Adu Mulut Bupati Boltim dan Bupati Lumajang Makin Panas, Keluar Kata 'Jangan-jangan Anda Salah Urus'
Keduanya saling melempar statement melalui media. Bahkan komentar kedua pimpinan daerah ini saling menyerang satu sama lain.
TRIBUNKALTIM.CO - Perseteraun antara Bupati Bolaang Mongondow Timur ( Boltim ) Sehan Salim dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq makin panas.
Keduanya saling melempar statement melalui media.
Bahkan komentar kedua pimpinan daerah ini saling menyerang satu sama lain.
Adu mulut Bupati Boltim dan Bupati Lumajang Makin Panas Terbit Kata-kata jangan-jangan Anda yang salah urus
Perseteruan antara Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq kini tengah viral.
Thoriqul Haq mengaku kecewa dengan pernyataan Sehan Salim soal kritikannya pada Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait penyaluran Bantuan Sosial (Bansos).
• Kabar Duka Sirajuddin Mahmud, Suami Zaskia Gotik Baru Kehilangan Sosok Penting, Unggahan Banjir Doa
• Klaim Jokowi, Militer Indonesia TNI Terbaik di ASEAN, Ternyata Ungguli Israel dan Korea Utara
• THR PNS 2020 Siap Ditransfer ke Rekening, Cek Lagi Rincian 13 Kriteria yang Dapat dan 12 yang Tidak
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Minggu (10/5/2020), Thoriqul Haq lantas memberikan pembelaannya pada Menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Perseteruan antara Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim (kanan) dan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq (kiri) kini tengah menjadi perhatian publik. (Channel YouTube tv One News)
"Saya tentu kecewa bila ada seorang bupati yang menyatakan menteri bodoh, kalau tidak salah Bupati Boltim," ungkap Thoriq.
Menurut Thoriq, semua jajaran pemerintahan baik di pusat maupun daerah sudah bekerja keras untuk mengatasi masalah ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi saya sampaikan menteri semuanya bekerja keras untuk menyelesaikan semua persoalan ini, termasuk kita bupati, wali kota di semua daerah, gubernur di semua provinsi, semua bekerja keras untuk menyelesaikan urusan yang bisa dituntaskan untuk menangani problem Corona ini," ujar dia.
Menteri khususnya disebut telah melakukan banyak hal agar bantuan benar-benar sampai ke masyarakat.
"Menteri di semua kementerian sudah melakukan hal yang terbaik melakukan pendataan tambahan, melakukan alokasi anggaran tambahan, melakukan inovasi program yang bisa langsung turun ke bawah ke masyarakat," lanjutnya.
Sehingga, ia merasa bahwa bupati yang mengkritik dengan keras menteri itu karena memang tidak bisa mengurus daerahnya.
"Karena itu saya ingin menyampaikan kalau ada bupati menyatakan menteri bodoh, jangan-jangan dia enggak bisa mengurus daerahnya, jangan-jangan dia enggak bisa mengurus wilayahnya," ucap Thoriq.
Sekali lagi, Thoriq mengungkapkan rasa terima kasihnya pada para menteri dalam melaksanakan tugas.
"Saya berterima kasih kepada para menteri yang melakukan langkah-langkah terbaik untuk semua masyarakat yang ada di bawah bisa diintervensi oleh program pemerintah pusat," ucapnya.
Menurutnya, jika memang ada kekurangan di daerah, itu tugas kepala daerah untuk menyelesaikannya.
"Selebihnya ada yang kurang, pasti, siapa yang menyelesaikan, ya bupati," pungkasnya.
Lalu, Thoriq mulai mengatakan program apa saja mengatasi masalah ekonomi di daerahnya.
Satu di antaranya pengumpulan beras dari warga yang mampu untuk warga yang tidak mampu.
"Alhamdulillah di Lumajang ini ada program Ngramut Tonggo, beras baik dari masyarakat, komunitas, dari orang per orang yang saling membantu dengan beras lima kilogram," ucap dia.
Lalu, pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga terkumpul Rp 1,1 miliar.
"Pemerintah juga membantu, ASN juga mau dipotong gajinya hingga dari ASN saja sudah sebulan Rp. 1,1 milyar untuk beli beras diberikan kepada masyarakat."
"Jadi yang tidak mendapatkan BLT, yang tidak mendapatkan PKH, yang tidak mendapatkan BPNT, karena terdampak ekonomi diberi beras, siapa yang memberi?" jelasnya.
Thoriq menegaskan bahwa lumrah kalau banyak masalah di tengah pandemi Virus Corona.
"Dari pemerintah daerah dilakukan oleh pemerintah begitu mestinya Bupati ngurus."
"Bupati Bolaang Mongondow Timur ingat itu, kerja keras, kita semua kerja keras, soal ruwet, memang ruwet, soal sekarang banyak masalah, memang banyak masalah," ucapnya.
Ia menambahkan lagi agar Bupati Boltim mau intropeksi diri dan tak menyalahkan menteri begitu saja.
"Diselesaikan jangan menyalahkan menteri, jangan membodohkan menteri, jangan-jangan Anda yang salah urus," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
• PSBB Surabaya Hari ke-10, Wilayah Risma Paling Disorot, Kasus Covid-19 Terus Bertambah
• Presiden Jokowi Bagikan Paket Sembako, Bisa Bantu Warga yang Terdampak Covid-19
Sehan Salim Sindir Bantuan Pemda Boltim Lebih Banyak dari Lumajang
Sehan Salim mengaku marah-marah pada menteri karena ada alasan yang jelas.
"Saya mencak-mencak itu ada dua hal, pertama kayaknya saya tidak boleh memberikan stimulan beras ke rakyat saya yang mendapat BLT (Bantuan Langsung Tunai)."
"Tapi BLTnya belum datang," ujar Sehan.
Lalu, Sehan menyindir Thoriq bahwa dirinya memberi bantuan lebih banyak dari pada Pemerintah Daerah (Pemda) Lumajang berikan.
Ia mengaku memberi 15 kilogram beras jauh lebih banyak dari Pemda Lumajang.
"Perlu diingat Bupati Lumajang Anda cuman kasih 5 kilogram, saya minimal 15 kilogram dan beras premium."
"Saya beras premium Bupati Lumajang, saya tidak potong sama PNS," ungkap Sehan.
Ia menegaskan bahwa untuk memberikan bantuan tersebut, Pemda Boltim tidak perlu sampai memtong gaji PNS.
"Karena PNS itu milik keluarganya, makanya saya tidak potong kalau Anda cuma kasih saja 5 kilogrsm saja sudah rasa gede, kalau saya tidak."
"Bahkan Ibu-ibu yang dikasih beras 5 kilogram sama Supermi kalau saya itu 2 juta," tegasnya.
Selain beras, Sehan mengaku juga membetikan ratusan ton kebutuhan dasar lainnya.
"Satunya cuma sedikit 23 ton, saya 900 ton beras premium."
"Saya siapin gula pasir itu 100 ton, minyak 100 ton, 209 ribu ikan kaleng," serunya.
• Hasil Penelitian Ini Beda Jauh dengan Prediksi Jokowi Soal Kapan Virus Corona Berakhir di Indonesia
• Anies Baswedan Ulang Tahun ke-51 Kamis 7 Mei 2020, Gubernur Jakarta Justru Dikecam Anak Buah Jokowi
Lalu, Sehan menyindir pernyataan Thoriq yang meminta agar semua Bupati fokus bekerja.
Sedangkan, ia menegaskan sudah bekerja sejak April 2020.
"Haaah Anda juga kasih sedikit sudah 'Kerja, kerja, kerja', kerja apa."
"Saya sudah sejak 4 April sudah mulai, Anda baru mulai sekarang," ungkapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bela Para Menteri Jokowi, Bupati Lumajang Peringatkan Bupati Boltim: Jangan-jangan Anda Salah Urus, https://wow.tribunnews.com/2020/05/11/bela-para-menteri-jokowi-bupati-lumajang-peringatkan-bupati-boltim-jangan-jangan-anda-salah-urus?page=all.