Virus Corona
Jokowi Mengeluh, Sektor yang Ditangani Menkes Terawan Disorot, Erick Thohir Pernah Bongkar Ada Mafia
Presiden Jokowi mengeluh, sektor yang ditangani Menkes Terawan Agus Putranto disorot, Erick Thohir pernah bongkar ada mafia
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi mengeluh, sektor yang ditangani Menkes Terawan Agus Putranto disorot, Erick Thohir pernah bongkar ada mafia.
Pandemi Virus Corona atau covid-19 yang menyerang Indonesia membuat mata Presiden Jokowi terbuka.
Jokowi terang-terangan mengeluhkan sektor kesehatan, sektor yang jadi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengeluhkan hal serupa, yakni lemahnya industri kesehatan di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyatakan, sektor kesehatan nasional belum dikelola secara maksimal.
Menurut Kepala Negara, hal ini semakin terlihat di tengah kondisi pandemi Virus Corona atau covid-19.
• Blak-Blakan, Refly Harun Bongkar Dirinya Diancam Sosok Ini Karena Kerap Kritik Pemerintah Jokowi
• Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa
• Kabar Gembira dari Menhan Prabowo Soal Berakhirnya Corona di Indonesia, Titik Terang Mulai Kelihatan
Salah satu poin utama yang dikeluhkan oleh Jokowi adalah masih belum bisa terbebasnya produksi obat-obatan dari jeratan impor.
Saat ini 95 persen bahan baku produksi obat-obatan nasional berasal dari luar negeri.
Jokowi juga menyinggung industri nasional yang sampai saat ini belum bisa memproduksi berbagai alat kesehatan.
"Sekarang kelihatan semua.
Lalu bagaimana tenaga medis, rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi saat ini," ujarnya saat membuka Musrenbangnas 2020 secara virtual, Kamis (30/4/2020).
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, sampai saat ini Indonesia masih memiliki penyakit menular berbahaya, seperti contoh TBC.
"Indonesia merupakan negara nomor 3 yang masih memiliki penyakit menular ini.
Tiga besar dunia, India, China dan Indonesia," katanya.
Lalu, bercermin terhadap kondisi pandemi covid-19, Jokowi menilai tingkat ketersediaan fasilitas tempat tidur rumah sakit nasional masih rendah.
Bahkan, Indonesia berada di bawah India terkait rasio ketersediaan tempat tidur rumah sakit.
"Rasio tempat tidur berdasarkan penduduk 1,2 per 1.000.
Artinya tersedia 1,2 tempat tidur bagi 1.000 penduduk.
• Soal Lockdown, Rocky Gerung Sebut Pemerintah Pusat Pelit, Singgung Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
• Viral Sungai Terkotor di Dunia Jadi Jernih Saat Negaranya Lakukan Lockdown Karena Wabah Virus Corona
Dibandingkan negara lain India 2,7 per 1.000, China 4,3 per 1000, tertinggi jepang 13 per 1.000," tuturnya.
Oleh karenanya, Jokowi berharap pandemi covid-19 dapat dijadikan momentum perbaikan sektor kesehatan nasional.
"Kejadian covid ini menyadari kita semuanya betapa pentingnya health security," ucapnya.
Erick Thohir Sebut Ada Mafia
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menilai selama ini Indonesia terlena dengan impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan ketimbang memproduksi sendiri di dalam negeri.
Saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih impor.
• Bos ILC Karni Ilyas Terang-terangan Tak Sepakat PSBB, Anies Baswedan Lebih Dulu Terapkan
• Jokowi Larang Mudik, Ini Sanksi Bagi yang Nekat Pulang Kampung, Menteri Agama Sorot Waktu Pengumuman
Mantan bos klub sepak bola Inter Milan ini mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
“Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat.
Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri,” ujar Erick Thohir usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/4/2020).
Penjelasan Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan ada perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Erick Thohir.
Mulanya, eks bos Inter Milan ini menemukan bahwa semua bahan baku alat kesehatan dan obat di Indonesia berasal dari luar negeri alias impor..
Selama ini Indonesia ternyata terus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan ketimbang memproduksi sendiri di dalam negeri.
Karena impor bahan baku obat dan alat kesehatan secara terus-menerus, kemudian terjadi pagebluk seperti Virus Corona, membuat Indonesia mengalami ketergantungan dengan negara lain.
• Indonesia Tertinggi Jumlah Kasus dan Kematian Virus Corona Asean, Anies Baswedan Yakin Lebih Banyak
• Lampu Hijau Luhut Pandjaitan ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Beri Sanksi ke Perusahaan Saat PSBB
• Mantan Panglima TNI Angkat Suara Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, Sesalkan Opini TNI Tak Profesional
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Jumat (17/4/2020).
"Di sinilah Pak Erick Thohir menyatakan bahwa kita terlalu sibuk selama ini dengan trading, tidak berusaha membangun industri dalam negeri untuk mengadakan alat kesehatan," ujar Arya.
Arya mencontohkan, saat ini Indonesia tak memiliki bahan baku untuk masker.
Padahal, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia mempunyai kemampuan untuk memproduksi masker.
"Pabriknya ada, tapi bahan baku dari luar semua, Indonesia hanya tukang jahitnya doang."
"Orang luar bawa bahan baku ke tukang jahit, dia bayar tukang jahitnya, diambil barangnya."
"Itu proses yang terjadi selama ini dan kita akhirnya impor juga barang tersebut, karena bukan punya kita, itu milik yang punya bahan," kata Arya Sinulingga.
Melihat fenomena tersebut, kata Arya Sinulingga, Erick Thohir pun beranggapan selama ini ada mafia yang membuat Indonesia terus-menerus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan.
Padahal, Indonesia mampu memproduksi barang-barang tersebut.
"Nah, di sini akhirnya Pak Erick melihat ada mafia-mafia besar baik global dan lokal yang mungkin bergabung.
Yang akhirnya membuat bangsa kita hanya sibuk berdagang, bukan sibuk produksi," ucap Arya.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Erick Thohir untuk membangun industri farmasi di Indonesia.
"Jelas arahan Pak Jokowi kepada Pak Erick supaya memberantas mafia-mafia ini dengan membangun industri farmasi kita, sehingga bisa produksi sendiri kebutuhan kita," ujar Arya Sinulingga.
Ikuti >>> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Keluhkan Tingginya Impor Obat hingga Minimnya Fasilitas Kesehatan", https://money.kompas.com/read/2020/04/30/124131926/jokowi-keluhkan-tingginya-impor-obat-hingga-minimnya-fasilitas-kesehatan.