Virus Corona

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Reisa Broto Asmoro Bawa Mikrofon Sendiri, Berani Buka Masker Depan Kamera

Dokter Reisa kini ikut tampil di siaran update tersebut karena ia baru saja ditunjuk sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19,

TribunStyle.com/kolase
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Reisa Broto Asmoro Bawa Mikrofon Sendiri, Berani Buka Masker Depan Kamera 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Dokter Reisa Broto Asmoro kini jadi perhatian banyak orang.

Wanita kelahiran Malang ini sekarang ditunjuk menjadi juru bicara Gugus Tugas covid-19 Indonesia.

Wajah cantiknya kini hampir setiap hari muncul di media mengbarkan perkembangan virus Corona di Indonesia.

Dokter Reisa Broto Asmoro berbagi cerita di balik layar konferensi pers update perkembangan covid-19 di Indonesia yang biasa disiarkan pukul 15.30 WIB.

Dokter Reisa kini ikut tampil di siaran update tersebut karena ia baru saja ditunjuk sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19.

Siaran update covid-19 akan dibuka terlebih dulu oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto, baru setelah itu dokter Reisa mulai untuk memberikan pesan-pesan terkait adaptasi new normal

 Kepada Jokowi, Doni Monardo Beber Jadwal Kapan Sekolah Dibuka, Fokus Cegah Virus Corona dan PHK

 Kebijakan Baru Menhub Budi Karya, Transportasi Umum Bisa Bawa Banyak Penumpang Saat Pandemi covid-19

Melalui insta story instagramnya, dr. Reisa menceritakan kalau waktunya berbicara di depan kamera ia dan Ahmad Yurianto akan membuka masker.

Dokter Reisa pun sudah diatur jarak berdiri antara dirinya dan Ahmad Yurianto sekitar dua meter.

"Kalau lagi ngomomg karena sendirian dan jarak saya sama Pak Yuri lebih dari dua meter, jarak dengan kamera tiga meter, kalau lagi ngomong ke kamera gak pakai masker, pas selesai ketemu orang lain pakai masker lagi," ucap dr. Reisa melalui instagramnnya, @reisabrotroasmoro, Rabu (10/6/2020).

Kemudian dr. Reisa dan Ahmad Yurianto membawa mikrofon masing-masing, jadi kalau selesai berbicara microfonnya langsung dicopot.

"Mikrofonnya bawa sendiri-sendiri, jadi setiap orang berbeda abis selesai ngomong diambil lagi," kata dr. Reisa.

Sejak tampil sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 mulai 8 Juni 2020 lalu, dr. Reisa memilih menggunakan pakaian formal dengan atasan blazer dan celana panjang.

Dr. Reisa juga menambahkan penggunaan syal kecil di leher untuk mempermanis penampilanya saat menggunakan blazer berwarna biru muda.

 Di Twitter, Fadjroel Rachman Bongkar Pemakaian Listrik Rumah Fadli Zon, Anggota Prabowo Protes PLN

Edukasi Jaga Jarak

Kemarin Dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan bahwa protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 85 persen.

Hal itu dijelaskan Dokter Reisa sebagaimana menurut hasil penelitian yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Lancet. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Sebagaimana yang diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur.

Maka dalam hal ini Dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah
, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

"Virus corona jenis baru penyebab COVID-19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

 Praperadilan Ruslan Buton eks Prajurit TNI, Jajaran Idham Azis Tak Hadir, Pengacara: Tak Taat Hukum

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, Dokter Reisa juga mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh oleh orang banyak.

Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan.

Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70%," tuturnya.

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum.

 Sebelumnya Semangat, Tiba-tiba Rizal Ramli Batalkan Debat dengan Luhut Pandjaitan, Sebut Ngawur

Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak ama," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," pungkas Dokter Reisa.

Alasan Dokter Reisa Dipilih Menjadi Jubir

Sejumlah media online memberitakan kemunculan perdana dokter Reisa Broto Asmoro dalam briefing harian Satgas Covid 19, Senin (8/6/2020).

Tampilnya dokter Reisa sebagai salah satu juru bicara tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid-19 dianggap sebagai sesuatu yang mengejutkan.

Belum ada keterangan alasan di balik penunjukan dokter Reisa. Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhony G Plate, belum merespons pertanyaan KompasTv.

Juru Bicara Pemerintah bidang kesehatan, Ahmad Yurianto, juga mengelak memberi keterangan.

“Tolong ditanyakan ke timnya saja. Posisi saya jubir pemerintah bukan tim komunikasi publik,” kata Yuri.

Namun Yurianto memberi petunjuk singkat kemungkinan alasanya, “Edukasi masyarakat menjadi hal utama yang harus dilakukan”.

Soal edukasi publik ini, penelusuran di jagat maya menunjukkan, ini bukan hal baru bagi dokter Reisa.

Ada beberapa artikel tentang Covid-19 yang berkaitan dengan Reisa. Di antaranya unggahan kesedihan dokter Reisa saat rekan sesama dokternya berpulang, hingga sejumlah tips yang dibagikanya dalam menghadapi new normal.

"Ingat, pastikan selalu menjaga kebersihan tangan dan jangan sentuh-sentuh wajah dengan tangan yang kotor. Lalu pakai masker! Setiap waktu ketika berada di luar rumah. Dan pastikan benar penggunaannya".

Sejumlah rekam jejak dokter Reisa menunjukkan dia bukan “dokter biasa”. Juga karena, disebut-sebut pernah terlibat sebagai anggota DVI korban Sukhoi dan korban aksi bom (terorisme).

Kabar penunjukan dokter Reisa sudah berhembus sejak pekan lalu.

 Bukan Hanya Risma, 2 Kepala Daerah Minta Khofifah Stop PSBB Surabaya Raya, Ini Respon Pemprov Jatim

Penunjukan dan proses fit and proper test dokter Reisa melibatkan sejumlah pejabat inti pemerintah.

Entah berkaitan atau tidak, Satgas Covid Thailand juga menunjuk Miss Thailand 2008, Taweesilp Visanuyothin, sebagai asisten jubir satgas Covid di Negeri Gajah Putih itu.

Miss Thailand itu ditunjuk akhir Mei lalu, oleh Menteri Kesehatan Masyarakat untuk tampil dalam brieifing harian perkembangan Covid, sekaligus mengurangi beban kerja Jubir Covid Thailand.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita di Balik Layar Siaran Update Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Bawa Mikrofon Sendiri, https://www.tribunnews.com/corona/2020/06/11/cerita-di-balik-layar-siaran-update-penanganan-covid-19-dokter-reisa-bawa-mikrofon-sendiri?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved