Virus Corona

Hasil Penelitian, AC Bantu Sebarkan Virus Corona, 3 Keluarga Positif Setelah Makan di Resto Ber-AC

Ruangan ber-AC tanpa ventilasi mentransmisikan tetesan sebagai perantara virus dari satu orang ke yang lainnya.

Freepik.com
Hasil penelitian di China, AC bantu sebarkan Virus Corona 

Dicky mengungkapkan, gelombang kedua mempunyai masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama, bisa memakan waktu sebulan atau lebih.

Seperti halnya di China, gelombang kedua terjadi karena adanya orang dari luar wilayah atau negara yang membawa virus dan menularkan kembali ke populasi yang lainnya.

"Dalam kasus China diduga pembawanya adalah penduduk China yang kembali ke negaranya," ujar Dicky.

Penampakan pegunungan Huashan yang diserbu puluhan ribu wisatawan lokal setelah lockdown dilonggarkan pada (5/4/2020).
Penampakan pegunungan Huashan yang diserbu puluhan ribu wisatawan lokal setelah lockdown dilonggarkan pada (5/4/2020). (ISTIMEWA)

 Kepada UAS, Jusuf Kalla Kritik Penerapan PSBB di Wilayah Anies Baswedan: Perlu Aturan yang Keras

2. Pelacakan Kasus Kontak

Sedangkan untuk di Indonesia, ia menyarankan untuk fokus pada kondisi saat ini dengan intensifikasi dan ekstensifikasi test, pelacakan kasus kontak, perawatan dan isolasi.

Dalam proyeksinya, puncak kurva di Indonesia akan terjadi di awal Mei, dengan asumsi intervensi yang masih sama dengan saat ini.

"Awal atau akhir setiap gelombang tak bisa diprediksi tepat namun dapat diperkirakan, walau kadang sedikit tricky.

Misalnya DKI melakukan PSBB ketat selama sebulan, dan terjadi penurunan angka kasus baru, dan memutuskan untk membuka atau meniadakan PSBB, pada kondisi tersebut bisa saja disebut gelombang pertama," kata Dicky.

3. Potensi Gelombang Kedua

Menurut Dicky, selama solusi belum ada yaitu obat dan vaksin atau herd imunity terjadi, maka setiap wilayah akan berpotensi mengalami gelombang kedua atau ketiga.

Hal ini, imbuh Dicky, sama halnya seperti perjalanan panjang manusia saat pandemi flu pada 1918-1920.

Dicky mengungkapkan, pandemi covid-19 ini harus dipahami secara utuh.

"Saya melihat Pemerintah pusat atau daerah belum memahami ini.

Terlihat dari pendekatan strategi masih belum menyentuh strategi utama pandemi yaitu tes trace treat dan isolate.

Plus upaya pencegahan seperti pembatasan sosial dan fisik yang di dalamnya masuk PSBB, cuci tangan dan bermasker," papar Dicky.

4. Gelombang Kedua Akan Lebih Besar?

Ketika disinggung apakah jumlah kasus di gelombang kedua akan lebih tinggi dari gelombang pertama, ia tak bisa menjawabnya.

Hal itu lantaran selama Pemerintah belum mengetahui berapa sebetulnya jumlah penduduk yang telah terinfeksi covid-19.

Adapun solusinya dapat dengan cara meningkatkan tes secara masal dan agresif sehingga bisa diperkirakan jumlah yang positif.

"Namun akan lebih tepat dan ideal bila melakukan juga survei serologi agar analisa yang didapat relatif lebih bisa dipercaya untuk menggambarkan berapa jumlah penduduk yang masih rawan," kata Dicky.

Menurutnya, semakin besar jumlah penduduk yang belum terinfeksi maka logikanya potensi penduduk yang akan terinfeksi dalam gelombang berikutnya akan semakin besar.

 Jika Terinfeksi Corona, Remaja Surabaya yang Nongkrong di Cafe Akan Dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa

 Jawab Pertanyaan Ustadz Abdul Somad (UAS), Jusuf Kalla: Adzan di Masjid Harus Tetap Ada saat Corona

 Kabar Gembira, WHO Umumkan 3 Vaksin Corona Telah Diujicoba ke Manusia, Bagaimana Hasilnya?

5. China Mendekati Akhir Tapi Masuk Tahap Baru

Dilansir dari Worldofbuzz pada Senin (6/4/2020) lalu, salah satu pakar kesehatan dari China sebut Virus Corona masih mengintai negara itu.

Dalam waktu seperti ini ia bahkan menyebutkan bahwa babak baru Virus Corona sedang berlangsung di luar negeri.

Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, bahkan mengatakan bahwa negara itu masih belum melihat kahir dari pandemi ini.

“China tidak mendekati akhir tetapi telah memasuki tahap baru."

"Dengan meluasnya epidemi (secara) global, China belum mencapai akhir dari Virus Corona.”

IKUTI >> UPDATE Virus Corona

(*)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AC Ternyata Bisa Bantu Sebarkan Virus Corona? Simak Hasil Penelitiannya, https://www.tribunnews.com/corona/2020/04/15/ac-ternyata-bisa-bantu-sebarkan-virus-corona-simak-hasil-penelitiannya?page=all.

Penulis: Ika Nur Cahyani

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved