Virus Corona

Pasien Sembuh Corona di Jakarta Bertambah Banyak Seminggu Setelah PSBB Diberlakukan Anies Baswedan

Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) sudah sepekan ini diberlakukan di DKI Jakarta.

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews
Ilustrasi PSBB di Jakarta 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) sudah sepekan ini diberlakukan di DKI Jakarta.

Ada beberapa dampak positif sepekan setelah PSBB diberlakukan di Jakarta oleh Anies Baswedan

Salah satunya jumlah pasien virus Corona atau covid-19 semakin banyak yang sembuh  

Jumlah pasien Virus Corona yang sembuh di DKI Jakarta dilaporkan bertambah banyak.

Meski demikian, jumlah pasien positif dan meninggal juga bertambah.

Hal tersebut tampak setelah satu minggu penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, sejak Jumat (10/4/2020) lalu.

 Kasus Virus Corona di Surabaya Capai 246, Risma Tak Kunjung Susul Anies Baswedan Terapkan PSBB

 Anies Baswedan Sebut Jakarta Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona dalam Waktu Dekat, Ini Antisipasinya

 Mudik dari Wilayah Anies Baswedan, Sosok Ini Bikin Gempar, Puluhan Orang Bisa Kena Virus Corona

Diketahui, kebijakan PSBB diambil dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Virus Corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Penerapan PSBB selama satu pekan terakhir belum mampu membendung jumlah kasus positif.

Hal ini terlihat dari kasus yang terus bertambah tiap harinya.

Namun, tren peningkatan ini belum tentu seluruhnya kasus baru yang muncul saat PSBB.

Kasus-kasus tersebut bisa jadi baru terdeteksi karena hasil pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) membutuhkan waktu berhari-hari.

Bertambah di atas 90 kasus tiap harinya

Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, grafik kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terus menanjak.

Pada 9 April 2020, satu hari sebelum PSBB diterapkan, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 1.719 orang.

Sementara pada 10 April 2020 atau hari pertama penerapan PSBB, tercatat ada 1.810 kasus positif Covid-19 di Ibu Kota, bertambah 91 kasus dari hari sebelumnya.

Sejak saat itu, tiap harinya ada penambahan di atas 90 kasus.

Bahkan, penambahan kasus dari 15 April ke 16 April 2020 sebanyak 223 kasus menjadi 2.670 pasien.

 Anies Baswedan Yakin Kasus Virus Corona Jakarta Lebih Tinggi dari Data Achmad Yurianto, Sindir PCR

Berikut tren penambahan kasus Covid-19 di Jakarta dalam sepekan terakhir:

9 April: 1.719 kasus.

10 April: bertambah 91 menjadi 1.810 kasus.

11 April: bertambah 93 menjadi 1.903 kasus.

12 April: bertambah 179 menjadi 2.082 kasus.

13 April: bertambah 160 menjadi 2.242 kasus.

14 April: bertambah 107 menjadi 2.349 kasus.

15 April: bertambah 98 menjadi 2.447 kasus.

16 April: bertambah 223 menjadi 2.670 kasus.

 Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Kompak Minta KRL Distop, Begini Jawaban Jajaran Luhut Pandjaitan

Pasien sembuh bertambah banyak

Seiring melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jakarta, pasien yang dinyatakan sembuh pun terus bertambah.

Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 pernah bertambah 60 orang dalam waktu satu hari.

Berikut ini data jumlah pasien sembuh dari Covid-19 dalam sepekan terakhir:

9 April: 82 pasien.

10 April: tetap 82 pasien.

11 April: bertambah 60 menjadi 142 pasien.

12 April: tetap 142 pasien.

13 April: tetap 142 pasien.

14 April: bertambah 21 menjadi 163 pasien.

15 April: bertambah 1 menjadi 164 pasien.

16 April: bertambah 38 menjadi 202 pasien.

Pasien meninggal pun bertambah

Tak hanya jumlah kasus dan pasien sembuh, pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Jakarta pun masih terus bertambah.

Dalam sepekan terakhir, tercatat selalu ada pasien positif Covid-19 yang meninggal.

Berikut tren kenaikannya:

9 April: 155 pasien.

10 April: bertambah 1 menjadi 156 pasien.

11 April: bertambah 12 menjadi 168 pasien.

12 April: bertambah 27 menjadi 195 pasien.

13 April: bertambah 14 menjadi 209 pasien.

14 April: bertambah 34 menjadi 243 pasien.

15 April: bertambah 3 menjadi 246 pasien.

16 April: bertambah 2 menjadi 248 pasien.

Dari Jakarta Selatan menyebar ke banyak wilayah

Kasus pertama Covid-19 di Jakarta terdeteksi di wilayah Jakarta Selatan pada awal Maret 2020.

Karenanya, Jakarta Selatan saat itu menjadi pusat persebaran Virus Corona.

Pasien positif Covid-19 pun banyak beralamat di Jakarta Selatan.

Namun, wabah Covid-19 yang semula terkonsentrasi di Jakarta Selatan terus meluas ke berbagai wilayah di Jakarta.

"Sebarannya cukup luas, beberapa hari yang lalu baru menyebar di wilayah selatan, hari ini sudah menyebar di semua tempat," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 13 Maret 2020.

Berdasarkan data terakhir pada Kamis kemarin, kasus positif Covid-19 sudah terdeteksi di lima wilayah kota di Jakarta.

Kasus terbanyak bahkan tak lagi di Jakarta Selatan, tetapi di Jakarta Timur dengan jumlah 391 kasus.

Jakarta Selatan menempati urutan kedua kasus terbanyak dengan 376 kasus, disusul Jakarta Barat dengan 295 kasus, Jakarta Pusat dengan 243 kasus, dan Jakarta Utara dengan 203 kasus.

Hanya Kabupaten Kepulauan Seribu yang dilaporkan tidak ada kasus positif.

Meskipun demikian, di Kepulauan Seribu tercatat sudah ada orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Data itu berdasarkan tempat tinggal pasien yang sudah diketahui. Masih ada lebih dari 1.000 pasien yang belum diketahui tempat tinggalnya atau beralamat di luar Jakarta.

Lonjakan di Petamburan, jadi kelurahan dengan kasus terbanyak Sementara berdasarkan sebaran per kelurahan, kasus terbanyak ada di Petamburan, Jakarta Pusat.

Kasus positif Covid-19 di Petamburan melonjak dalam beberapa hari terakhir.

Pada 14 April, pasien positif Covid-19 di Petamburan dilaporkan ada 9 orang.

Sementara keesokan harinya, 15 April, kasus positif di Petamburan melonjak jadi 34 pasien.

Per 16 April kemarin, ada 46 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Petamburan.

Kasus Covid-19 di Petamburan melonjak karena adanya puluhan pasien baru di satu area, yakni Asrama Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia.

Pemprov DKI mengategorikan kasus di sana sebagai klaster baru, yaitu Klaster Bethel Petamburan.

Petamburan menggeser Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat, yang sebelum-sebelumnya menjadi kelurahan dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Berikut lima kelurahan dengan kasus positif Covid-19 terbanyak per Kamis (16/4/2020):

Petamburan, Jakarta Pusat: 46 kasus

Pegadungan, Jakarta Barat: 28 kasus

Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara: 27 kasus

Pondok Kelapa, Jakarta Timur: 27 kasus

Pondok Pinang, Jakarta Selatan: 25 kasus

Proyeksi 8.000 kasus dalam waktu dekat Pada 26 Maret 2020, Panglima Kodam Jaya Mayjen Eko Margiyono menuturkan, apabila penyebaran Virus Corona sulit dibendung, maka akan terjadi skenario terburuk, yakni jumlah kasus positif mencapai 6.000 hingga 8.000 orang di Jakarta.

"Dari hasil simulasi Forkopimda DKI, karena daerah Jakarta paling banyak terpapar oleh virus ini, skenario yang terburuk adalah bisa mencapai 6.000 sampai 8.000 positif," ujar Eko.

Dalam rapat bersama Tim Pengawas Penanggulangan Covid-19 DPR RI Kamis kemarin, Gubernur Anies mengatakan, kasus positif Covid-19 di Jakarta diproyeksikan bisa mencapai 8.000 kasus dalam waktu dekat.

Namun, Anies tidak menjelaskan perhitungan proyeksi tersebut.

"Kalau kita menggunakan proyeksi yang ada, mungkin bisa sampai sekitar 8.000 kasus dalam waktu dekat ini," kata Anies.

Dalam rapat tersebut, Anies menyatakan tren kasus positif Covid-19 di Jakarta meningkat signifikan.

Pada 8 Maret 2020, ada 7 pasien positif Covid-19 di Ibu Kota.

Jumlah pasien melonjak jadi 95 orang pada 15 Maret 2020.

Pada 29 Maret 2020, jumlah pasien positif Covid-19 menjadi 645 orang.

Angka itu terus melonjak jadi 1.143 kasus pada 5 April 2020 dan lebih dari 2.000 pada 12 April 2020.

Per Kamis kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 2.670 orang.

Anies: wabah Covid-19 tak bisa selesai dalam 14 hari Anies menyampaikan, penanganan dan pengendalian Covid-19 tidak mungkin selesai dalam 14 hari.

Menurut dia, pelaksanaan PSBB selama 14 hari yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 tidak cukup.

"Dalam kenyataannya, wabah seperti ini tidak bisa selesai dalam 14 hari. Karena itu hampir pasti PSBB harus diperpanjang," kata Anies dalam rapat bersama DPR, kemarin.

Anies berujar, hingga saat ini belum ada negara yang benar-benar sembuh dari Covid-19.

Kota Wuhan, China, yang menjadi tempat ditemukannya virus baru tersebut pada Desember 2019 hingga saat ini masih bergelut menghadapi pandemi tersebut.

Pembatasan demi mencegah lonjakan kasus Covid-19 pun harus ekstra dilakukan.

 Anies Baswedan Sebut Jakarta Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona dalam Waktu Dekat, Ini Antisipasinya

Sebab, kesiapan infrastruktur untuk menangani Covid-19 sangat terbatas.

Fasilitas kesehatan di seluruh dunia, termasuk Jakarta, kata Anies, tidak didesain untuk menghadapi pandemi.

"Kapasitas untuk melayani kesehatan di Jakarta ada batasnya. Di seluruh dunia sama, tidak dirancang untuk pandemi, layanan kesehatan disiapkan untuk kondisi normal," tutur Anies.

"Bila tren (kasus) positif meningkat dan rumusnya kira-kira 20 persen (dari total kasus positif) butuh pelayanan intensif, angkanya baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kesulitan," lanjutnya. (Kompas.com/Nursita Sari)

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepekan PSBB Jakarta, Kasus Covid-19 Masih Melonjak, tetapi Pasien Sembuh Bertambah Banyak"


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved