Virus Corona
Balita Tewas Setelah Minum Disinfektan, Begini Awal Mula Kejadiannya, Sempat Dibawa ke Rumah Sakit
Balita tewas setelah minum disinfektan, begini awal mula kejadiannya, sempat dibawa ke rumah sakit namun begini kondisi di rumah sakit
TRIBUNKALTIM.CO - Balita tewas setelah minum disinfektan, begini awal mula kejadiannya, sempat dibawa ke rumah sakit namun begini kondisi di rumah sakit
Balita yang baru berusia 2 tahun, MA ini meninggal dunia setelah meminum cairan disinfektan covid-19.
Peristiwa MA yang tewas setelah tak sengaja meminum cairan disinfektan ini terjadi di Sukabumi, Jawa barat.
Dikutip dari kompas.com, MA meninggal dunia lantaran meminum cairan disinfektan pada Senin 20 April 2020 kemarin.
Peristiwaan naas ini berawal ketika MA pulang dari bermain.
Saat itu bocah asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung ini diantar sang kakek.
• Tak Hanya Sabun dan Disinfektan, 3 Hal Ini Juga Bisa Memperlemah Virus Corona
• Disinfektan Makan Korban di Wilayah Risma, Pria Surabaya ini Nyaris Buta, Pembuluh Darah Mata Pecah
• Viral di Medsos, Kisah Pilu Bocah 3 Tahun Tersambar Api Saat Bawa Botol Isi Sisa Hand Sanitizer
• Cegah Virus Corona, Satgas Pamtas RI-Malaysia Keliling Desa di Malinau Semprot Disinfektan
MA yang baru tiba di rumah ini terlihat kehausan.
Bahkan ia sempat berkata ingin minum.
Ketika sedang tak diawasi, MA tiba-tiba menganbil botol air minum dalam kemasan yang disembunyikan orangtuanya di bawah kursi.
Namun ternyata botol tersebut tidak berisi air minum melainkan cairan disinfektan.
Sang eyang yang tahu kejadian tersebut segera mencegah.
Namun bocah 2 tahun tersebut diduga sempat menegak cairan dalam botol.
"Sempat dicegah sama eyangnya juga.
Tapi sepertinya sudah ada yang terminum," kata Sihabudin, ayah MA saat dikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp, Senin malam
Sihab kemudian langsung meminumkan minyak sayur untuk memancing agar cairan disinfektan yang terminum bisa dimuntahkan.
Tak lama kemudian korban muntah.
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.
Petuga sempat mengatakan kepada Sihab bahwa anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
Namun alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina.
Saat itu Sihab mendapatkan informasi jika ruang PICU di kedua rumah sakit itu penuh.
"Saya dapat antrean nomor tiga di RSUD Syamsudin dan menunggu keputusan jam 21.00 WIB.
Saat itu kondisi anak saya sudah kritis," kata Sihab.
Tak lama kemudian, MA meninggal dunia di RSUD Pelabuhanratu setelah mendapatkan perawatan beberapa jam oleh tim medis.
"Ia putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu," kata Sihab.
Cairan disinfektan milik sang ayah
Cairan diinfektan yang diteguk MA adalah milik sang ayah.
Sang ayah mendapatkan cairan tersebut dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Sukabumi.
Rencananya disinfektan itu untuk dipakai menyemprot lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari kediaman Sihab.
"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," tutur Sihab.
Dia mengakui sudah ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selama-lamanya.
Begitu juga istri dan keluarganya sudah ikhlas karena semuanya takdir Tuhan
"Kami keluarga semuanya pasrah," kata Sihab.
Nyaris Buta karena Disinfektan
Sebelumnya, di Surabaya, seorang pria mengaku nyaris buta akibat terkena cairan disinfektan yang disemprotkan di jalan.
Diduga cairan disinfektan tersebut membuat pembuluh darah Mata kirinya pecah hingga nyaris buta.
Ini terjadi di Surabaya, yang merupakan wilayah Walikota Tri Rismaharini alias Risma.
Padahal WHO dan Kemenkes sudah mengingatkan bahaya cairan disinfektan apabila terkena tubuh manusia.
Bahkan WHO dan Kemenkes sudah mengeluarkan Surat Edaran yang sisinya tidak merekomendasikan cairan disinfektan ke tubuh manusia untuk sterilisasi dari Virus Corona.
Melansir TribunJatim, Nanang Suyono (50), karyawan perusahaan pewarna tekstil di Surabaya mengaku divonis oleh dokter spesialis mengalami pecah pembuluh darah Mata.
Akibatnya, ada gumpalan darah membeku di bagian Mata kirinya.
Jika dilihat, Mata nanang memang seperti Mata orang normal pada umumnya.
Namun siapa sangka, Mata kiri pria Surabaya ini nyaris buta.
Ia mengaku tak bisa melihat dengan normal, pandangan Mata sebelah kirinya buram.
Kronologi pria Surabaya ini nyaris buta terjadi saat ia terkena cairan disinfektan di wilayah Risma.
Bapak dua anak tersebut menjelaskan, saat itu pada (1/4/2020) dirinya berangkat kerja melewati Jalan Sememi Surabaya.
Di sana, ia tak sengaja terkena semprot cairan desinfektan yang biasa dilakukan oleh petugas Surabaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.
"Kemudian, saya menepikan kendaraannya dan memeriksa bagian Mata kiri saya yang tiba-tiba mengalami perih," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Simo Jawar, Jumat Siang (10/4/2020) mengutip TribunJatim.

Sekitar satu jam berlalu, pasca terkena semprotan desinfektan, Nanang mulai kehilangan ketajaman matanya.
Penglihatan Mata kirinya tiba-tiba kabur dan tak bisa melihat dengan jelas.
Bahkan, Nanang mengaku, beberapa menit Mata kirinya sempat gelap gulita. Namun kembali buram lagi.
"Sehari setelah kejadian, saya ke dokter umum yang akhirnya memberikan rujukan ke dokter spesialis Mata. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter spesialis mendiagnosis ada pembuluh darah Mata yang pecah lantaran ada penyakit darah tinggi yang saya derita," ungkapnya.
Nanang segera membantah. Sebab selama ini ia merasa tak pernah punya riwayat penyakit apapun.
Termasuk, darah tinggi hingga sakit Mata.
Nanang pun menduga kuat cairan desinfektan yang saat itu disemprotkan petugas linmas surabaya ke jalan raya, dan mengenai matanya menjadi penyebab dirinya kehilangan penglihatan di Mata kirinya.
Nanang berharap petugas yang menyemprotkan desinfektan sebaiknya memberikan pengumuman terlebih dahulu saat melakukan penyemprotan.
"Seperti menghimbau untuk menutup kaca helm atau menutup kedua Mata agar warga lainnya tak menjadi korban seperti saya," tuturnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Balita di Sukabumi Tewas Setelah Teguk Disinfektan Covid-19, Mengaku Haus Sepulang Bermain
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Fakta Balita di Sukabumi Tewas Usai Minum Cairan Disinfektan, Sempat Muntah, Awalnya Mengaku Haus, https://newsmaker.tribunnews.com/2020/04/21/fakta-balita-di-sukabumi-tewas-usai-minum-cairan-disinfektan-sempat-muntah-awalnya-mengaku-haus?page=all.
Editor: ninda iswara