Bolehkan Puasa Syawal Dilakukan Selang-Seling? Kapan Waktu yang Tepat Mulai Menjalankannya
Tanggal berapa sebaiknya melaksanakan puasa Syawal? Bagaimana tata cara pelaksanaannya? Ini penjelasan ustaz.
TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan ketika bulan Syawal adalah Puasa Syawal.
Puasa ini dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal.
Berikut penjelasan lengkap tentang tata cara Puasa Syawal.
Tanggal berapa sebaiknya melaksanakan puasa Syawal? Bagaimana tata cara pelaksanaannya? Ini penjelasan ustaz.
Ada ibadah sunnah yang baik dilaksanakan setelah Ramadhan dan Idul Fitri, yakni puasa Syawal.
Ibadah puasa sunah ini dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal.
• Lafaz Niat Puasa Syawal, Tata Cara, Waktu, Hukum dan Keistimewaannya
• Panduan Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri, Setara Berpuasa Setahun Penuh, Ini Tata Caranya
Dengan melakukan ibadah ini setelah sebulan berpuasa Ramadhan, pahala yang didapat akan setara dengan berpuasa setahun penuh.
Lantas kapan sebaiknya melaksanakan amalan ibadah sunah tersebut?
Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com, ustaz dari Pesantren Binsa Insan Mulia, Ferry Muhammadsyah Siregar, memberikan tausiah mengenai puasa Syawal.
"Disunnahkan juga, selain puasa Asyura dan puasa syaban, ada juga puasa enam hari di Bulan Syawal," ungkapnya.
Terkait kapan puasa Syawal diamalkan, Ust. Ferry menjelaskan bahwa sebagian ulama menyatakan lebih baik berpuasa pada tanggal dua Syawal.
"Sebagian ulama menyatakan lebih baik mulai berpuasa pada dua Syawal, bila memungkinkan," ungkapnya.
• Puasa Syawal 6 Hari Setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Simak Keutamaan, Niat dan Tata Caranya!
• Ternyata ini Cara Benar Menjawab Doa Taqobalallahu Minna Wa Minkum Ucapan Selamat Idul Fitri
• Tahukah Anda, Inilah Sunnah Berbuka Puasa, Menyegerakan Berbuka hingga Memperbanyak Berdoa
Namun, jika tidak memungkinkan, boleh dilaksanakan pada tanggal lain selama masih bulan Syawal.
"Misal kita mulai di tanggal tiga, mungkin pada tanggal satu dan dua Syawal saat hari raya kita banyak harus bersilaturahmi dan bermacam-macam kegiatan," terang Ferry.
Boleh Dilakukan Secara Berurutan atau Berselang-seling
Ia juga menerangkan bahwa sebagian ulama menganjurkan puasa Syawal selama enam hari dilakukan secara berturut-turut.
Kendati demikian, dibolehkan juga puasa dilakukan secara berselang-seling.
"Misalnya kalau agak berat melaksanakan berturut-turut, boleh melaksanakan tidak berturut-turut," jelasnya.
"Barangkali di minggu pertama bulan Syawal puasa pada Senin dan Kamis, kemudian di minggu kedua di hari Senin dan Kamis lagi," imbuh Ust. Ferry.
Puasa Syawal, kata Ferry, juga dibolehkan untuk digabung dengan puasa Senin Kamis.
• Lafadz Niat Puasa Syawal 6 Hari dan Ganti Utang Puasa Ramadhan, Mana yang Lebih Utama Dilaksanakan?
• Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Ramadhan Dulu? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad, Boleh Gabung?
Diibaratkan Setara dengan Puasa Setahun Penuh
Sebelumnya, ustaz dari Pesantren Binsa Insan Mulia itu juga menerangkan tentang pahala yang didapat dari puasa Syawal.
Terkait hal itu, telah diriwayatkan dalam hadis sahih Muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim no. 204).
Ust. Ferry menjelaskan bagaimana puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
"Secara matematika bisa diterangkan misalnya, sehari berpuasa pada bulan Ramadhan maupun bulan Syawal diibaratkan seperti berpuasa 10 hari," jelasnya.
Puasa Ramadan ada 30 hari atau satu bulan dikali 10, sehingga kurang lebih ada 300 hari.
Kemudian ditambah puasa enam hari di bulan Syawal yang dikalikan 10 menjadi 60 hari.
Hal itu berarti 300 ditambah 60 menjadi 360 hari, jumlah yang kurang lebih sama dengan jumlah hari dalam satu tahun.
"Dalam Islam, dalam ajaran agama kita, jika satu tahun itu terdapat 365 hari, ada lima hari yang diharamkan untuk berpuasa," terang Ust. Ferry.
Lima hari tersebut adalah dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dan tiga hari tasrik.
"Dua hari raya, hari raya Idulfitri dan Iduladha, yang itu diharamkan untuk berpuasa, ditambah tiga hari yaitu hari tasyrik, tanggal 11, 12, 13 pada bulan Zulhijjah saat musim haji," imbuhnya.
Menurutnya, secara matematika, enam hari berpuasa di bulan Syawal itu setara dengan berpuasa 60 hari.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kapan Sebaiknya Melaksanakan Puasa Syawal? Bolehkah Dilakukan Tidak Berurutan? Ini Penjelasan Ustaz, https://style.tribunnews.com/2020/05/26/kapan-sebaiknya-melaksanakan-puasa-syawal-bolehkah-dilakukan-tidak-berurutan-ini-penjelasan-ustaz?page=all.