Refly Harun Belum Puas Setelah KPK Tangkap Nurhadi, Ungkit Keberadaan Eks Caleg PDIP Harun Masiku
Refly Harun belum puas setelah KPK tangkap mantan sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi, ungkit keberadaan eks caleg PDIP Harun Masiku
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun belum puas setelah KPK tangkap Nurhadi, ungkit keberadaan eks caleg PDIP Harun Masiku.
Penangkapan Mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), turut mendapat perhatian dari Refly Harun.
Dalam tayangan channel YouTube pribadinya, Refly Harun menilai Nurhadi sosok yang cerdik dan dilindungi orang besar, sehingga KPK terkesan sulit mengejar mantan sekretaris Mahkamah Agung ini.
Selain itu, Refly Harun juga turut mengungkit keberadaan eks caleg PDIP Harun Masiku yang sampai saat ini masih jadi buronan KPK.
Belum puas terhadap penangkapan Nurhadi, Refly Harun menilai KPK harusnya bisa menangkap eks caleg PDIP Harun Masiku yang disebut-sebut juga dilindungi orang besar di negeri ini.
Dilansir TribunWow.com, Nurhadi dan sang menantu, Rezky Herbiyono ditetapkan sebagai tersangka atas kasus suap senilai Rp 46 miliar.
• PTUN Putuskan Jokowi dan Menkominfo Bersalah, Refly Harun Minta Warga Tanggung Jawab Saat Kritik
• Refly Harun Bongkar Beda New Normal Negara Lain dengan Indonesia, Beber Pemerintah Jokowi Bangkrut
• Refly Harun Beber Pelengseran Soekarno dan Gus Dur Saat Bahas Diskusi Pemakzulan Presiden oleh UGM
Melalui kanal YouTube Refly Harun, Kamis (4/6/2020), Refly Harun menyebut Nurhadi sebagai buronan yang luar biasa.
Pasalnya, selama buron Nurhadi dikabarkan hanya beredar di wilayah Jakarta Selatan dan melakukan sejumlah aktivitas.
"Tetapi kalau seorang buronan hanya beredar di Jakarta Selatan saja dan selama hampir empat bulan tidak tertangkap, buronan tersebut luar biasa," kata Refly Harun.
"Apalagi kalau sembunyi di apartemen mewah dan sempat melakukan aktivitas transaksi, bahkan tadi ada masalah pencucian uang."
Refly pun menyinggung pernyataan Aktivis Anti-korupsi, Refly Harun yang menyebut KPK sudah mengetahui keberadaan Nurhadi selama buron.
Karena itu, Refly Harun berharap penangkapan Nurhadi menjadi awal dari pembongkaran kasus korupsi lainnya.
"Sehingga tidak heran dalam berita, Haris Azhar mengatakan ' KPK sudah tahu sesungguhnya'," jelas Refly Harun.
"Mudah-mudahan dengan tertangkapnya Nurhadi ini semua bisa dikuak."
Lebih lanjut, Refly Harun menyinggung sosok besar yang melindungi Nurhadi selama buron.
Ia menyebut, orang yang melindungi Nurhadi juga bisa dijerat hukum.
"Termasuk siapa yang melindungi yang bersangkutan selama proses pelarian," kata dia.
• Refly Harun Ikutan Bersuara Soal Teror Diskusi UGM Bahas Pemecatan Presiden, Ngaku Kenal Sosok Ini
"Karena kalau ada yang melindungi yang bersangkutan, maka yang bersangkutan bisa dijerat juga dengan pasal yaitu obstraction of justice."
"Yaitu menghalang-halangi proses yang dilakukan oleh KPK," imbuhnya.
Setelah Nurhadi tertangkap, Refly Harun lantas mempertanyakan kelanjutan kasus mantan caleg PDIP, Harun Masiku.
Sebelumnya, Harun Masiku juga menjadi buronan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI 2019-2024.
"Kita lihat nanti bagaimana proses selanjutnya, tetapi yang paling penting juga, selain Nurhadi sebenarnya banyak kasus-kasus gelap di rebuplik ini, dark cases," jelas Refly Harun.
"Yang paling dekat adalah Harun Masiku, di mana itu orang?
Sampai sekarang seperti tidak tahu jejaknya."
Tak hanya itu, menurut Refly Harun hingga kini masih banyak kasus yang belum jelas kelanjutannya.
Mulai dari kasus pemyiraman air keras terhadap Novel Baswedan hingga pembunuhan Marsinah.
"Ya kalau kita mau kulik-kulik persoalan itu banyak sekali," tutur dia.
"Ada masalah Novel Baswedan yang sampai sekarang ini belum diketahui siapa pelakunya, ada masalah Munir, zaman dulu ada masalah Marsinah."
Lantas, Refly Harun berharap kasus-kasus gelap itu segera terungkap.
Ia juga berharap penangkapan Nurhadi menjadi awal mula pengungkapan kasus lain.
"Jadi dark cases atau kasus gelap ini harus diungkap dengan semaksimal mungkin."
"Tentu dimulai dari Nurhadi, kasus Nurhadinya dikuak."
"Tetapi juga kalau ada orang yang melindungi Nurhadi karena konon katanya pemain kelas berat," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-10.10:
• Refly Harun Bongkar Rangkap Jabatan Wakil Sri Mulyani - Erick Thohir di Bank Mandiri, PLN, Pertamina
Orang Besar di Balik Kasus Nurhadi
Pada kesempatan itu, mulanya Refly Harun menyinggung kekuatan orang 'besar' di balik buronnya Nurhadi dan sang menantu.
Ia pun menyinggung sederet dewan pengawas (Dewas) KPK yang sempat diragukan karena adanya undang-undang baru.
"Untungnya dewan pengawas yang ditunjuk adalah mereka-mereka yang punya track record baik," kata Refly Harun.
Lantas, Refly Harun menyebut semua tokoh yang kini duduk di Kursi Dewas.
Mulai dari Tumpak Hatorangan Panggabean, hingga Artidjo Alkostar.
"Ada di situ Tumpak Hatorangan Panggabean, ada Pak Harjono, ada Albertina Ho, kemudian ada juga Syamsuddin Haris," kata Refly.
"Ada juga yang paling penting adalah mantan hakim Mahkamah Agung yang paling legendaris, Artidjo Alkostar."
Dengan tertangkapnya Nurhadi, Refly Harun menilai sinergi antara Dewas dan KPK terjalin dengan cukup baik.
"Jadi sinergi antara dewan pengawas dan KPK ini kelihatannya lumayan," imbuhnya.
Melanjutkan penjelasannya, ia lantas menyinggung nama ketua KPK, Firli Bahuri.
Menurut Refly, selama menjabat di KPK Firli belum menunjukkan kinerja yang baik dalam memberantas korupsi.
"Tapi bagaimanapun sosok Firli Bahuri yang lebih mengutamakan pencegahan dalam proses presentasinya di DPR, termasuk banyak dikritik," terang Refly.
"Tidak terlalu kuat untuk melakukan penindakan."
Dengan tertangkapnya Nurhadi, Refly mengaku berharap segala keraguan pada KPK bisa segera sirna.
"Tertangkapnya Nurhadi paling tidak untuk sementara membantah itu, mudah-mudahan," ucap Refly.
• Mantan Komisioner KPK Puji Novel Baswedan Tangkap Nurhadi, BW Tulis Bravo Binggo
Lantas, Refly Harun menyebut adanya peran 'orang besar' di balik kasus Nurhadi.
Pasalnya, selama buron mantan sekretaris Mahkamah Agung itu hanya beredar di sekitar Jakarta.
Bahkan, Nurhadi juga dikabarkan sempat menukarkan sejumlah uang.
"Bahwa Nurhadi bisa ditangkap padahal seperti diberitakan tadi Nurhadi hanya beredar di Jakarta Selatan, sempat menukarkan uang," beber Refly Harun.
"Dan kemudian diduga dilindungi orang besar. Kita tidak tahu siapa orang besar yang melindungi Nurhadi tersebut," tandasnya.
(TribunWow.com)
(*)