Virus Corona
Blak-blakan ke Refly Harun, Achmad Yurianto Beber WhatsApp, YouTube, Twitter Hebohkan Virus Corona
Blak-blakan ke Refly Harun, Achmad Yurianto beber WhatsApp, YouTube, Twitter hebohkan Virus Corona
TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan ke Refly Harun, Achmad Yurianto beber WhatsApp, YouTube, Twitter hebohkan Virus Corona.
Kasus MERS dan SARS yang disebabkan virus sempat membuat dunia kalang kabut.
Meski demikian, kasus kedua penyakit yang disebabkan virus itu tak seheboh covd-19 yang disebabkan Virus Corona.
Kepada Refly Harun, Juru Bicara Gugus Tugas covid-19 Achmad Yurianto membeberkan faktor yang membuat covid-19 jadi lebih heboh.
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menilai media membuat masalah covid-19 menjadi lebih ramai.
Hal itu diungkapkan Achmad Yurianto alias Yuri melalui channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Jumat (5/6/2020).
• Suami Diam-diam Masuk Rumah, Kronologi Oknum Polisi Tembak Istri yang Berduaan dengan Anggota TNI
• Gegara Jual Sabu, Oknum Polisi di Bulungan Divonis 11 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
• NEWS VIDEO Detik-detik Oknum TNI Kodim Emosi Distop karena Tak Pakai Masker
• Oknum DPRD Kaltim Diduga Tersandung Dua Kasus Penggelapan dan Penipuan, Total Rp 2,5 Miliar
Mulanya Refly Harun bertanya mengapa wabah MERS hingga SARS beberapa tahun lalu tidak seheboh covid-19 seperti sekarang.
Yuri menilai hal itu terjadi lantaran pada zaman dulu, orang belum memiliki media sosial.
"Kenapa virus ini seperti sangat menakutkan dibandingkan, dulu kita juga mendengar MERS, SARS itu tapi masyarakat tidak sepanik sekarang ini," tanya Refly.
"Dulu tidak banyak HP, ndak banyak WA, ndak banyak Twitter," jawab Yuri.
Yuri menilai berita menjadikan segala sesuatu lebih heboh dari apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi problemnya komunikasi, pengetahuan," ungkap Refly.
"Iyalah kan sekarang berita kecil jadi gede itu kan karena berita, sesuatu kecil menjadi gede itu kan karena berita, bukan karena yang lain-lain," jawab Yuri.
Namun, Refly mengatakan lagi bahwa tanggapan pemerintah sendiri juga berbeda.
"Tapi tanggapan pemerintah agak berbeda menurut saya dibandingkan SARS atau MERS," ujar Refly lagi.