Virus Corona
Jokowi Sindir Ada PSBB Kebablasan di Daerah, Dukung Relaksasi Mahfud MD? Presiden: Harus Dievaluasi
Jokowi sindir Ada PSBB kebablasan di daerah, dukung relaksasi Mahfud MD? Presiden: Harus dievaluasi
Ini sedang dipikirkan karena kami tahu kalau terlalu dikekang juga akan stress," ucap dia.
Mahfud MD tidak menampik dampak dari penerapan PSBB membuat masyarakat merasa stres dan terkekang.
Kondisi itu, imbuhnya, berpengaruh pada menurunnya imunitas seseorang.
”Kalau stres itu imunitas orang itu akan melemah juga menurun,” katanya.
Meski demikian, ia mengajak masyarakat untuk bersabar dan menjalani PSBB bersama-sama.
Menurut dia yang diperlukan sekarang kebersamaan antara masyarakat.
• WHO Beber Kriteria Negara Bisa Bebas Virus Corona, Belum Ada yang Berhasil, Indonesia Masih Jauh
Bersama di sini, ia menjelaskan saling menjaga agar tidak tertular Virus Corona ( SARS- CoV-2) dan menularkan covid-19.
"Kita harus saling sama-sama menjaga jangan biarkan ditulari orang lain jangan juga menulari orang lain.
Nah itulah sekarang protokol yang diatur oleh pemerintah," kata Mahfud.
Pemerintah diketahui telah menerapkan PSBB sebagai upaya memutus mata rantai penularan corona di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah pertama yang menerapkan kebijakan tersebut, yang dimulai sejak 10 April 2020 selama dua pekan, kemudian diperpanjang hingga 22 Mei.
Selain Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, kota-kota lain di Indonesia juga sudah menerapkan kebijakan serupa.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Penerapan PSBB Tak Berlebihan", https://nasional.kompas.com/read/2020/05/04/10251851/jokowi-minta-penerapan-psbb-tak-berlebihan.