New Normal, Ojek Online Bakal Geruduk Istana Negara, Tuntut Ini ke Jokowi, Garda: Ojol Tak Terima

Fase new normal, ojek online bakal geruduk Istana Negara, tuntut ini ke Jokowi, Garda: ojol tak terima

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP
ILUSTRASI Pekerja ojol atau ojek online di Kalimantan Timur yang sedang mengalami sepi penumpang, hanya berharap ada pemberian bantuan sosial. 

TRIBUNKALTIM.CO - Fase new normal, ojek online bakal geruduk Istana Negara, tuntut ini ke Jokowi, Garda: ojol tak terima.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal menerapkan skema new normal untuk berdamai dengan Virus Corona atau covid-19.

Para ojek online atau ojol pun memiliki permintaan kepada Presiden saat fase new normal diberlakukan.

Bahkan, para driver ojol siap berunjukrasa di Istana Negara agar tuntutannya dikabulkan langsung oleh Jokowi.

Gabungan Aksi Roda Dua ( Garda) Indonesia mengaku akan berunjuk rasa ke Istana Negara jika pemerintah tetap melarang ojek online mengangkut penumpang saat era kenormalan baru atau new normal.

Hal tersebut dilakukan agar aspirasi dari para pengemudi ojek online didengar oleh Presiden Joko Widodo.

Bukan Pembunuhan, Sosok Ini Bongkar Penyebab Pemecatan Ruslan Buton dari TNI, Ada Peran TKA China

 Mahfud MD Bela Diskusi Pemberhentian Presiden, Beber 6 Alasan Hukum yang Bikin Kepala Negara Diganti

 Kabar Terbaru, Jokowi Tunda Masuk Sekolah? Muhadjir dan Kemendikbud Bahas Pendidikan Era New Normal

“Semua anggota Garda dan ojol seluruh Indonesia tidak terima jika ojol terus dilarang membawa penumpang,” ujar Ketua Presidium Nasional GARDA Igun Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/5/2020).

Menurut Igun, seharusnya ojek online tak dilarang pemerintah mengangkut penumpang saat new normal selama mematuhi protokol kesehatan.

“Garda juga imbau dan inginkan penumpang wajib membawa helm sendiri.

Serta Garda saat ini tengah siapkan penggunaan pembatas antara pengendara dan penumpang (partisi) agar tak bersentuhan langsung,” kata Igun.

Igun mengaku pihaknya telah berkomuniksi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait hal tersebut.

“Garda akan buka komunikasi intensif dengan Kemenhub agar menjembatani dengan Kemendagri untuk meninjau ulang dan batalkan pelarangan ojol membawa penumpang pada fase new normal' nanti.

Apabila tidak bisa juga deadlock ya setelah PSBB teman-teman siap turun pergerakan ke jalan kembali,” ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan Keputusan Mendagri Nomor 440-830 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman dari Covid-19 bagi ASN di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintah Daerah.

Dalam Kepmen tersebut, diatur sejumlah protokol kesehatan untuk aktivitas pemerintahan dan kegiatan masyarakat selama penerapan era kenormalan baru atau new normal.

"Tidak selamanya masyarakat harus hidup dalam masa karantina," ujar Tito Karnavian, dikutip dari lembaran Kepmen tersebut, Sabtu (30/5/2020).

"Kebijakan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) yang diterapkan mampu menekan penularan Covid-19.

Namun di sisi lain juga menyebabkan berbagai aspek kehidupan ikut terdampak," tuturnya.

Berdasarkan lembaran Kepmen, terdapat protokol terkait transportasi publik. Salah satu poinnya, mengatur operasional ojek online dan ojek konvensional agar tetap ditangguhkan.

Bunyi aturannya, pengoperasian ojek konvensional/ojek online harus tetap ditangguhkan untuk mencegah penyebaran virus melalui penggunaan helm bersama dan adanya kontak fisik langsung antara penumpang dan pengemudi.

Jokowi Pernah Ingatkan Jajarannya Soal ojol

Berbeda pendapat dan keputusan dengan Anies Baswedan soal ojek online ( ojol ) saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Jakarta, imbasnya Luhut Binsar Pandjaitan dipanggil Presiden Jokowi.

Luhut Binsar Pandjaitan yang menggantikan sementara Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan dipanggil Jokowi.

 Muncul Istilah Kabinet Kaki Tiga di ILC, Fuad Bawazier Singgung Peran Luhut, Sri Mulyani & Airlangga

 Dikritik Soal Ojek Online dan Larangan Mudik yang Terlambat, Luhut Pandjaitan: Saya Lahir di Militer

 Usai Jokowi Putuskan Larangan Mudik, Luhut Binsar Pandjaitan Jelaskan Bagaimana Praktik di Lapangan

 Beda dengan Jokowi, Luhut Sebut Larangan Mudik Khusus di Wilayah Anies Baswedan dan Daerah PSBB

Hal ini terkait dengan sikap dari Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) yang memperbolehkan ojek online ( ojol ) membawa penumpang saat PSBB di DKI Jakarta.

Keputusan dari Kemenhub itu tak sejalan dengan peraturan dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Kesehatan, yang hanya memperbolehkan ojol mengangkut barang.

Jokowi pun menyampaikan, telah memanggil Luhut Binsar Pandjaitan yang sementara menggantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan.

"Kemarin Menteri sudah saya undang, dan dijelaskan kenapa diperbolehkan dari KeMenterian Perhubungan," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/4/2020).

Luhut menjelaskan pada Jokowi, para pengemudi ojol ini sudah kesulitan mencari penumpang, meskipun tidak ada larangan.

"Jangan sampai ini menimbulkan masalah baru, Menteri menyampaikan kepada saya, tidak dilarang pun mereka sudah tidak ada penumpang, kalau dilarang malah jadi masalah baru," ungkapnya.

Presiden pun meminta agar persoalan ini dilihat dari sisi ekonomi dan kesehatan.

"Tapi aturan harusnya yang bener, satu garis sama semua, ini ada yang melihat dari sisi sosial ekonomi, ada yang melihat dari sisi kesehatan, tapi ini harus sinkron," terangnya.

AKHIR PENYEBARAN CORONA - Jokowi menyampaikan kabar baik seputar kapan virus Corona atau covid-19 hilang dari Indonesia saat diwawancara oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
AKHIR PENYEBARAN CORONA - Jokowi menyampaikan kabar baik seputar kapan virus Corona atau covid-19 hilang dari Indonesia saat diwawancara oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020). (Capture Facebook Trans7)

Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa pun bertanya, Jokowi melihat persoalan Virus Corona ini dari sisi ekonomi atau kesehatan.

Menurut Presiden, sisi kesehatan harus tetap didahulukan dalam menangani Virus Corona.

"Sejak awal sudah saya sampaikan, covid-19 ini adalah virus yang sangat berbahaya, sehingga yang didahulukan tetap kesehatan," tegasnya.

"Tapi antara kesehatan dan ekonomi ini harus ada relevansinya, ndak mungkin kita hilangkan salah satunya," jelas Jokowi.

Sebab, kebutuhan masyarakat juga harus dipenuhi agar daya tahan tubuh kuat selama pendemi Virus Corona.

"Kalau ekonomi enggak baik, kemudian masyarakat enggak mendapat gizi yang baik, imunitasnya menjadi lemah, virusnya gampang sekali masuk, ini ada relevansinya," imbuh dia.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Driver Ojol Akan Demo ke Istana karena Tak Boleh Angkut Penumpang Saat New Normal", https://money.kompas.com/read/2020/05/30/184026526/driver-ojol-akan-demo-ke-istana-karena-tak-boleh-angkut-penumpang-saat-new?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved