Virus Corona

Muncul Kasus Baru Covid-19 di Wuhan dan Korea Selatan, Tetangga China Justru Cabut Status Darurat

Muncul kasus baru covid-19 di Wuhan dan Korea Selatan, negara tetangga China, Jepang justru cabut status darurat Virus Corona.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / unsplash dan kyodonews
Muncul Kasus Baru Covid-19 di Wuhan dan Korea Selatan, Tetangga China Justru Cabut Status Darurat 

TRIBUNKALTIM.CO - Muncul kasus baru covid-19 di Wuhan dan Korea Selatan, negara tetangga China, Jepang justru cabut status darurat Virus Corona.

Kota Wuhan, China dan Negara Korea Selatan menjadi sorotan beberapa hari ini.

Pasalnya, setelah sempat mencatatkan nol kasus sejak Maret, Wuhan dan Korea Selatan mendadak kembali diserang covid-19.

Muncul kasus baru Virus Corona di Wuhan dan Korea Selatan, yang membuat Pemerintah setempat menuai kritik.

Intelejen AS Beber Bukti Covid-19 Milik Donald Trump, Temukan Hal Tak Biasa di Laboratorium Wuhan

Mirip Effendi Gazali, Pakar Universitas Indonesia Beber Bukti Jokowi Marah Besar Soal Virus Corona

Prediksi Pakar, Indonesia Segera Masuk Puncak Kasus Covid-19, Kapan Virus Corona Berakhir?

Sedangkan di tempat lain, Jepang justru mencabut status darurat Virus Corona di wilayah yang telah aman.

Padahal diketahui, Jepang merupakan negara tetangga China dan Korea Selatan, yang dikenal sebagai episentrum covid-19.

Lantas amankah Jepang dari serangan gelombang kedua covid-19 ?

Sebelumnya, Wuhan yang sempat mencatat nol kasus covid-19, kini muncul kasus baru Virus Corona setelah mencabut status lockdown.

Wilayah yang dianggap sebagai kasus pertama covid-19 di dunia itu, kembali digegerkan dengan kasus Virus Corona.

Pemerintah China mengumumkan adanya kasus infeksi Virus Corona di Wuhan, pertama dalam satu bulan terakhir pada Minggu (10/5/2020).

Komisi Kesehatan Nasional juga melaporkan kenaikan double digit di seluruh dunia dalam 10 hari, dengan 14 kasus yang telah terkonfirmasi.

Kasus Virus Corona Kembali Muncul di Wuhan Padahal China Sudah Lockdown Ketat, Sempat Nol Covid-19

Dalam keterangan komisi kesehatan nasional, dua dari 14 kasus yang terkonfirmasi merupakan kasus impor, dan berasal dari luar negeri.

Virus corona itu pertama kali merebak di Wuhan, kota yang menjadi salah satu jantung industri dan transpotasi di kawasan pusat China, pada Desember 2019.

Sejak saat itu, Virus Corona tersebut menjangkiti negara lain, di mana saat ini sudah ada empat juta orang yang terinfeksi di seluruh dunia.

Kemudian dilansir AFP, virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu sudah membunuh sekitar 270.000 orang, dan menghantam ekonomi global.

Adapun di China, patogen yang mengakibatkan penyakit covid-19 tersebut menginfeksi 82.901, dengan korban meninggal terkonfirmasi 4.633.

Pemerintah China langsung menerapkan aturan tegas, yakni memberlakukan lockdown yang dimulai dari Wuhan, kemudian menjalar ke seluruh Provinsi Hubei, pada 23 Januari.

Kemudian karena kasus penularan dan korban meninggal terus menurun, otoritas pusat memutuskan mencabut karantina wilayah pada akhir Maret.

Namun setelah satu bulan pasca-pencabutan lockdown, yang ditandai dengan pertunjukan lampu, ibu kota Provinsi Hubei itu kembali melaporkan adanya infeksi.

Pemerintah China mendapat kritikan baik dari dalam maupun luar negeri, dikarenakan mereka dianggap meremehkan berbahayanya virus tersebut.

Tiba-tiba, Siapa Saja yang Usai Kontak Presiden Donald Trump Harus Jalani Tes Covid-19, Ada Apa?

Korea Selatan

Diketahui Korea Selatan sempat berhasil menekan kasus covid-19, namun tak berlangsung lama.

Tercatat, kini ada lonjakan kasus Virus Corona tertinggi sejak April 2020.

Sempat menjadi salah satu episentrum penyebaran virus di luar China, Korea Selatan diketahui berhasil menekan angka pertumbuhan kasus baru covid-19.

Dari sebelumnya angka penambahan per hari tertinggi di angka 851 kasus di awal Maret lalu, Negeri Ginseng ini bisa menekannya ke angka 1 digit saja.

Bahkan, pada Rabu (6/5/2020) kemarin tidak terdapat penambahan kasus sama sekali atau nol kasus.

pada Sabtu (9/5/2020), angka kasus baru di Korea Selatan kembali meningkat.

Tercatat ada 34 kasus baru covid-19 dalam satu hari, sebagaimana disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC).

Dikutip dari The Korea Herald, Minggu (10/5/2020) jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak 9 April 2020.

Padahal sejak pertengahan April 2020, jumlah kasus baru terpantau stabil ada di bawah 30 kasus, ada juga yang hanya di bawah 10 kasus, bahkan nihil.

Sehingga dengan penambahan ini total kasus infeksi Virus Corona di Korea Selatan mencapai 10.874 kasus.

Sementara untuk kasus kematian masih belum berubah, yakni sebanyak 256 kasus per Sabtu (9/5/2020) malam.

Dari klaster klub Itaewon

Kepala KCDC Jeong Eun-kyeong menyebut kasus-kasus baru ini diketahui sebagian besar berasal dari klaster Itaewon.

Setidaknya 24 di antaranya memiliki kaitan dengan Itaewon.

Di hari yang sama, Perdana Menteri Chung Sye-kyun menginstruksikan para pejabat untuk menemukan 1.510 orang yang pernah mengunjungi klub di Itaewon pekan lalu.

Apabila telah ditemukan, mereka harus diuji untuk mengetahui apakah terinfeksi Virus Corona atau tidak.

Khofifah dan Risma Beda Pengelompokan Sebaran Klaster Covid-19 Surabaya, Terbanyak se-Jatim

Jepang cabut status darurat

Pekan ini Jepang akan mencabut keadaan darurat di banyak wilayah, yang sudah sanggup mengendalikan wabah Virus Corona.

Keputusan ini diumumkan Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pada Senin (11/5/2020), yang menandakan Jepang tinggal beberapa langkah lagi untuk membuka kembali perekonomian.

Keadaan darurat nasional Virus Corona diberlakukan sejak bulan lalu, dengan memberi kewenangan lebih kuat kepada gubernur di 47 prefektur untuk mendesak warganya tetap di rumah dan menutup bisnisnya.

Akan tetapi tidak ada denda atau penangkapan jika warga tidak patuh, karena tidak ada landasan hukum formal.

Pekan lalu pemerintah telah memperpanjang keadaan darurat nasional Virus Corona hingga akhir Mei, dan akan meninjau lagi situasi pada 14 Mei.

Namun beberapa bisnis non-esensial telah dibuka lagi, termasuk di 13 prefektur dengan dampak terparah.

Ketigabelas distrik itu dinamakan "distrik peringatan khusus", termasuk Tokyo dan Osaka.

Jepang terhitung berhasil menghindari kenaikan tajam dalam jumlah kasus covid-19. Jumlah infeksi baru telah menurun minggu lalu.

Hingga Senin (11/5/2020) siang WIB, kasus covid-19 di Jepang berjumlah 15.777, dengan 624 korban meninggal dan 8.127 pasien sembuh, menurut data dari Worldometers.

"Kami telah membawanya menuju akhir," kata Perdana Menteri Shinzo Abe di sidang parlemen, dikutip dari Reuters.

Prediksi Pakar, Indonesia Segera Masuk Puncak Kasus Covid-19, Kapan Virus Corona Berakhir?

Konteksnya merujuk pada epidemi Virus Corona di Jepang. Kemudian Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan, pemerintah dapat mencabut keadaan darurat minggu ini di daerah-daerah yang mulai aman, termasuk jika ada di antara 13 distrik peringatan khusus.

"Jika ada tanda-tanda wabah kembali setelah pencabutan, kami perlu mempertimbangkan penerapan ulang," katanya di sidang parlemen.

Hachiko Abe telah memperingatkan pertempuran panjang melawan Virus Corona dan meminta masyarakat untuk terus berlatih menerapkan social distancing.

Orang-orang perlu mengadopsi "gaya hidup baru" untuk era Virus Corona, bahkan setelah keadaan darurat dicabut, ujar PM yang menjabat sejak 2012 itu.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "covid-19, Jepang Akan Cabut Keadaan Darurat di Wilayah yang Sudah Aman", https://www.kompas.com/global/read/2020/05/11/112203170/covid-19-jepang-akan-cabut-keadaan-darurat-di-wilayah-yang-sudah-aman?page=all#page2.
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved