Virus Corona

Kasus Virus Corona di Surabaya Capai 246, Risma Tak Kunjung Susul Anies Baswedan Terapkan PSBB

update kasus Virus Corona di Surabaya capai 246, Tri Rismaharini alias Risma tak kunjung susul Anies Baswedan terapkan PSBB

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / infocovid19.jatimprov.go.id dan Kompas.com
Kasus Virus Corona di Surabaya terus melonjak, Risma belum susul Anies Baswedan terapkan PSBB, jUMAT (17/4/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut update kasus Virus Corona di Surabaya capai 246, Tri Rismaharini alias Risma tak kunjung susul Anies Baswedan terapkan PSBB.

Jumlah kasus positif covid-19 di Surabaya terus meningkat, saat ini berjumlah 246 kasus Jumat (17/4/2020).

Namun saat ini Walikota Surabaya, Tri Rismaharini tak kunjung terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di wilayahnya.

Padahal Pemprov Jatim telah mendesak agar Surabaya segera mengusulkan PSBB guna mencegah penyebaran Virus Corona.

Sejumlah daerah telah menerapkan PSBB di wilayahnya, Anies Baswedan lebih dulu menerapkannya di Jakarta.

Saat ini jumlah PDP Virus Corona di Surabaya ada 634 kasus, dan Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) berjumlah 634 kasus.

Di Jawa Timur 46 Petugas Medis Terpapar Virus Corona, Perawat Senior Surabaya Meninggal Dunia

Lagi Nongkrong, 2 Pengunjung Warung Kopi di Surabaya Positif Corona, Kawasan Ini Rawan Covid-19

Di Wilayah Risma Disinfektan Sudah Makan Korban, TNI-Polri Tetap Semprot 12 Jalan Surabaya Hari Ini

Pasien yang sembuh di Surabaya berjumlah 43 orang dan yang meninggal 24 orang.

Pemkot Surabaya sudah saatnya minta persetujuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) untuk membatasi persebaran covid-19.

Ini setelah Rumpun Kuratif mendapat hasil kajian epidemiologi yang dilakukan tim ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menjelaskan kajian ini supervisial dari para ahlinya.

"Menurut mereka memang sudah saatnya meminta persetujuan PSBB melalui Gubernur kepada Menteri Kesehatan.

Itu menurut ahli," ucap Joni, Kamis (16/4/2020).

Dari tinjauan epidemiologi, Joni menjelaskan peningkatan kasus covid-19 di Surabaya cukup tajam, baik dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun yang positif covid-19.

"Seandainya semuanya masuk rumah sakit sesuai indikasi, maka tidak akan cukup lagi. Ini untuk di daerah Surabaya, jadi grafiknya naik terus," lanjutnya.

Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Risma Dewi Marthen Ikuti Pesan Najwa Shihab: Soliter & Solidaritas

Dengan perbandingan pusat layanan kesehatan terutama ruang isolasi tekanan negatif dengan kasus covid-19 baik PDP maupun positif covid-19 yang tidak memadai secara kajian epidemiologi.

Maka menurut Dirut RSUD Dr Soetomo ini sudah saatnya PSBB mulai dipertimbangkan.

Jika mengajukan PSBB, pemerintah harus siap menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus berikutnya.

"Tim satgas Provinsi Jatim sudah menyiapkan, salah satunya Rumah Sakit Unair dan RSUD Dr Soetomo yang sudah melakukan pelebaran, (RSJ) Menur juga sudah dilakukan pelebaran," kata Joni.

Virus Corona di Surabaya Melonjak, Wilayah Risma Didesak Susul Anies Baswedan Terapkan PSBB

Alasan Risma belum terapkan PSBB

Kasus tingginya angka konfirmasi positif covid-19 di Surabaya membuat Pemkot mengerahkan berbagai upaya penanganan guna antisipasi persebaran.

Hanya saja, opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) masih dipikir-pikir oleh Pemkot Surabaya.

PSBB sebagaimana diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2020 hingga saat ini masih belum diajukan Pemkot.

"Kita sampai saat ini memang belum mengajukan PSBB," kata M Fikser, Koordinator Protokol Komunikasi Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, Selasa (14/4/2020).

Fikser mengungkapkan, ada berbagai pertimbangan yang menyebabkan belum diambilnya opsi PSBB untuk saat ini.

"Mungkin pada satu titik opsi itu diambil, tapi bagaimana penanganan dalam jangka pendek ini diutamakan," ujarnya.

Menurut Fikser, pemkot masih fokus pada upaya tracing dan kajian terkait bagaimana pola penyebaran virus di Surabaya.

Dan, belum pada tahapan bakal melakukan PSBB.

Pemkot saat ini lebih memilih cara mitigasi covid-19 yang dilakukan hingga tingkat paling bawah dengan melibatkan jajaran RT/RW.

Selain itu, saat ini juga tengah digencarkan dengan petugas gabungan yang menyasar kerumunan di berbagai titik di Surabaya. Hal itu dilakukan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dan TNI.

Tak hanya berpatroli membubarkan kerumunan, petugas juga bersama tim kesehatan menggelar rapid test di lokasi.

Sebelumnya, Pemprov Jatim membeberkan belum ada daerah yang mengusulkan untuk penerapan PSBB.

Beberapa daerah memang berpotensi bila nantinya menerapkan PSBB, hanya saja disebut perlu dikoordinasikan secara massif.

“Kabupaten Kota belum ada yang mengusulkan untuk penerapan PSBB," kata Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono di Grahadi, Senin (12/4/2020), malam.

Lonjakan Kasus Virus Corona di Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Geram di Kota Risma Bandel Soal Ini

Update kasus Virus Corona di Jatim

Jumlah kasus covid-19 di Jawa Timur, bertambah 15 kasus pada Kamis (16/4/2020).

Penambahan jumlah kasus juga diikuti penambahan pasien sembuh menjadi total 92 orang.

"Tambahan 6 pasien terkonversi negatif berasal dari Lamongan 2 orang, Ponorogo 1 orang dan Kota Surabaya 3 orang.

Total 92 orang yang sudah sembuh," terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (16/4/2020) malam.

Sementara, tambahan 15 kasus baru covid-19, 4 kasus dari Kabupaten Probolinggo, 1 kasus dari Gresik, 2 kasus dari Kabupaten Malang, 1 kasus dari Kabupaten Kediri, 4 kasus dari Sidoarjo, 1 dari Kabupaten Blitar dan 2 kasus dari Surabaya.

"Total ada 514 kasus positif covid-19 di Jawa Timur, yang dirawat intensif di rumah sakit sebanyak 376 pasien," ujar Khofifah.

Sementara, untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), jumlahnya bertambah menjadi 1.717 pasien.

Dari jumlah itu, yang masih diawasi 984 pasien. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 15.674 orang.

Yang masih dipantau ada 7.496 orang.

Jika Terinfeksi Corona, Remaja Surabaya yang Nongkrong di Cafe Akan Dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa

Jumlah pekerja migran Indonesia yang datang ke Jawa Timur juga terus bertambah.

Pada sore ini, kata Khofifah, ada 96 pekerja migran yang mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya.

"Alhamdulillah mereka semua sudah menjalani rapid test, dan hasilnya semuanya negatif.

Tapi, mereka masih wajib menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan di tempatnya masing-masing," ujar Khofifah.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sudah Saatnya Surabaya Diberlakukan PSBB, Grafik Positif covid-19 Naik Terus, Ada 246 Kasus, https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/16/sudah-saatnya-surabaya-diberlakukan-psbb-grafik-naik-terus-positif-covid-19-jumlah-246-kasus.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Anas Miftakhudin
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved