Virus Corona

Rahasia Kim Jong Un Korea Utara Masih Nol Virus Corona, Amerika Serikat & China Sudah Babak Belur

rahasia Kim Jong Un bikin Korea Utara masih nol kasus Virus Corona, Amerika Serikat & China sudah babak belur covid-19.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com dan straitstimes.com
Rahasia Kim Jong Un Korea Utara Masih Nol Virus Corona, Amerika Serikat & China Sudah Babak Belur 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap rahasia Kim Jong Un bikin Korea Utara masih nol kasus Virus Corona, Amerika Serikat & China sudah babak belur covid-19.

Kasus Virus Corona di dunia saat ini mencapai 1.607.595 kasus, menurut data dari Worldometers, (10/4/2020).

Negara yang paling babak belur menghadapi serangan Virus Corona adalah Amerika Serikat dengan 466.969 kasus positif covid-19 dan 16.632 kematian.

Selain itu China juga masih tinggi dengan 81.865 kasus positif Virus Corona, serta 3.335 kematian akibat covid-19.

Setidaknya Korea Utara menjadi satu dari sedikit negara yang hingga kini masih nol kasus Virus Corona.

Tak sedikit yang menuding hal tersebut dipengaruhi faktor Kim Jong Un yang belum memerintahkan anak buahnya mengonfirmasi kasus positif covid-19.

Sebelumnya, ada sebanyak 18 negara yang masuk dalam daftar 'nol kasus' covid-19.

Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara, Kim Jong Un Ancam Ada Konsekuensi Serius, Ini yang Dilakukan

Amerika Serikat Resmi Uji Coba Kedua Kali Vaksin Anti Covid-19, Efektif Bunuh Virus Corona?

Virus Corona di Amerika Serikat Mengganas, Kamar Mayat di New York Dipenuhi Jenazah Korban Covid-19

Namun, per Jumat (10/4/2020) siang, 3 negara lain melaporkan adanya infeksi virus corona, dikutip dari data real time John Hopskin University melalui Kompas.com.

Sementara itu, ratusan negara lain babak belur menghadapi pandemi yang telah memakan puluhan ribu nyawa tersebut.

Meski banyak yang meragukan bahwa negara pimpinan Kim Jong Un itu masih nihil Virus Corona, nyatanya Korea Utara tak goyah.

Hingga kini Korea Utara tetap mengklaim bebas dari covid-19 karena telah berhasil melakukan pencegahan penyebaran penyakit ini secara dramatis.

Klaim tersebut dibuktikan dengan laporan hasil tes yang ditunjukkan setiap minggu di Korea Utara, bahwa semua orang yang menjalani tes hasilnya negatif.

Selain itu, Kim Jong Un menutup rapat semua perbatasan negaranya dan mengkarantina siapa saja yang masuk ke negara tersebut menjadi cara yang dilakukan Korea Utara dalam mencegah covid-19 menyebar.

Apakah mungkin Korea Utara benar-benar berhasil mengamankan wilayahnya dari 'serangan' pandemi ini?

Melansir Intisari, Andre Lankov, Direktur di NK News, sebuah media berbasis di Amerika Serikat yang menyediakan berita dan analisis tentang Korea Utara, menuliskan pendapatnya tentang hal tersebut.

Ia membeberkan tentang rahasia Kim Jong Un mampu mengendalikan kasus covid-19 di Korea Utara hingga masih nol kasus Virus Corona sampai saat ini.

Melansir NK News (9/4/2020), Lankov berujar bahwa seharusnya orang-orang tidak terkejut dengan 'keberhasilan' Korea Utara yang masih nol kasus covid-19.

Pergi ke Pemandian Umum, Pasien Virus Corona di Korea Utara Dieksekusi, Masa Karantina 30 Hari

Ia mengingatkan bahwa Korea Utara adalah salah satu pemerintahan paling otoriter di dunia, yang mana birokrasi dan penegakan hukumnya bekerja dengan efisian luar biasa dan mengikuti perintah dari atas dengan cukup baik.

Sehingga menurut Lankov, ketika butuh dilakukannya tindakan karantina dan kontrol yang penting dilakukan selama pandemi apa pun, maka rezim seperti Korea Utara memiliki keunggulan dibanding negara demokratis.

Terlebih, Korea Utara juga memiliki sistem medis yang relatif efisien.

" Korea Utara, jika dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan rendah lainnya, memiliki sistem medis yang relatif efisien,"

"Rumah sakit-rumah sakit di negara ini tidak memiliki peralatan yang memadai, tetapi jumlahnya banyak dan memiliki staf dokter dan perawat yang mengesankan," tulisnya.

Lankov menganggap, kondisi sistem medis seperti itu dapat mendukung Korea Utara menghadapi covid-19 karena bentuk gejala penyakit ini relatif ringan.

"Seperti yang kita ketahui, sebagian besar pasien covid-19 mengembangkan bentuk penyakit yang relatif ringan. Warga Korea Utara semacam itu dapat mengandalkan bantuan medis dasar," tulisnya.

Selain itu, menurut Lankov, jika penyakit ini pertama kali menyerang beberapa daerah yang relatif terpencil, maka pemerintah Korea Utara kemungkinan akan mengambil tindakan karantina internal yang dramatis.

Juga benar-benar 'memotong' daerah yang terinfeksi dari bagian lain negara itu.

Menurutnya, rezim tersebut mampu menerapkan tingkat karantina domestik yang hampir tidak terpikirkan di hampir semua negara lain di dunia modern.

"Terus terang, saya tidak akan terkejut jika penjaga yang melindungi perimeter area yang terinfeksi diizinkan untuk menggunakan kekuatan mematikan terhadap kemungkinan melarikan diri," tulisnya.

Ia mengingatkan bahwa pertanian Korea Utara, secara teknologi, sebagian besar berada pada tingkat pra-modern, dengan otot-otot manusia dan lembu tetap menjadi sumber energi utama.

Hal tersebut membutuhkan sedikit bahan bakar atau input lain, dengan pengecualian pupuk.

"Dengan kata lain, banyak negara di Korea Utara mungkin terputus dari dunia luar sepenuhnya dan terus berfungsi kurang lebih seolah-olah tidak ada yang terjadi, setidaknya selama beberapa bulan," tulisnya.

"Otonomi semacam itu telah menjadi tujuan strategis pemerintah Korea Utara sejak 1960-an, ketika mulai menekankan gagasan semangat kemandirian.

Pengalaman kelaparan tahun 1990-an hanya memperkuat tren ini," tulis Lankov.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ((AFP/KCNA via KNS))

Tak Ada Amerika Serikat, Justru China dan Rusia Terdepan Bantu Indonesia Perang Lawan Virus Corona

Lankov pun menyinggung bagaimana penduduk Korea Utara akan sulit mengekspresikan ketidakpuasan, bahkan jika negara tersebut berada di bawah tekanan yang serius.

"Kita telah melihat, sekitar 20 tahun yang lalu, bagaimana setengah juta orang Korea Utara meninggal dengan diam-diam di rumah-rumah mereka dan di jalan-jalan di kota mereka tanpa menantang pemerintah," tulisnya.

Menurut Lankov, Korea Utara telah berubah sejak saat itu.

Di mana kelaparan mungkin saja akan menjadi ancaman bagi pemerintah.

Namun tidak halnya dengan periode singkat kesulitan yang disebabkan oleh karantina.

Menurutnya, karantina jauh lebih tidak berbahaya secara politik bagi Korea Utara.

Seperti itu Lankov menggambarkan bagaimana kondisi ideal Korea Selatan yang memungkinkan negara tersebut mampu menghadapi pandemi covid-19 sejauh ini.

Namun, ia juga mengungkapkan kemungkinan lainnya, bahwa nasib menyedihkan bisa saja menunggu mereka saat kasus covid-19 berkembang menjadi lebih berat.

Menurutnya, kemungkinan besar, hanya segelintir rumah sakit Korea Utara yang memiliki ventilator.

Rumah sakit-rumah sakit ini benar-benar terlarang bagi sebagian besar populasi.

Virus Corona di Amerika Serikat Mengganas, Kamar Mayat di New York Dipenuhi Jenazah Korban Covid-19

"Perawatan ini akan disediakan untuk elit teratas, sementara yang lain mungkin akan dibiarkan mati,"

"Saya mengerti bahwa pernyataan sebelumnya akan terdengar keterlaluan bagi banyak pembaca, yang cenderung mulai marah tentang kekejaman rezim.

"Namun, sebagai pernyataan serius, saya akan mengingatkan mereka bahwa nasib buruk yang sama kemungkinan akan menimpa sebagian besar pasien covid-19 di negara-negara miskin lainnya," tulis Lankov.

Lankov berpendapat bahwa situasi Korea Utara tidak akan jauh berbeda dengan negara-negara miskin lainnya.

"Situasi Korea Utara, betapapun menyedihkannya, tidak akan jauh berbeda dari apa yang mungkin kita lihat di negara-negara miskin lainnya - dengan asumsi, tentu saja, banyak dari mereka tidak akan dilindungi oleh iklim hangat mereka," tulisnya.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul "Saat Negara Lain 'Babak Belur', Korea Utara Diyakini akan Tetap Tangguh Hadapi Pandemi covid-19, 3 Faktor Ini Dianggap sebagai Kunci Kim Jong Un 'Amankan' Wilayahnya", https://intisari.grid.id/read/032099880/saat-negara-lain-babak-belur-korea-utara-diyakini-akan-tetap-tangguh-hadapi-pandemi-covid-19-3-faktor-ini-dianggap-sebagai-kunci-kim-jong-un-amankan-wilayahnya
Editor : Khaerunisa
Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved