Breaking News

Virus Corona

Efektif Jumat 24 April 2020, Tito Karnavian Ungkap Alasan Pemerintah Baru Putuskan Larangan Mudik

Larangan mudik berlaku efektif mulai Jumat 24 April 2020, Menteri Dalam Negeri Tito Karnvian ungkap alasan Pemerintah baru putuskan larangan mudik

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Efektif mulai diberlakukan besok, Jumat 24 April 2020, Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Tito Karnavian ungkap alasan Pemerintah baru putuskan larangan mudik. 

TRIBUNKALTIM.CO - Efektif mulai diberlakukan besok, Jumat 24 April 2020, Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Tito Karnavian ungkap alasan Pemerintah baru putuskan larangan mudik

Mengenai kebijakan pelarangan mudik Lebaran, Mendagri Tito Karnavian mengakui memang Pemerintah tidak mengeluarkan di awal pandemi covid-19.

Menurut Tito Karnavian ada sejumlah pertimbangan Pemerintah baru memutuskan larangan mudik menjelang puasa Ramadhan 1441 H. 

Dikutip dari kompas.com, Tito Karnavian mengakui hal tersebut bertujuan menghindari dampak sosiologis di lapangan.

"Pelarangan mudik tidak ditempuh di awal.

Karena kebijakan drastis yang langsung keras di awal memiliki efek sosiologis berskala besar akan sulit diperbaiki bila terdapat kekurangsiapan penerapannya di lapangan," ujar Tito, dikutip dari keterangan pers staf khusus Mendagri, Rabu (23/4/2020).

Operasi Ketupat Dipercepat, Polresta Samarinda Larang Warga Mudik Sesuai Instruksi Presiden

Walikota Rizal Effendi Tegaskan tak Ada Arus Mudik Lewat Balikpapan, Surati Gubernur dan Menhub

Covid-19 Menyebar, Walikota Solo Kecewa Jokowi Larang Mudik Sekarang, Desak Presiden Pikirkan Ini

Viral Ucapan Jokowi di Mata Najwa Sebut Pulang Kampung dan Mudik Beda, Najwa Shihab Tak Tinggal Diam

Menurut Tito, banyak aspek harus dipersiapkan untuk merealisasikan kebijakan ini.

Tito mencontohkan kondisi di India yang mana pemerintahnya menerapkan kebijakan lockdown secara tiba-tiba yang langsung diikuti dengan penegakan hukum dan sanksi yang keras.

"Ujungnya memicu kerusuhan dan kekacauan di masyarakat. Kita tidak menghendaki demikian.

Maka, kita menempuh gaya kebijakan yang gradual namun berlanjut, dari bersifat persuasif ke arah yang semakin tegas," tutur Tito.

Pada tahap pertama, Tito menyebut sebagai tahap “mengimbau” ketika pemerintah secara persuasif dan edukatif mengajak masyarakat untuk tidak mudik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari wilayah episentrum ke daerah.

"Tahap ini dilakukan sejak awal April dan sudah membuahkan hasil dengan penurunan drastis jumlah pemudik hingga 40 persen dibandingkan tahun lalu," ungkapnya.

Pada tahap imbauan ini, digencarkan edukasi tentang model penularan Covid-19 berikut rentannya arus mudik menjadi arena penularan virus.

Kerja sama antarprovinsi untuk mengimbau warganya agar tidak pulang kampung juga difasilitasi Kemendagri.

"Setelah tahap pertama, kita masuk ke tahap kedua, yaitu pelarangan mudik sebagaimana sudah ditetapkan lewat ratas bersama Presiden yang berlaku mulai 28 April-7 Mei 2020," kata Tito.

Dia menilai, dengan cara gradual tersebut, semua elemen masyarakat akan memiliki kesempatan untuk beradaptasi terhadap kebijakan pemerintah.

"Sehingga, menghindari gejolak sosial akibat dampak kebijakan yang grusa-grusu," tegas Tito.

