Virus Corona

Sandiaga Uno Bongkar Alasan Pemerintah Jokowi Tak Tegas Larang Mudik, Beda dengan Anies Baswedan

Sandiaga Uno bongkar alasan Pemerintah Jokowi tak tegas larang mudik Idul Fitri, beda dengan Anies Baswedan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Kompas.com dan freepik.com
Sandiaga Uno sampaikan kabar duka Virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Sandiaga Uno Bongkar Alasan Pemerintah Jokowi Tak Tegas Larang Mudik, Beda dengan Anies Baswedan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga saat ini tak menerbitkan larangan mudik Idul Fitri 2020.

Meski demikian, Jokowi dan jajarannya berulangkali mengimbau warga untuk tak mudik.

Hal ini dilakukan guna mencegah meluasnya penyebaran Virus Corona atau covid-19.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari soal belum adanya larangan mudik Idul Fitri dari Pemerintah.

Diketahui, Pemerintah tak akan memberikan sanksi hukum jika ada warga mudik.

 Rocky Gerung Beber Fakta Terbalik Antara Donald Trump dan Jokowi, Presiden Tak Bisa Ambil Keputusan

 Donald Trump Bongkar Kejanggalan China dan WHO Tangani Virus Corona, Amerika Bicara Soal Sanksi

 Enggan Bohong, IDI Bongkar Kejanggalan Data Kematian covid-19 Pemerintah Jokowi, Fenomena Gunung Es

Hal itu diungkapkan Sandiaga Uno saat menjadi narasumber dalam acara Hot Indonesia tv One yang tayang pada Minggu (19/5/2020).

Sandiaga Uno mengatakan masalah tersebut bukan sesuatu yang mudah.

"Ini keadaan yang sangat sulit, sebab pemerintah memahami hal ini," kata Sandiaga Uno.

Lalu, ia menyinggung soal adanya perbedaan Pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan dengan Pemerintah Pusat terkait mudik di tengah wabah Virus Corona.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin warganya tak keluar dari ibu kota.

"Pemerintah Kota Jakarta ingin melarang mudik dengan beragam alasan."

"Tapi pemerintah pusat juga memahami bahwa hal ini dalam menimbulkan kekacauan akan terjadi keributan di jalan," jelas Sandiaga Uno.

Sehingga diperlukan jalan tengah terkait masalah tersbebut.

Sandiaga mengatakan, warga yang tidak mudik dan telah kehilangan pekerjaannya harus diberikan jaminan.

"Maka yang mereka lakukan adalah mencari jalan tengah sebenarnya mereka melarang rakyat untuk pulang kampung."

"Namun agar mereka tetap tinggal di sini mereka butuh kepastian," ujar mantan gubernur 50 tahun ini.

Sandiaga ingin agar pemerintah menjamin kebutuhan pokok warganya agar tidak mudik.

"Bahwa kehidupan, makanan mereka kebutuhan dasar dan insentif mereka untuk tetap tinggal di sini."

"Hal ini membutuhkan kerja cepat dari pemerintah," ujarnya.

Mudik Bisa Buat Masalah Virus Corona Naik Lagi

Badan Intelejen Negara (BIN) mengungkap kabar baik terkait masalah Virus Corona di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Deputi VII Kominfo BIN, Wawan Purwanto saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Kamis (15/4/2020).

Mulanya, BIN sempat memprediksikan bahwa puncak Virus Corona akan terjadi Juli 2020 dengan jumlah kasus mencapai ratusan ribu.

 Tolak Permintaan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Luhut Pandjaitan Beber Sosok Dibalik Keputusannya

 Kabar Gembira, PLN Beber Progres Diskon Listrik 1.300 VA, Kejutannya Terlihat Hari Ini, 20 April

 Tata Cara Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang II Dimulai Hari Ini, Senin (20/4/2020), Siapkan Ini

Prediksi itu dilakukan oleh pihak BIN sebagai pengingat.

"Ya, sebetulnya prediksi kan ini untuk rewarning dengan secara sistemic ada di situ."

"Rewarning ini harus disampaikan upaya-upaya apa supaya ini bisa tidak terjadi," ujar Wawan.

Meski demikian, prediksi tersebut terjadi jika pemerintah maupun masyarakat sama sekali tak melakukan usaha apapun untuk memutus mata rantai covid-19.

"Kalau terjadi pembiaran iya mengarah ke sana, enggak ada kebijakan."

"Tapi kita justru dengan ini memberikan pressure bagaimana langkah-langkah ini," ungkapnya.

Wawan menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berkerja secara intensif dengan bawahan-bawahan serta semua lembaga untuk bersatu mengatasi Virus Corona.

"Pak presiden itu secara intensif melakukan rapat-rapat terbatas di kabinet juga memerintah semua kementerian lembaga negara termasuk Badan Intelejen Negara."

"Termasuk kebijakan-kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini kan upaya supaya," jelasnya.

Sehingga, Wawan menjelaskan ada tren penurunan Virus Corona sekarang.

Hal itu tidak lepas dari kerja keras semua pihak khususnya pemerintah.

"Terlihat sekali sekarang sudah mulai ada penurunan. Iya, pada waktu itu kan belum makanya sekarang kita kerja keras itu supaya itu tidak terjadi."

"Karena Badan Intelejen Negara punya lini-lini wilayah-wilayah sehingga angka-angka selalu bisa masuk tidak terlalu sulit," terangnya.

Yang dimaksud trennya menurun adalah tingkat infeksi hingga tingkat kesembuhan.

"Sekarang mulai menurun jumlah angkanya baik itu korban dari maupun tingkat kesembuhan itu trennya agak menurun," ungkap dia.

Sementara itu, Wawan menjelaskan bahwa tren naik Virus Corona biasanya akan meningkat jika ada pergerakan masyarakat.

"Biasanya terjadi pergerakan naik misalnya kalau ada pergerakan orang ke daerah."

 Nasib Naas Perwira Polisi, Pukuli 3 Bintara Polri, Sanksinya Tak Main-Main dari Jajaran Idham Azis

 Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2020/1441 H DKI Jakarta Lengkap dengan Waktu Salat

"Misalnya dari luar negeri atau imigram ataupun pekerja kita (dari luar negeri, atau dari Jakarta ke daerah-daerah," jelasnya.

Sehingga agar tak terjadi kenaikan, Wawan Purwanto mengingatkan agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah hingga tokoh agama untuk tidak mudik.

"Maka itu sekarag kita ingin masyarakat ikutilah disiplinlah, yang disampaikan oleh pemerintah kemudian, ahli, ulama, tokoh agama dan tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sandiaga Uno Paham Jokowi Tak Beri Sanksi Mudik: Jakarta Ingin Larang dengan Berbagai Alasan, https://wow.tribunnews.com/2020/04/20/sandiaga-uno-paham-jokowi-tak-beri-sanksi-mudik-jakarta-ingin-larang-dengan-berbagai-alasan?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved