Refly Harun Ngobrol Bareng Rocky Gerung, Tanya Rekan Said Didu Minta Posisi Apa Jika Bantu Presiden

Refly Harun ngobrol bareng Rocky Gerung, tanya rekan Said Didu minta posisi apa jika diminta bantu Presiden

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Stafsus Milenial Jokowi Ada yang Ngaku Setingkat Menteri & Adviser Presiden AS, Refly Harun Bereaksi 

TRIBUNKALTIM.CO - Refly Harun ngobrol bareng Rocky Gerung, tanya rekan Said Didu minta posisi apa jika diminta bantu Presiden.

Nama Refly Harun jadi perbincangan setelah dicopot Menteri BUMN Erick Thohir dari jabatan Komisaris Utama Pelindo I.

Refly Harun sempat ngobrol bareng dengan rekan Said Didu, Rocky Gerung via video call.

Dalam obrolan itu, Refly Harun bertanya ke Rocky Gerung soal posisi yang tak diinginkannya jika diminta membantu Presiden Jokowi.

Pengamat Politik, Rocky Gerung sempat menyinggung soal masalah Staf Khusus Presiden Joko Widodo ( Jokowi) yang sempat menuai polemik.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat melakukan video call dengan Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun yang ditayangkan pada Channel YouTube Refly Harun pada Minggu (18/4/2020).

Dapat Asimilasi Yasonna Laoly, eks Napi Ini Ditembak Mati Anak Buah Idham Azis, Mau Lukai Polisi

Kabar Terbaru Harga BBM dari Pemerintah Jokowi Saat Harga Minyak Dunia Sentuh 0 Dollar Per Barel

Kumpulan Ucapan Hari Kartini 2020, Gambar, Kata Mutiara Bahasa Indonesia/Inggris, Pas Tema Covid-19

Mulanya, Refly Harun bertanya pada Rocky Gerung.

Jika Rocky Gerung diberi kesempatan untuk membantu Presiden, Presiden Indonesia mana yang ingin dibantu oleh pengamat politik asal Manado tersebut.

"Pertanyaanya Bung kita tahu bahwa ada Presiden dari Bung Karno kemudian Pak Harto, Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi, ada tujuh."

"Nah pertanyaannya adalah kalau Bung Rocky diberikan kesempatan direkrut ke dalam tim Presiden ini dalam posisi yang sangat penting dan menentukan.

Sehingga Bung Rocky pasti mau, kepada Presiden mana Bung Rocky mau bekerja sama atau mau direkrut mana yang paling dipilih."

"Mana yang paling tidak dipilih, silakan," tanya Refly Harun.

Menjawab pertanyaan itu, Rocky Gerung justru menegaskan jika ia memang berkesempatan membantu Presiden maka ia tak mau menjadi Staf Khusus.

Lalu, ia menyinggung masalah Staf Khusus Andi Taufan Garuda Putra yang sempat mengirim surat ke semua camat di Indonesia dengan kop resmi Sekretariat Kabinet RI.

"Saya mulai kalau saya diminta, maka saya enggak mau jadi Stafsus," ujar Rocky.

"Apalagi stafsus yang bikin surat," timpal Refly.

"Nanti saya punya godaan jual beli surat atas nama kop surat Istana perintahin camat untuk kasih order kepada perusahaannya, enggak mau saya begitu," sambung Rocky lagi.

 11 Ucapan Selamat Hari Kartini Bahasa Indonesia & Inggris, Share via WhatsApp, Facebook, IG, Twitter

Kemudian, Refly Harun mengulang pertanyaanya kepada siapa Rocky Gerung mau membantu.

Rocky Gerung menjawab dirinya ingin membantu Presiden pertama, Soekarno.

"Pokoknya jabatan itu penting, Bung Rocky mau, dan jabatan itu sangat strategis," tanya Refly Harun.

"Saya ini untuk membantu Bung Karno, Presiden Soekarno karena saya merasa Bung Karno gagal dalam satu hal yaitu melakukan kaderisasi."

"Banyak orang cuma mau namanya di belakangnya ada Soekarnoputri Soekarnoputra," jawab Rocky.

Rocky Gerung ingin membantu Soekarno agar para pendukungnya bisa berpikir seperti sang Presiden pertama.

"Tetapi pikiran Soekarno yang sangat dialektik tidak diakui kader-kadernya akhir-akhir ini."

"Nawacita yang kita tahu sebagai gagasan Bung Karno juga dipakai istilahnya doang."

"Nyawa dari nawacita hilang sebagai cita-cita di tangan rezim hari ini yang memakai nawacita," jelasnya.

Menurut Pengamat Politik 60 tahun itu, Soekarno itu tak hanya jago dalam retorika.

Namun, ia bisa menyampaikan pidato-pidato yang logis.

 10 Kutipan RA Kartini yang Melegenda, Share di WhatsApp, Jadi Status Instagram, Facebook dan Twitter

"Jadi banyak hal yang mau saya bantu pada Bung Karno karena pikirannya bagus tetapi pendukungnya hari ini tidak mengikuti kemampuan Bung Karno untuk berpikir dialektik, berpikir logis."

"Bung Karno terkenal dengan retorika, tapi orang cuma anggap jago pidato, oh itu bukan cuma jago pidato.

Di dalam pidato-pidato Bung Karno banyak logika bagus," katanya.

"Suatu saat Bung Karno berpidato di lapangan Monas, IKADA kalau enggak salah itu hari Angkatan Bersenjata.

Di depan rakyat di belakangnya berjejer para anglima angkatan, Bung Karno bilang begini."

"'Saudara-saudara tentara kalian harus tahu, kalian adalah alatnya negara, dan negara alatnya revolusi, jadi kalian alatnya-alat, jadi kita dapat sensasinya.'"

"Jadi Bung Karno mengatakan bahwa tentara itu tidak otonom, dia adalah peralatan negara untuk bertahan misalnya.

Tapi negara adalah peralatan evolusi di pikiran Bung Karno waktu," jelas Rocky Gerung.

Namun, Rocky Gerung merasa para pendukung Soekarno sekarang tidak bisa mengikuti jalan pikiran Sang Proklamator.

"Maka Bung Karno bikin silogisme yang sangat kuat karena tentara adalah alatnya negara, dan negara alatnya revolusi, maka tentaranya alatnya-alat.

 Dicopot Erick Thohir, Refly Harun Bakal Kritik Pemerintah Jokowi, Ucap Terima Kasih Pada Sosok Ini

Kalau kita dengar sekarang itu kok terdengar terlalu instrumental sejarah militer tapi kita baca itu di era revolusi, era perang dingin."

"Nah gaya-gaya semacam itu oleh mereka yang sok paham Soekarnois, saya sebenarnya mau kasih kritik itu sebenarnya," ucapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Andaikan Dirinya Bisa Bantu Presiden, Rocky Gerung: Kalau Diminta, Maka Saya Enggak Mau Jadi Stafsus, https://wow.tribunnews.com/2020/04/21/andaikan-dirinya-bisa-bantu-Presiden-rocky-gerung-kalau-diminta-maka-saya-enggak-mau-jadi-stafsus?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved