Heboh Sosok Keluarga Miskin Ini Tolak Bansos Pemerintah Jokowi, Tuhan Kasih Saya 10 Jari untuk Usaha
Heboh, sosok keluarga miskin ini tolak bansos Pemerintah Jokowi via Kemensos, Tuhan kasih saya 10 jari untuk usaha,
TRIBUNKALTIM.CO - Heboh, sosok keluarga miskin ini tolak bansos Pemerintah Jokowi via Kemensos, Tuhan kasih saya 10 jari untuk usaha.
Seorang ibu dari keluarga miskin di Nusa Tenggara Timur atau NTT mendadak viral.
Pasalnya, ibu yang masuk kategori keluarga miskin ini menolak bantuan sosial atau bansos yang diberikan Pemerintah Jokowi melalui Kementrian Sosial atau Kemensos.
Diketahui, Pemerintah Jokowi kerap membagikan sembako atau bansos kepada warga miskin yang terdampak Virus Corona atau covid-19.
Sebuah video menampilkan seorang wanita paruh baya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak bantuan yang diberikan pemerintah kepadanya.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @baliaman berdurasi 2 menit 18 detik tersebut nampak wanita yang diketahui bernama Salomi itu didatangi oleh petugas dari Kementerian Sosial.
• Dua Kementrian di Pemerintah Jokowi Ini Kompak Bela Masuknya 500 TKA China, Alasannya Mengejutkan
• Cegah Virus Corona, PSBB di Wilayah Risma Dicueki Warga, Sanksi Diperberat, Rumah Sakit Jiwa Menanti
• Rocky Gerung Buka Suara Soal Pencopotan Refly Harun: Udah Enggak Punya Power, Sekarang Jadi YouTuber
Berulang kali dibujuk petugas, Salomi tetap enggan menerimanya.
Alasannya, lantaran dirinya merasa masih mampu berusaha sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Saya harus usaha sendiri.
Tuhan sudah kasih saya 10 jari dipakai untuk usaha.
Itu yang saya tidak mau, tidak ada alasan lain," kata Salomi.
Akhirnya, petugas pun menerima keputusan Salomi dan hanya memberikan masker padanya
Dilansir oleh Kompas.com, Koordinator Daerah Kabupaten Alor untuk Program Sembako, Nazamuddin Syain, membenarkan adanya penolakan bantuan sembako oleh warga Alor.
Nazamuddin menyebutkan, dirinya yang turun langsung dan bertemu dengan Salomi Malaka.
Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 April 2020 sekira pukul 15.42 WIB.
"Betul, dalam video itu saya yang berbicara dengan lbu Salomi. Itu pada tanggal 28 April 2020, sekitar pukul 15.42 Wita," ujar Nazamuddin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (1/5/2020) siang.
Nazzamudin menjelaskan, awalnya dia bersama perangkat Desa Lembur, tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Alor Tengah Utara, pendamping PKH Alor Tengah Utara, dan juga petugas Bansos dari Bank BRI, mendatangi kediaman Salomi Malaka.
Kedatangan mereka untuk mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Lembur.
Kartu itu merupakan bantuan sembako dari pemerintah melalui Kementerian Sosial RI.
Dari sekian banyak nama yang ada, beberapa orang tidak hadir untuk mengambil KKS ini termasuk Salomi.
"Akhirnya kami datang dan bertemu dengan Ibu Salomi untuk memberikan penjelasan secara langsung terkait program sembako di tengah pandemi Covid-19," jelas Nazamuddin.
"Kami sempat memaksakan beliau untuk memanfaatkan bantuan ini.
Namun, beliau secara tegas tetap menolak," sambungnya.
Akhirnya para petugas hanya bisa memberikan masker untuk Salomi agar digunakan ketika berkebun atau keluar rumah untuk belanja kebutuhan pokok.
• Kabar Gembira, Anies Baswedan akan Bagi Bingkisan Lebaran ke Jutaan Warga Jakarta, Catat Waktunya
• Risma Bongkar 2 Kesalahan Penyebab 34 Karyawan Pabrik Sampoerna Positif Virus Corona, Kluster Baru?
Nazamuddin mengatakan, Salomi adalah ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak.
Sedangkan suaminya bekerja sebagai petani.
Mereka masuk kategori keluarga miskin di Kabupaten Alor.
Karena bantuan itu telah ditolak, maka secara administratif pihaknya akan membuat dalam bentuk berita acara pengembalian Kartu Keluarga Sejahtera ke Direktorat
Penanganan Fakir Miskin Ditjen PFM Kementerian Sosial RI.
Selain itu, dari pihak Bank BRI akan melaporkan ke BRI pusat terkait dengan KKS yang tidak terbagi di masyarakat. (*)
Pemprov DKI akan Bagi bingkisan lebaran
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk memberikan bingkisan Lebaran untuk warga di tengah pandemi covid-19 ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi persnya di balai kota, Jumat (1/5/2020) mengatakan, pihaknya akan memberikan bingkisan tersebut beberapa hari jelang Hari Raya Idul Fitri.
• Rocky Gerung Buka Suara Soal Pencopotan Refly Harun: Udah Enggak Punya Power, Sekarang Jadi YouTuber
• Dampak Corona di PT Sampoerna Surabaya Melebar ke Daerah Lain, Jumlah Warga Diperiksa Tak Main-main
• Mengejutkan! Ilmuwan Mulai Sepakat Corona Mustahil Dimusnahkan, Tapi Masih Ada Cara Lindungi Manusia
Dikutip dari Kompas.com, bingkisan tersebut diberikan agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
"Dari DKI sendiri nanti akan memberikan bingkisan bantuan sosial menjelang Idul Fitri yang nanti proses eksekusinya akan dilakukan sekitar seminggu dan sepuluh hari sebelum Lebaran," papar Anies.
"Bansos ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat lebih banyak dari pada yang pertama," imbuhnya.
Namun, Anies Baswedan belum merinci lebih jauh terkait jumlah penerima bingkisan tersebut.
Seperti diketahui, tahap pertama pembagian paket sembako dinilai tepat sasaran bagi 1,2 juta warga Jakarta.
Ketepatan pendistribusian mencapai 98,4 persen, sementara sisanya 1,6 persen belum tepat sasaran.
Pada tahap selanjutnya, Anies mengatakan penerimanya akan jauh lebih besar.
Sebab banyak warga yang sebelumnya tidak masuk kategori membutuhkan menjadi butuh pada masa pandemi ini.
Adapun, distribusi bansos mingguan dari Presiden Jokowi dan Pemprov DKI Jakarta terus berjalan.
"Saat ini di Jakarta sedang ada proses distribusi bantuan sosial dari pemerintah bantuan Presiden yang dikelola Kemensos proses ditribusi sedang berjalan dan bantuan diberikan mingguan sedang berjalan," ucap Anies Baswedan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Viral Video Warga Tolak Bantuan Pemerintah, Mengaku Masih Bisa Penuhi Kebutuhan Sendiri, https://wow.tribunnews.com/2020/05/02/viral-video-warga-tolak-bantuan-pemerintah-mengaku-masih-bisa-penuhi-kebutuhan-sendiri?page=all.