Hari Kartini

Sejarah 21 April Hari Kartini, Ini Rekam Jejak Sang Pahlawan Nasional Raden Ajeng Kartini

Momen Sejarah Hari Ini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini atau Kartini Day. Peringatan Hari Kartini untuk mengenang jasa Pahlawan

Editor: Syaiful Syafar
Twitter.com
Momen sejarah hari ini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini atau Kartini Day. Peringatan Hari Kartini untuk mengenang jasa Pahlawan Nasional Raden Ajeng Kartini atau biasa juga ditulis RA Kartini. 

Saat berkirim surat kepada kepada Nyonya Abendanon tertanggal 10 Agustus, Kartini mengatakan jika surat yang ia tulis merupakan surat terakhir.

Tanda-tanda itu juga ia sampaikan sendiri kepada adiknya.

Inilah Sosok Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Semata Wayang RA Kartini yang Terlupakan

Roekmini menceritakan bagaimana kakaknya yakin jika ia akan meninggal di usia muda dalam suratnya kepada Nellie van Kol pada tanggal 21 Juni 1905.

"Tak kala masih gadis dan masih berkumpul, Ayunda sering bilang bahwa ia tak mau hidup lebih lama dari 25 tahun," kesaksian Roekmini.

Waktu mengandung Kartini juga berulang kali menulis kepada Roekmini, memintanya untuk merawat anaknya jika ia tidak dapat merawat lagi.

Juga ketika sang suami, Bupati Djojo Adiningrat berbicara mengenai kemungkinan jika ia akan meninggal duluan karena usianya yang jauh lebih tua, Kartini akan memotong pembicaraan.

“Tidak Kanda, dari kita berdua aku nanti yang meninggal lebih dulu. Lihat saja nanti!." tulis Roekmini dalam suratnya menceritakan perihal firasat Kartini.

Keponakan kesayangan Kartini, Soetijoso Tjondronegoro juga mendapat ‘tanda’ itu.

Emosi Dian Sastro Ketika Kartini Sedih tak Bisa Belajar ke Belanda

Saat berumur 5 tahun dan sedang bersama orangtuanya tiba-tiba seekor cicak jatuh di kepalanya.

Dalam kepercayaan Jawa, cicak yang jatuh di atas kepala merupakan pertanda jika akan ada kerabat yang meninggal.

Paginya, tersiar kabar duka yang datang dari Rembang.

RA Kartini meninggal.

Soetijoso yang kemudian masih sempat ditemui oleh Sitisoemandari Soeroto penulis buku Kartini Sebuah Biografi mengatakan tak ingin menyinggung lebih banyak mengenai meninggalnya Kartini yang begitu mendadak.

"Kami pihak keluarga menerima keadaan sebagaimana faktanya dan sudah dikehendaki oleh Yang Maha Kuasa," katanya. (*)

IKUTI >> UPDATE HARI KARTINI

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan" dan "Kisah Kartini yang Tak Ingin Hidup Lebih dari 25 Tahun"
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved