Dapat Sabu dari Lapas Samarinda, ZA Diminta Bantu Edarkan di Long Ikis Paser
ZA juga mengaku, sabu yang dibawa tersebut didapat dari temannya yang bertugas di salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kota Samarinda
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM - Penyesalan memang selalu datang belakangan.
Itulah yang dirasakan ZA (26) warga Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yang ditangkap anggota Polsek Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, di Posko Tim Gugus Tugas Pelabuhan Penajam saat kedapatan membawa narkoba jenis sabu seberat 10,35 gram.
Saat ditemui Tribunkaltim.co, di Mapolsek Penajam, tersangka ZA mengaku baru melakukan perbuatan tersebut pertama kali, Namun sebelumnya beberapa waktu dulu pernah mencoba mengambil barang haram untum diedarkan tapi gagal.
ZA juga mengaku, sabu yang dibawa tersebut didapat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kota Samarinda
dan ia diminta membantu edarkan di wilayahnya yakni sekitaran Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser.
Baca Juga
Tiga Pengedar Sabu di Kutai Timur Dibekuk Polsek Kongbeng dalam Waktu Satu Jam
Sesulu PPU Disebut Tempat Aktivitas Transaksi Narkoba, Polisi Tangkap Pelaku Simpan Sabu 2,43 Gram
Polsek Muara Kaman Amankan Pelaku Pengedar Sabu, Barang Bukti Disimpan di Kotak Permen
“Saya cuma disuruh mutar aja oleh teman saya, orang lapas, disuruh mutar di kampung saya,” ujarnya. Senin, (8/6/2020).
Diakui tersangka, dirinya disuruh mutar barang haram tersebut oleh temannya, karena banyak pelaku pengedar yang sudah tertangkap, sehingga temannya tersebut kekurangan orang untuk membantu mengedarkan barang haram itu.
“Dulu saya kurir aja, tukang ngantar ke pemesan. Tapi sekarang banyak penggerebekan, banyak yang ditangkat sampai gak ada yang mutar, makanya saya ditelponnya,” ucap ZA.
Ia juga menceritakan bagaimana sampai sabu tersebut berada di tangannya.
ZA menuturkan, hanya ditelpon temannya yang ada di Lapas Samarinda tersebut, sementara barangnya dikirim dari Samarinda ke Balikpapan dan hanya menunggu di Balikpapan.
“Teman saya itu nelpon, tapi pakai nomor pribadi, katanya tunggu aja di Balikpapan, barang sudah ditaruh di Balikpapan, saya tinggal ambil aja,” paparnya.