Virus Corona

Bentuk Virus Corona Hasil Pembesaran Mikroskop Ilmuwan AS, Fakta Tingkat Keparahan Pasien Covid-19

Bentuk Virus Corona hasil pembesaran mikroskop ilmuwan AS, fakta baru tingkat keparahan pasien covid-19.

(NIAID)
Bentuk Virus Corona Hasil Pembesaran Mikroskop Ilmuwan AS, Fakta Tingkat Keparahan Pasien Covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Bentuk Virus Corona hasil pembesaran mikroskop ilmuwan Amerika Serikat, fakta baru tingkat keparahan pasien covid-19.

Bagaimana bentuk Virus Corona yang hingga saat ini sudah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia?

Beberapa foto penampakan virus dengan nama lain covid-19 itu.

Selain foto-foto wujud, terungkap fakta-fakta baru soal covid-19 yang belum banyak dipahami masyarakat.

 BREAKING NEWS 16 Positif Corona di Kalimantan Utara, 6 Eks Jamaah Ijtima di Gowa Terpapar Covid-19

 Agar Badan Tetap Bugar Selama Pandemi Covid-19, Polisi dan Wartawan Balikpapan Lakukan Senam Bersama

 Lawan Virus Corona, Realokasi Anggaran Penanganan Covid-19 di Mahakam Ulu, Guyur Dana Rp 10 Miliar

 Efek Corona, DPRD Kaltim Tak Bisa Gelar Rapat Langsung, Optimalkan Rapat-rapat via Konferensi Video

Foto wujud virus ini dirilis oleh sebuah lembaga menangani penyakit menular dan alergi yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Amerika Serikat.

National Institute of Allergy and Infectious Diseases ( NIAID ) Integrated Research Facility (IRF) telah merilis beberapa foto wujud dari Virus Corona.

Foto-foto tersebut dibuat dengan pemindaian dan transmisi mikroskop elektron di laboratorium NIAID di Hamilton, Montana.

Proses pengambilan foto wujud ini dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron kemudian hasilnya diwarnai oleh kantor seni visual medis agar foto-foto tersebut menjadi terlihat lebih nyata.

Pewarnaan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari virus dan sel yang masih sehat.

Dilansir dari npr.org, Emmie de Wit, kepala Unit Patogenesis Molekuler NIAID menyediakan sampel Virus Corona tersebut, kemudian Elizabeth Fischer seorang ahli mikroskop memindainya dengan mikroskop elektron.

Kemudian gambar-gambar yang berhasil dipindai ini diwarnai secara digital oleh seniman visual medis di laboratorium.

NIAID juga mencatat bahwa gambar yang dihasilkan terlihat mirip dengan Virus Corona penyebab penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang sebelumnya pernah mewabah di Timur Tengah dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).

"Itu tidak mengejutkan: Paku pada permukaan Virus Corona memberi nama keluarga virus ini - Corona, yang merupakan bahasa Latin untuk 'mahkota', dan sebagian besar Virus Corona akan memiliki penampilan seperti mahkota,"

Lalu, seperti apa foto wujud Virus Corona yang dilihat melalui mikroskop elektron dan diwarnai secara digital oleh para ilmuwan?

Berikut ini adalah foto wujud Virus Corona dari mikroskop elektron.

Foto wujud virus corona yang belum diberi warna

Virus Corona yang dipindai dengan mikroskop elektron
Virus Corona yang dipindai dengan mikroskop elektron ((NIAID))

Foto ini adalah wujud dari Virus Corona yang dipindai dengan mikroskop elektron dan belum diberi warna.

Tampak seperti ada duri atau paku di sekeliling Virus Corona, kemudian duri dan paku inilah yang membuat Virus Corona berbentuk seperti mahkota.

Seperti diketahui, "Corona" merupakan kata dalam bahasa latin yang berarti Mahkota, virus ini dinamakan Corona karena bentuk yang menyerupai mahkota.

Foto yang sudah diberi warna

Foto wujud virus corona yang sudah diberi warna
Foto wujud virus corona yang sudah diberi warna ((NIAID))

Dalam foto tersebut, warna oranye adalah Virus Corona yang dilihat dari mikroskop elektro kemudian diberi warna secara digital.

Virus Corona yang dilihat dari sel pasien

Foto wujud Virus Corona yang dilihat dengan mikroskop elektron
Foto wujud Virus Corona yang dilihat dengan mikroskop elektron (NIAID)

Foto ini menunjukkan Virus Corona yang berwarna oranye muncul dari sel tubuh yang berwarna abu-abu.

Hasil dari foto ini didapatkan dengan mengisolasi virus dari seorang pasien covid-19 di Amerika Serikat kemudian mengamatinya dengan mikroskop elektron di laboratorium.

AS Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona Pada Manusia untuk Pertama Kalinya

Selain merilis foto wujud Virus Corona, Ilmuwan juga mulai melakukan uji coba vaksin kepada manusia untuk menangani Virus Corona atau covid-19.

Vaksin Virus Corona atau covid-19 sudah mulai diuji kepada manusia.

Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Kesehatan AS, dimana AS sudah siap menguji vaksin covid-19 kepada manusia untuk pertama kalinya.

Hal ini tentu memberi harapan baru untuk memerangi Virus Corona yang menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global.

Muji coba manusia sudah dilakukan, para ahli mengatakan bahwa masih membutuhkan 12-18 bulan hingga vaksin dinyatakan aman dan tersedia di pasaran karena masih banyak uji klinis yang harus dilakukan untuk membuktikan bahwa vaksin ini aman untuk manusia.

Dilansir dari AFP, vaksin yang disebut dengan mRNA-173 itu dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator dari National Institutes of Health AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berada di Cambridfe, Massachusetts.

"Ada 45 sukarelawan berusia 18 sampai 55 tahun yang sehat akan menjadi bagian dalam uji coba vaksin. Peserta pertama menerima vaksin hari ini. Uji coba akan berlangsung selama 6 minggu," kata NIH dalam keterangan resmi.

Uji coba ini didanai oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) yang berbasis di Oslo.

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan yang mendesak," ungkap Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH.

Percobaan pertama akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda ketika disuntikkan di lengan sukarelawan.

Efek yang mungkin terjadi dari vaksin unu adalah nyeri dan demam setelah diberi injeksi.

Vaksin

Karena wabah yang kian meluas dan menginfeksi banyak orang, seluruh laboratorium dan farmasi di seluruh dunia berlomba dalam mengembangkan vaksin untuk covid-19.

Pengobatan antivirus yang disebut remdesivir, yang dibuat oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS, telah menjalani tahap akhir uji klinis di wilayah Asia.

Dokter di China pun sudah melaporkan bahwa obat tersebut efektif dalam memerangi penyakit ini.

Tetapi, uji coba secara acak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui secara pasti, apakah obat tersebut akan benar-benar membantu atau tidak.

Selain itu, seorang ahli farmasi bernama Inovio mengatakan akan membuat vaksin berbasis DNA dan akan diuji secara klinis bulan depan.

 Di Wilayah Anies Baswedan, 1 Jam, Ada 6 Jenazah Terkait Virus Corona yang Dikuburkan Tanpa Nisan

 Telegram Terbaru Kapolri Idham Azis, Minta Polisi Tindak 3 Kelompok Ini Saat Wabah Virus Corona

 Sudah Banyak yang Dapat Token Listrik Gratis, Login di www.pln.co.id atau Akses via WhatsApp

 Hasil Penelitian, Ini Cara Puasa Ramadhan Menangkal Virus Corona, Picu Produksi Sel Darah Putih

Tingkat keparahan pasien

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 80 persen kasus positif Virus Corona atau covid-19 adalah kasus ringan, 14 persen kasus parah dan kemudian sekitar lima persen kasus kritis.

Pasien dalam kasus ringan bisa sembuh dengan sendirinya setelah satu atau dua miggu, sementara kasus parah bisa memakan waktu sekitar enam minggu atau lebih.

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa sekitar satu persen dari semua orang yang terinfeksi meninggal dunia.

IKUTI >> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul BEREDAR Penampakan Virus Corona Hasil Pembesaran Mikroskop Ilmuwan AS, Terungkap Fakta Baru, https://style.tribunnews.com/2020/04/06/beredar-penampakan-virus-Corona-hasil-pembesaran-mikroskop-ilmuwan-india-terungkap-fakta-baru?page=all
Penulis: Anggie Irfansyah

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved