Virus Corona
Kasus Virus Corona di Bawah Wilayah Anies Baswedan, Khofifah Pertimbangkan Opsi Ekstrem di Jatim
Kasus Virus Corona di bawah wilayah Anies Baswedan, Khofifah Indar Parawansa pertimbangkan opsi ekstrem di Jatim
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengungkapkan perbedaan gejala ini disebabkan karena tipe virus Sars Cov 2 yang menyerang juga berbeda.
Joni menjelaskan tipe virus Sars Cov 2 bermacam-macam mulai dari A, B, dan C.
"Di asia tenggara mayoritas sel virusnya tipe B beda dengan tipe A yang menyerang negara lain," kata Joni, Rabu (13/5/2020).
Joni menjelaskan banyaknya jenis atau tipe virus ini karena Virus Corona terus bermutasi untuk berkembang.
Joni menjelaskan banyaknya jenis atau tipe virus ini karena virus terus bermutasi untuk berkembang.
"Asal induknya 1 tapi bermutasi, dia tidak bisa beranak jadi dia memecah diri untuk beranak pinak," lanjut Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini.
Joni melanjutkan, angka kematian di Eropa dan Amerika akibat covid-19 sangat tinggi sekali.
Padahal teknologi dan manajemen kesehatan di kedua benua tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan negara di Asia termasuk Indonesia.
"Jadi virulensinya lebih daripada yang di kita.
Kita kan kelihatannya angka persentase kematiannya lebih tinggi tapi karena mungkin case nya tidak terdeteksi oleh kita.
• Airlangga Hartarto Bocorokan Alasan Jokowi Naikkan Lagi Iuran BPJS Kesehatan, Begini Nasib Kelas III
Kalau Casenya terdeteksi seluruhnya mungkin persentase nya tidak terlalu tinggi," kata Joni.
Namun bisa saja ketika seseorang terserang virus Sars Cov 2 dengan tipe yang sama, gejala klinis yang ditimbulkan berbeda.
"Gejala klinis itu tergantung ketahanan tubuh, respon tubuh, dan jenis virusnya.
Virulensinya sama tapi tergantung ketahanan tubuh menghadapi virus tersebut," imbuhnya.