Rolan Lamanepa Terpaksa Pinjam HP Tetangga atau HP Teman untuk Kuliah Online, Berikut Kisah Anak NTT

Fortunatus Roland Lamanepa (20), mahasiswa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kesulitan mengikuti proses kuliah secara online.

Editor: Mathias Masan Ola
(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
Aloysius Lamanepa (58), warga Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, saat menerima bantuan HP dari Bripka Abdul Asis. HP itu akan diberikan untuk anaknya Fortunatus Roland Lamanepa (20), yang digunakan untuk kuliah online 

TRIBUNKALTIM.CO, KUPANG - Mahasiswa ini punya semangat juang yang tinggi untuk dapat mengenyam pendidikan untuk meraih masa depan yang lebih baik.  Namun semangat tinggi Roland Lamanepa tak dibarengi dukungan secara finansial.

Fortunatus Roland Lamanepa ( 20 ), mahasiswa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), kesulitan mengikuti proses kuliah secara online.

Mahasiswa semester III progam studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan Kelautan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, itu tidak memiliki telepon genggam ( HP ) untuk kuliah online. HP-nya sudah rusak sebelum adanya perkuliahan online. Ia pun terpaksa meminjam HP tetangga dan teman untuk mengikuti perkuliahan online.

Namun, ia harus mengisi pulsa data guna memperlancar proses kuliah online tersebut. Sejak pekan lalu, ia sudah berapa kali tidak mengikuti kuliah online karena tidak memiliki uang untuk mengisi pulsa data serta belum bisa memperbaiki HP-nya yang rusak.

Ada niat untuk kredit HP. Namun, kehidupan keluarganya memprihatinkan. Roland tinggal dengan ayahnya, Aloysius Lamanepa (58) di lahan kosong di RT 013 RW 008 Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT.

Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap dan sudah dua tahun menderita sakit diabetes. Penyakit itu menyebabkan kaki kanan sang ayah luka dan bengkak serta sulit disembuhkan. Mereka menempati rumah semi permanen yang dibuat berpetak-petak menjadi tiga kamar.

Anak Buah Idham Azis Terpapar Virus Corona Terus Bertambah, Kini 7 Polisi di NTT, Sempat ke Sukabumi

Tenda Dibongkar! Polisi Panggil Peserta LIDA 2020 Ini, Kepulangan Hamid ke NTT Berbuntut Panjang

Daerah Lain Covid-19 Mengganas Tapi NTT Aman, Gubernur Klaim Cara Menangkal Mudah, Ada Tanaman Ajaib

NTT Masih Bebas Covid-19, Gubernur Sebut 1 Tanaman Ini jadi Penangkal, Banyak Tumbuh di Wilayahnya

Sang ibu, Rofina Nage sudah meninggal dunia sejak tahun 2011 lalu saat masih aktif menjadi guru di SMPN 1 Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU ). Roland dan sang ayah kemudian hijrah ke Kota Kupang sejak tahun 2014 lalu.

Sehari-hari mereka mengandalkan uang pensiun sang ibu yang diterima setiap bulan Rp 1,6 juta. Dari uang ini, Rp 600.000 dipakai untuk kredit sepeda motor karena jarak kampus dan rumah cukup jauh.  Terkadang, mereka mendapat bantuan dari tetangga untuk makan sehari-hari.

Tetangga pun rutin membantu Aloysius Lamanepa untuk ke rumah sakit mengobati sakit diabetes yang dideritanya Roland sempat cemas karena sudah berapa kali tidak mengikuti perkuliahan online.

"Saya sudah kredit sepeda motor dan belum lunas. Sekarang saya mau kredit HP untuk Roland tetapi uang tidak cukup. Saat ini kami mengandalkan jagung untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Aloysius Lamanepa, saat ditemui sejumlah wartawan, di kediamannya, Senin (11/5/2020).  Ia kasihan dengan nasib anaknya namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Bantuan dari polisi

Belakangan, kondisi Roland didengar orang lain dan juga anggota polisi. Aipda Muhammad Aris dan adiknya Bripka Abdul Asis pun iba dengan kondisi yang dialami Roland. Pada Senin (11/5/2020), Bripka Abdul Asis pun mendatangi kediaman Aloysius Lamanepa.

Ia mendengarkan curhat dari Aloysius soal kehidupan mereka sehari-hari pasca ditinggal sang istri dan pasca ia menderita sakit diabetes. Bripka Abdul Asis datang mewakili kakaknya, Aipda Muhammad Aris.

Aipda Muhammad Aris menitipkan sebuah HP baru. Sedangkan Bripka Abdul Asis menyumbangkan uang untuk paket data untuk Roland. Bripka Abdul Asis, juga menitipkan uang untuk pengobatan luka pada kaki Aloysius Lamanepa.

Namun, sayangnya, saat Bripka Abdul Asis datang, Roland tidak berada di rumah karena sedang mencari pinjaman HP dari kawan untuk kuliah online. Bripka Abdul Asis pun menitipkan HP dari Aipda Muhammad Aris, yang tidak sempat datang karena mengikuti pendidikan calon perwira secara online.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved