Virus Corona di Tarakan
Kantor Pos Tarakan Distribusi Bantuan Sosial 4629 KK Terdampak Corona Tidak Jadi Pakai Jasa Ojol
Bentuk bantuan sosial ini merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat, yang dipersembahkan buat 4629 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Kota Tarakan
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kantor Pos Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, distribusikan bantuan sosial tunai (BST).
Bentuk bantuan sosial ini merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat, yang dipersembahkan buat 4629 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Kota Tarakan Kalimantan Utara.
Pendistribusian bantuan sosial tersebut dibantu oleh TNI satuan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan juga Batalyon.
Hal itu disampaikan oleh Walikota Tarakan, dr. Khairul usai acara pelepasan pendistribusian BST, Senin (11/5/2020).
BACA JUGA:
• Balikpapan Ajukan PSBB, Gubernur Kaltim Setuju, Isran Noor: Saya Kira Memang Sebuah Kewajaran
• 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot
Satu bulan itu Rp. 600.000 selama 3 bulan, tunai. "Tadinya kan kita berpikir mau diantar lewat ojol (ojek online) tapi Bapak Kepala Kantor Pos Tarakan itu bilang tidak memungkinkan, sehingga harus diantar sendiri oleh Kantor Pos," ujarnya.
"Tapi karena melihat tenaganya juga tidak cukup maka dibantu oleh tenaga-tenaga Babinsa dan Bhabinkamtibmas termasuk juga dari Batalyon juga," katanya.
Ia mengatakan bahwa tenaga bantuan tersebut juga merupakan usulan dari Kodim 0907 Tarakan dan juga Polres Tarakan.
Jadi itu atas dukungan dari Dandim, Kapolres Tarkan dan juga dari Batalyon.
"Ya ini saya kira ini adalah sinergi yang luar biasa karena awalnya membuka loket disini kita tidak kasih ya," ungkapnya.
BACA JUGA:
• 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot
• Pandemi Corona, Mahakam Ulu Terapkan Kebijakan Penutupan Wilayah, Kadinkes Mahulu Beberkan Alasannya
"Bisa dibayangkan kalau 4000 orang datang ke sini, waduh itu yang saya kira kan nanti jadi problem baru lagi buat kita," katanya lagi.
Sehingga tentu ini adalah hasil diskusi beberapa kali dengan kepala kantor pos, dengan Dandim, dengan Kapolres Tarakan dengan Dinas Sosial Tarakan.
Keluar lah kesimpulan tadi itu bahwa harus diantar ke masing-masing rumah dan itu karena memang tidak bisa dititip dengan ojol.
“Maka harus diantar sendiri oleh kantor posnya itu," jelasnya.