Virus Corona

Cegah Gelombang Kedua Virus Corona Akibat New Normal, LSI Denny JA Terbitkan 6 Strategi, Mirip Bali

Cegah gelombang kedua Virus Corona akibat new normal, LSI Denny JA terbitkan 6 strategi, mirip Bali

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Bali dan freepik.com
Kasus Virus Corona Menurun dalam 5 Hari, Ini Penjelasan Achmad Yurianto dan Sebaran di 34 Provinsi 

TRIBUNKALTIM.CO - Cegah gelombang kedua Virus Corona akibat new normal, LSI Denny JA terbitkan 6 strategi, mirip Bali.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menegaskan Indonesia akan memasuki fase new normal.

Banyak pihak yang khawatir new normal akan memicu gelombang kedua Virus Corona atau covid-19.

Lembaga suvei LSI Denny JA pun memberikan 6 pedoman agar fase new normal tak jadi petaka.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap enam strategi dan pedoman baru Indonesia untuk menghadapi era kenormalan baru atau new normal.

Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan strategi pertama adalah menurunkan tingkat pembatasan sosial ke skala yang lebih kecil. Dalam hal ini merujuk ke level RT/RW.

 Masa PSBB Transisi, Anies Baswedan Kembali Terbitkan Ancaman ke Mall dan Usaha yang Tak Terapkan Ini

 Inilah 100 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2020, Dimanakah Peringkat Kampus Unmul Samarinda

 Blak-blakan ke Refly Harun, Achmad Yurianto Beber WhatsApp, YouTube, Twitter Hebohkan Virus Corona

"Masuk ke era new normal, pembatasan sosial tetap diberlakukan jika masih ada potensi penyebaran virus namun skalanya diperkecil.

Tidak lagi dalam skala luas yakni level kota/kabupaten atau provinsi, namun pembatasan diberlakukan di level RT/RW desa atau cluster tertentu saja," ujar Rully, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/6/2020).

Menurutnya hal itu akan membuat wilayah yang tidak terpapar virus atau zona hijau dapat kembali beraktivitas dengan protokol kesehatan ketat.

Rully mencontohkan Bali sebagai wilayah yang berhasil melakukan pembatasan sosial di skala yang lebih kecil tanpa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Strategi kedua yaitu fleksibilitas terkait dibuka atau ditutupnya area atau cluster sesuai perkembangan kasus dengan penerapan pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW.

Ketika kasus di suatu wilayah menurun maka area tersebut dapat dibuka. Namun juga bisa ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus.

Rully mengatakan kebijakan ini tentunya harus ditopang dengan kemampuan pemerintah daerah dalam melakukan test virus dan kemampuan untuk melakukan pelacakan terhadap penyebaran virus agar memudahkan dalam membuat mapping wilayah.

Kemudian strategi ketiga yaitu perlunya keterlibatan aktif pemimpin masyarakat di berbagai sektor untuk mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing.

"Contohnya para ulama atau pendeta di tempat ibadah, pengusaha di mal, restoran, pabrik, kepala sekolah atau rektor di lembaga pendidikan dan lainnya.

Semuanya bahu-membahu menjamin bahwa protokol kesehatan diterapkan dengan baik," ungkapnya.

Strategi keempat adalah melindungi masyarakat yang lebih rentan, terutama yang berusia 45 tahun ke atas.

Rully merujuk kepada data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 bahwa 80 persen mereka yang meninggal karena covid-19 berada pada rentang usia tersebut.

Selain itu, data tersebut menunjukan lima penyakit penyerta yang berkontribusi terhadap angka kematian penderita covid-19, antara lain hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit paru kronis.

"Artinya dari data-data tersebut, mereka yang berusia diatas 45 tahun dan atau memiliki kelima penyakit penyerta diatas harus lebih dilindungi.

Resmi, Kemendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka di Wilayah Kategori Ini, Kapan Dimulai? Tunggu Nadiem

Salah satunya adalah di berbagai sektor usaha, tempat kerja maupun di rumah, mereka dibolehkan untuk bekerja dari rumah," kata dia.

Sementara itu, strategi kelima yang diungkap LSI Denny JA adalah untuk memperkuat imunitas.

Berdasarkan pendapat ahli, Rully mengatakan memperkuat imunitas tubuh dapat menahan laju penyebaran dan meminimalisir dampak virus.

Cara untuk meningkatkan imun tubuh, kata dia, dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, suplemen tubuh, vitamin, serta beristirahat dan olahraga secara teratur.

Kemudian strategi terakhir atau keenam adalah memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis di daerah.

Pembukaan aktivitas di era new normal, menurut Rully harus dibarengi dengan adanya perkuatan pada fasilitas kesehatan dan peralatan medis baik di pusat dan daerah.

Seperti alat pelindung diri (APD), ventilator, fasilitas rumah sakit hingga ketersediaan tenaga medis.

Rully menegaskan strategi terakhir ini untuk menjamin apabila terjadi tambahan kasus di daerah, maka fasilitas kesehatan tetap mampu melakukan penanganan dan perawatan.

Lebih lanjut, LSI Denny JA mengharapkan enam strategi menghadapi era new normal ini dapat membuat Indonesia tak mengalami gelombang kedua dari pandemi covid-19 ini.

Erick Thohir Tunjuk Jenderal TNI Gantikan Fadjroel Rachman di PT Adhi Karya, Ini Rekam Jejaknya

"Dengan memperhatikan enam pedoman strategi di era new normal ini, diharapkan Indonesia mampu menjaga keseimbangan antara isu kesehatan dan isu ekonomi.

Era lockdown telah berakhir di berbagai negara, Indonesia pun akan segera berakhir. Mari sambut era new normal dengan strategi yang baru," tandasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul LSI Denny JA Ungkap 6 Strategi Pedoman Baru Indonesia Hadapi Era New Normal, https://www.tribunnews.com/corona/2020/06/05/lsi-denny-ja-ungkap-6-strategi-pedoman-baru-indonesia-hadapi-era-new-normal?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved