miskin.
Maka, peristiwa ini harusnya membuat umat Katolik sadar bahwa betapa berharganya hidup ini.
"Tidak hanya dengan Daun Palma di tangan, tetapi dengan hati yang penuh damai, hati yang penuh kasih, persaudaraan dan pengampunan, kita membiarkan diri kita, hidup kita, keluarga kita dipakai oleh Allah untuk kebaikan dan keselamatan banyak orang, juga menjaga diri kita dari wabah yang melanda dunia ini," ungkap Sekretaris Komkat KWI dalam renungan Hari Raya Minggu Palma.
Selain itu, ia mengatakan kisah sengsara hari minggu awal Pekan Suci ini mengajak umat Katolik untuk menyadari bahwa Yesus memerlukan teman berjaga. Berjaga dalam doa, agar umat Katolik tidak jatuh dalam dosa.
Ia melanjutkan, Yesus membutuhkan orang yang diajak kerjasama, membantu dalam berbagai tantangan dan kesulitan seperti saat ini, agar semua orang diselamatkan.
"Kita tidak bersikap acuh dan masa bodoh, tetapi punya kepedulian atas kehidupan, kesehatan dan keselamatan orang lain,"
"Semoga kita pun berani menyerahkan diri bersama Yesus dalam kesepian dan mau setia kepada kehendak Bapa-Nya. Sebagaimana Yesus, Ia menyatakan kesetiaan-Nya yang tuntas pada salib," tuturnya.
(*)
(TribunKaltim.co / Cornel Dimas Satrio K)