Sebelumnya, pemerintah resmi melarang pelaksanaan mudik Lebaran 2020 guna mencegah penyebaran Covid-19 ke berbagai daerah.

Larangan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Selasa (21/4/2020).

Keputusan larangan mudik tak lepas dari hasil survei Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) yang mendata terdapat 24 persen warga masih nekat melaksanakan mudik, meski sudah ada imbauan sebelumnya dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik.

Aturan mengenai larangan mudik ini mulai diterapkan pada Jumat (24/4/2020) besok.

Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, larangan mudik ini berlaku untuk seluruh masyarakat yang berasal dari wilayah zona merah.

"Larangan mudik ini akan berlaku efektif terhitung sejak hari Jumat, 24 April 2020," kata Luhut.

Beda mudik dengan pulang kampung

Video pernyataan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) di acara Mata Najwa tadi malam, Rabu (22/4/2020), viral di media sosial.

Jokowi menyebut pulang kampung dan mudik adalah hal yang berbeda. Apa reaksi Najwa Shihab?

Acara Mata Najwa tadi malam mengangkat tema Jokowi Diuji Pandemi.

Pada edisi tersebut Najwa Shihab mewawancarai eksklusif Presiden Jokowi di Istana Negara.

Wawancara eksklusif Jokowi tersebut berlangsung sehari sebelum acara Mata Najwa tayang. Tepatnya pukul 09.30 WIB, sebelum Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Negara.

Ada sejumlah pertanyaan yang diajukan Najwa Shihab ke Jokowi.

Mulai dari kontroversi mudik, hingga perkiraan Indonesia pulih dari pandemi Virus Corona ( covid-19 ).

Yang menarik perhatian adalah jawaban Presiden Jokowi terkait mudik.

Awalnya, Najwa Shihab mengungkap data dari Kemenhub sudah hampir 1 juta orang curi start mudik dan tersebar di berbagai daerah.

"Apakah berarti keputusan melarang yang melihat situasi tapi faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah?" tanya Najwa Shihab.

"Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan lalu mereka pulang karena anak istrinya memang ada di kampung," jawab Jokowi.

Jawaban Presiden Jokowi lantas membuat Najwa Shihab heran.

Putri Quraish Shihab itu pun tak tinggal diam.

"Apa bedanya pulang kampung dan mudik, Pak Presiden?" tanya Najwa.

"Beda. Kalau mudik itu di hari lebarannya, untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta tetapi anak istrinya ada di kampung," kata Jokowi.

Najwa pun sempat tersenyum mendengar jawaban Presiden Jokowi.

"Itu hanya perbedaan timing bapak, aktivitasnya sama. Mereka pulang dan kemungkinan membawa virus ke rumah, itu juga sama," kata Najwa Shihab.

Selanjutnya Jokowi meminta agar melihat fakta di lapangan.

Orang-orang yang pulang kampung tersebut, kata Jokowi, akan bisa lebih berbahaya jika dibiarkan tinggal di Jakarta.

"Coba di lihat juga di lapangan. Di Jakarta mereka menyewa ruang 3x3 atau 3x4, isinya 8-9 orang mereka di sini tidak bekerja.

Lebih berbahaya mana di sini atau pulang ke kampung tetapi sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa," kata Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, Najwa Shihab juga menanyakan apakah larangan mudik akan diberlakukan untuk seluruh masyarakat.

"Tahapan pertama saya sampaikan ASN dilarang mudik. TNI Polri dilarang mudik. BUMN juga dilarang mudik. Ini kan tinggal nanti pada suatu titik kita juga akan larang masyarakat untuk juga tidak mudik," jawab Jokowi.

Potongan video wawancara Presiden Jokowi dalam acara Mata Najwa ini seketika viral di media sosial.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendagri Ungkap Alasan Pemerintah Baru Putuskan Larangan Mudik ", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/23/08284261/mendagri-ungkap-alasan-pemerintah-baru-putuskan-larangan-mudik?page=all#page3.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Krisiandi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved