Perkara Sepele Libatkan Tukang Ojek, Bentrok TNI & Polri Pecah di Papua, Polisi Tarik Senjata

sepele libatkan tukang ojek bentrok TNI Polri, Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 di Papua, 3 anggota Idham Azis tewas, polisi tarik senjata

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
via Kompas TV
Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih terjunkan tim investigasi atas bentrok TNI Polri di Papua, Minggu (12/4/2020) 

Seorang sumber yang identitasnya enggan disebutkan mengungkapkan, bentrokan antara TNI dan Polri itu berawal ketika seorang polisi menyewa sepeda motor pada tukang ojek Jumat (10/4/2020) dengan tarif Rp50.000 per jam.

Saat pulang, polisi tersebut juga memberikan uang Rp50 ribu sebagai ongkos.

Namun, uang itu tak diterima tukang ojek yang bersangkutan lantaran menganggap sang polisi menyewa lebih dari tiga jam.

Penolakan itu berujung adu mulut di antara keduanya.

Karena terjadi pertengkaran mulut dengan ojek pangkalan ojek, seorang pengemudi ojek kemudian menghubungi anggota Satgas Yonif 755 untuk melaporkan kejadian tersebut.

Dari sana, lebih dari 10 personil Satgas Yonif mendatangi polisi itu dan melakukan pengeroyokan.

Sang polisi kemudian kembali dan menceritakan permasalah itu pada sesama anggota Polri.

Meski kepolres setempat telah mengingatkan, untuk tidak melakukan hal-hal yang tak diinginkan, namun tanpa sepengatuannya, hampir 20 anggota Polres Mamberamo Raya berkumpul di Pelabuhan Buemeso, Minggu (12/4/2020) sekira pukul 06.00 WIT.

Mereka kemudian mendatangi Pospam Satgas 755 hingga akhirnya terjadi insiden penembakan.

Tewaskan 3 Personel Sabhara dan Reskrim Polri, Ini Sikap Tegas Pangdam ke Prajurit TNI Satgas Yonif

Perintahkan polisi tarik senjata

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengimbau semua anggota baik Polri maupun TNI untuk tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakuan aksi balasan.

Paulus juga meminta seluruh perwira dapat menenangkan anggotanya.

“Kami akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kami, prajurit kami, terutama perwira di lapangan untuk bisa menenangankan semuanya dan tidak keluar dari komando,” kata Paulus Waterpauw, di Base Ops Lanud Silas Papare, Minggu (12/4/2020) petang.

Paulus Waterpauw telah menginstruksikan untuk menarik senjata yang dipegang anggotanya di masing-masing satuan.

"Semua yang memegang senjata kami tarik, dan kami amankan agar tidak ada aksi balasan," kata Paulus Waterpauw.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved