Virus Corona
Kabar Mengejutkan, Dokter Beber Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Tularkan covid-19, Sebabnya Sepele
Simak kabar mengejutkan, Dokter Spesialis Paru beber pasien sembuh Virus Corona bisa tularkan covid-19, sebabnya sepele
TRIBUNKALTIM.CO - Simak kabar mengejutkan, Dokter Spesialis Paru beber pasien sembuh Virus Corona bisa tularkan covid-19, sebabnya sepele.
Dokter Spesialis Paru membeber fakta mengejutkan mengenai potensi penularan Virus Corona dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Biasanya, pasien yang sudah sembuh dari serangan virus akan memiliki kekebalan berupa antibodi.
Namun, bisa pula pasien Virus Corona yang sudah dinyatakan negatif menularkan covid-19 kepada orang lain.
Dokter Spesialis Paru dari RSPAD Gatot Soebroto, Dokter Dewi Puspitorini memberikan penjelasannya soal kemungkinan seseorang menjadi carrier meski telah sembuh dari Virus Corona.
Hal itu disampaikan Dewi Puspitorini dalam kanal YouTube KompasTV, Senin (27/4/2020).
• Refly Harun Tertawakan Jokowi Soal Mudik dan Pulang Kampung, Tapi Akhirnnya Bela Presiden Karena Ini
• Penelitian Singapura Ungkap Kapan Virus Corona di Indonesia Berakhir, Bukan Seperti Perkiraan Jokowi
• Dikabarkan Meninggal, Terungkap Kim Jong Un Gunakan Jasa 130 Dokter untuk Buat Dirinya Tetap Sehat
Mulanya seorang warga bertanya apakah seseorang yang sudah sembuh dari covid-19 berpeluang menularkan atau menjadi carrier Virus Corona.
Menanggapi hal itu, Dewi Puspitorini menjelaskan bahwa pandemi Virus Corona belum selesai.
Oleh karena itu, peluang orang itu untuk tertular covid-19 masih besar.
"Kalau pasien pernah dirawat di rumah sakit dengan dinyatakan covid-19 nya positif, kemudian dengan gejala-gejalanya diobatin, misal panas, batuk, sesak napas, kemudian perbaikan," terang Dewi Puspitorini.
"Kemudian dalam perjalanan selama di perawatan akan dilakukan evaluasi untuk swabnya, kapan akan swab, begitu swabnya negatif satu kali kemudian diulang sekali lagi swab negatif.
Kemudian sudah dinyatakan sebagai sudah bisa dipulangkan, dinyatakan sembuh, dalam arti keluhan tidak ada swabnya juga sudah negatif."
"Apakah pasien itu tetap bisa menjadi carrier?
Nah itu karena virus itu masih tetap ada, pandemi belum selesai, kita tidak pernah tahu dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) lain yang mungkin membawa ( Virus Corona) juga," imbuh dia.
Dewi Puspitorini menerangkan bahwa Virus Corona terbilang unik karena penyebarannya yang cepat.
Dirinya lantas membandingkan data angka kematian di Wuhan dan Indonesia yang berbeda.
"Saya bilang covid-19 ini unik, karena penyebarannya cepat, kemudian bisa perburukannya juga cepat.
Dulu diperkirakan waktu awal kasus di Wuhan 2-3 persen angka kematiannya, kalau dari data terbaru saya lihat itu angka kematian di Indonesia masih 8,4 persen.
Berarti masih cukup tinggi, jadi saya bilang ini unik kasusnya," beber Dewi Puspitorini.
Dewi Puspitorini lantas meminta pasien yang sudah sembuh dari Virus Corona untuk tetap memperhatikan kesehatannya agar tidak menjadi carrier.
"Sehingga pada pasien yang sudah lepas rawat, dia harus tetep jaga kesehatan, harus istirahat yang cukup, konsumsi vitamin harus terus dilakukan, olahraga juga secukupnya jangan terlalu berat."
"Pagi-pagi berjemur sinar matahari pagi sampai jam 10 monggo silakan, keluar rumah harus pakai masker dan kalau perlu juga untuk keperluan dasar.
Kita tetap melakukan physical distancing, PSBB, ikuti anjuran pemerintah," urai dia.
• Refly Harun Bongkar Pemerintah Jokowi Selundupkan Aturan Karantina Wilayah di PSBB, Begini Tujuannya
Dewi Puspitorini berharap pandemi Virus Corona segera berakhir dan meminta masyarakat turut serta dalam memutus rantai penyebaran covid-19.
"Saya berharap dengan 1 bulan dilakukan PSBB, harapan kita semua pastinya, kita akan selesai mengatasi pandemi ini dengan baik.
Kalau keikutsertaan masyarakat juga bisa membantu untuk memutus rantai penularan," pungkas dia.
Bisa Menginfeksi Berulang Kali
Hal yang sama juga diyakini pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Virus Corona, akan memiliki kekebalan dari covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tidak ada bukti kuat pasien yang pernah terinfeksi Virus Corona akan kebal pada virus itu.
• Mahfud MD Peringatkan Institusi Idham Azis, Imbas Penangkapan Ravio Patra dan WhatsApp yang Diretas
• Rocky Gerung Salahkan Najwa Shihab saat Jokowi Bedakan Istilah Mudik & Pulang Kampung di Mata Najwa
• Kabar Gembira, Yayasan Ini dan PLN Beri Diskon Tarif Listrik 900 VA dan 1.300 VA, Siapkan Syarat Ini
Pernyataan WHO menyoal gagasan penerbitan sertifikat kepada orang-orang yang sudah sembuh dari covid-19.
Surat ini diasumsikan bahwa penerimanya dinyatakan kebal dari infeksi ulang SARS-CoV-2, sebagaimana dilaporkan Guardian.
Sejatinya surat atau sertifikat semacam ini sudah dilakukan sejumlah negara, salah satunya Inggris.
Dimana pemerintah membuat terobosan ini menjadi solusi masalah sosial akibat lockdown.
Akan tetapi catatan ilmiah WHO menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti orang pulih dari covid-19 akan memiliki antibodi dan terlindungi dari infeksi kedua.
Sebaliknya, sertifikat ini bisa menimbulkan resiko kesehatan lebih lanjut.
Sebab jaminan itu tidak pasti dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Pada titik ini dalam pandemi, tidak ada cukup bukti tentang efektivitas kekebalan yang dimediasi-antibodi untuk menjamin akurasi 'sertifikat imunitas' atau 'sertifikat bebas risiko'," kata catatan itu.
"Orang yang berasumsi bahwa mereka kebal terhadap infeksi kedua karena mereka telah menerima hasil tes positif dapat mengabaikan saran kesehatan masyarakat."
"Oleh karena itu, penggunaan sertifikat semacam itu dapat meningkatkan risiko transmisi lanjutan," ungkap catatan itu.
TNI Polri di Calon Lokasi Ibu Kota Negara Bagikan Makanan Buka Puasa ke Warga Penajam Kurang Mampu
• Jalan Utama Masuk ke Medan dari Siantar, Karo dan Binjai Ditutup Mulai Hari Ini, Wajib Putar Arah
Padahal di Korea Selatan dan China marak terjadi mantan pasien covid-19 kembali terinfeksi virus yang sama.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk hasil tersebut.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-kyeong mengatakan mungkin virus itu aktif kembali.
Artinya bukan pasien yang menerima infeksi lagi, tetapi virus yang ada beraksi kembali.
Kemungkinan lainnya adalah hasil tesnya yang kurang akurat.
Atau bisa jadi masih ada sisa-sisa virus yang tertinggal di sistem tubuh pasien, tetapi tidak membahayakan tubuh atau beresiko menulari.
Sejatinya sejumlah ahli sudah memperingatkan bahwa sertifikat semacam ini justru akan memperburuk kondisi perekonomian karena resiko penularan tinggi.
Bisa saja orang-orang dengan sertifikat itu atau mereka yang sudah putus asa pergi bekerja dan berakhir dengan terinfeksi Virus Corona.
Sementara itu, gagasan untuk memisahkan orang sesuai status kekebalan tubuhnya di AS memiliki sejarah yang kelam.
• Rocky Gerung Kritik Upaya Jokowi Atasi Wabah Corona, Sebut Pemerintah Lepas Kendali dan Sudah Mentok
Sejauh ini, satu-satunya negara yang sudah meluncurkan skema sertifikat kekebalan ini adalah Chili.
Sedangkan di tempat lainnya ada kekhawatiran bahwa sertifikat itu tidak berfungsi banyak bila hanya sebagian kecil populasi yang terinfeksi.
WHO mengatakan pihaknya terus meninjau bukti tentang reaksi antibodi terhadap virus.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang pulih dari infeksi memiliki antibodi terhadap virus, tetapi tidak apakah jelas antibodi itu memberikan perlindungan.
"Pada 24 April 2020, tidak ada penelitian yang mengevaluasi apakah keberadaan antibodi untuk SARS-CoV-2 memberikan kekebalan terhadap infeksi selanjutnya oleh virus ini pada manusia," jelas sebuah surat kabar.
Dalam waktu empat bulan sejak kemunculannya di Wuhan, Virus Corona sudah menginfeksi 2,9 juta orang.
Per-Minggu (26/4/2020) sebanyak 203.289 orang meninggal dunia.
Sedangkan angka kesembuhan mencapai 836.978.
Hingga saat ini, belum ada negara yang diyakini memiliki populasi luas dengan antibodi yang kuat.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Apakah Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Bisa Menjadi Carrier? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru, https://wow.tribunnews.com/2020/04/27/apakah-pasien-covid-19-yang-sudah-sembuh-bisa-menjadi-carrier-ini-penjelasan-dokter-spesialis-paru?page=all.