Virus Corona

Jangan Senang Dulu Jika Sembuh dari Virus Corona, Tak Main-Main, Sederet Organ Vital Ini Bisa Rusak

Jangan senang dulu jika sembuh dari Virus Corona, tak main-main, sederet organ vital ini bisa rusak dibuatnya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOLASE FREEPIK.COM
Ilustrasi. Warga Jakarta bisa melakukan rapid test Corona gratis hingga 17 April lewat aplikasi Halodoc. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jangan senang dulu jika sembuh dari Virus Corona, tak main-main, sederet organ vital ini bisa rusak dibuatnya.

Para ilmuwan menemukan kerusakan baru yang bisa diperbuat Virus Corona atau covid-19 pada tubuh.

Selain merusak paru-paru, sederet organ vital bisa mengalami kerusakan jangka panjang akibat Virus Corona.

Hal ini ditemukan di China, tempat covid-19 bermula.

Hasil  penelitian terbaru mengungkapkan pasien yang selamat dari penyakit covid-19 yang diakibatkan oleh Virus Corona berpotensi menderita kerusakan tubuh, termasuk hati dan jantung.

Amerika Serikat Resmi Uji Coba Kedua Kali Vaksin Anti Covid-19, Efektif Bunuh Virus Corona?

40 Orang Disuntik Calon Vaksin Corona, Bila Lancar Tersedia Untuk Masyarakat Beberapa Waktu Kedepan

Dilansir Los Angeles Times via Kompas.com, studi tentang pasien yang pulih dari China, tempat penyakit ini pertama kali muncul pada November 2019, menunjukkan adanya gangguan fungsi hati dan jantung.

"covid-19 bukan hanya gangguan pernapasan.

Ini dapat mempengaruhi jantung, hati, ginjal, otak, sistem endokrin dan sistem darah," demikian Dr Harlan Krumholtz, seorang ahli jantung di Universitas Yale, kepada Los Angeles Times.

Menurut dia, peradangan dari respons kekebalan tubuh ada kaitannya dengan penyakit stroke dan serangan jantung.

Para peneliti juga bertanya-tanya apakah Virus Corona yang menyebabkan covid-19 mungkin bisa tertidur di dalam tubuh selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Lalu kembali hidup, dengan cara yang sama, sebagaimana virus herpes yang menyebabkan cacar air dapat muncul kembali sebagai herpes zoster.

Seperti diketahui, belum ada yang selamat dalam jangka panjang dari penyakit yang sama sekali baru ini.

Di China, korban pertamanya kambuh lagi hanya tiga bulan lebih sedikit dari awal dia menderita Virus Corona.

Para dokter tentu terlalu sibuk merawat orang sakit akut untuk dapat memantau perkembangan sekitar 370.000 orang di dunia yang telah pulih dari covid-19.

Tetap saja, dokter khawatir bahwa setelah semua ini berlalu, beberapa organ yang fungsinya telah dihancurkan tidak akan pulih dengan cepat, atau sepenuhnya.

Itu bisa membuat pasien lebih rentan selama beberapa bulan atau tahun mendatang.

"Saya pikir akan ada gejala sisa jangka panjang," kata ahli jantung Yale, Dr Joseph Brennan, menggunakan istilah medis untuk efek hilir suatu penyakit.

Kabar Gembira 100 Ribu Tablet Obat Untuk Pasien Virus Corona Segera Disalurkan

"Aku tidak tahu itu nyata. Tetapi penyakit ini sangat luar biasa sehingga beberapa orang yang pulih kemungkinan menghadapi masalah kesehatan yang berkelanjutan."

Saat ini, dilansir dari catatan resmi Worldmeters, hampir 400.000 orang di seluruh dunia telah pulih dari covid-19.

Vaksin Tak Serumit Flu

Sampai saat ini ada beberapa perkembangan terbaru mengenai Virus Corona (covid-19) yang pasti membuat kita sedikit lega dan rasa khawatir sedikit reda.

Kabar baik tersebut antara lain, saat ini peneliti menyatakan virus Corona ini tidak bermutasi cepat.

Ini menjadi berita bagus di tengah upaya pencarian vaksin Virus Corona.

Bukan hanya itu, kini terdapat juga berbagai kisah kebaikan yang ditunjukkan publik di tengah merebaknya covid-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah kabar gembira dan memunculkan harapan bagi khalayak saat wabah menyebar.

1. Virus Corona tidak bermutasi cepat

Peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory berdasarkan studi terbaru menyatakan, infeksi virus SARS-Cov-2 tidak serta merta melakukan mutasi di tubuh manusia.

Dilansir The Washington Post Rabu (25/3/2020), semua virus mengalami evolusi, mereplikasi diri begitu di inangnya, dan menyebar ke seluruh populasi.

Ilmuwan menerangkan, karena tidak punya proofreading, maka kasus yang muncul di sejumlah tempat hampir sama kode genetiknya.

Peter Thielen, pakar genetika molekuler di Universitas Johns Hopkins berujar, saat ini pihaknya meneliti sekitar 1.000 sampel.

Dia mengatakan, terdapat empat banding 10 perbedaan antara virus yang menginfeksi Amerika Serikat dengan yang pertama ditemukan di Wuhan, China.

• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien Virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat

• Virus Corona di Italia, Perawat Bunuh Diri hingga Gambaran Situasi Lebih Parah dari Perang Dunia II

"Ini adalah jumlah mutasi relatif kecil karena telah melewati sejumlah besar orang," papar Thielen.

Kabar ini jelas merupakan berita positif.

Pasalnya melalui penelitian tersebut, ahli bisa menciptakan satu vaksin saja.

Tidak seperti flu di mana mereka harus menghasilkan obat baru setiap tahun-nya.

2. Bantuan dari keluarga pengungsi Suriah

Seorang perempuan di Vancouver, Kanada, menceritakan bagaimana dia mendapat bantuan dari keluarga pengungsi Suriah yang pernah dia bantu.

Robin Stevenson yang berasal dari Leeds memutuskan mengisolasi bersama keluarga sekembalinya mereka dari Meksiko pada awal Maret.

Saat mengarantina itulah, Stevenson mengaku menerima telepon dari keluarga yang pernah dia bantu bermigrasi ke Amerika Utara pada 2016.

Dikutip The Independent Selasa (24/3/2020), keluarga tersebut kini mengelola sebuah toko kelontong. Di sinilah bantuan pun terjadi.

• Terlepas dari Hoaks Bayi Baru Lahir Bisa Bicara & Beber Obat Corona, Inilah Manfaat Telur Bagi Tubuh

• Sepele Tapi Penting untuk Tangkal Corona, Sebaiknya Jangan Diam Dalam Rumah di Jam Ini, Berjemurlah

"Mereka menelepon untuk mengatakan bahwa mereka menaruh plastik makanan di depan rumah saya," kata penulis buku bertema anak-anak dan remaja itu.

"Mereka sangat baik, dan orang murah hati. Kami menjadi teman baik selama beberapa tahun terakhir. Saya yakin kami akan selalu terikat," tuturnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Penelitian Terbaru: Pasien Sembuh Corona Ternyata Bisa Alami Kerusakan Tubuh: Bukan Hanya Pernapasan, https://wow.tribunnews.com/2020/04/12/penelitian-terbaru-pasien-sembuh-corona-ternyata-bisa-alami-kerusakan-tubuh-bukan-hanya-pernapasan.


Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved