Virus Corona
Muncul Kekhawatiran Tenaga Medis Surabaya, Persoalkan New Normal saat Kasus Covid-19 Tinggi
Muncul kekhawatiran Dokter & tenaga medis Surabaya persoalkan rencana Khofifah dan Risma terapkan new normal saat kasus covid-19 Virus Corona tinggi
Wilayah Khofifah terus memangkas selisih kasus dengan DKI Jakarta yang menjadi provinsi dengan total kasus tertinggi di Indonesia.
Tercatat, hingga Senin (15/6/2020), total kasus di DKI jakarta berjumlah 9120 kasus.
Saat ini, DKI Jakarta sedang menerapkan masa PSBB Transisi, sedangkan Jatim sedang dalam masa transisi new normal.
Inspektorat Jatim Terpapar covid-19
ASN Pemprov Jatim ditemukan terkonfirmasi positif terpapar virus Corona atau covid-19.
Tepatnya yaitu salah satu pejabat atau ASN di lingkungan Inspektorat Pemprov Jawa Timur.
Oleh sebab itu, saat ini Pemprov Jatim bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jatim sedang melakukan tracing ketat untuk mengetahui dari mana ia tertular dan siapa saja yang terpapar.
Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa saat ini yang dikonfirmasi positif covid-19 baru satu orang.
“Yang sudah ditemukan positif di lingkungan Inspektorat ada satu orang. Hari ini sudah dilakukan pemeriksaan pada 24 orang pegawai yang memiliki kontak erat dengan orang yang positif tersebut,” kata Kohar, di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/6/2020).
• Satu Karyawan Perusahaan di Paser Positif Covid-19, Pernah Cuti Tiga Bulan di Surabaya
Sebanyak 24 orang tersebut sedang dilakukan rapid test.
Dimungkinkan siang ini hasil dari rapid test bisa diketahui dan bisa dilakukan penindakan jika memang ada yang didapatkan reaktif. Dan jika ada yang reaktif maka akan dilakukan tes swab.
Lebih lanjut Dirut RSUD Saiful Anwar Malang ini mengatakan bahwa, ASN di lingkungan Inspektorat yang positif sudah dilakukan perawatan.
ASN tersebut sedangkan melakukan isolasi mandiri.
“Sekarang masih diisolasi mandiri,” tegas Kohar.
Di sisi lain, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa jika ada ASN Pemprov Jatim yang terpapar covid-19 maka bisa dimaklumi, karena attack rate covid-19 di Jatim ini memang masih tinggi.
“Attack rate kita itu dari 100 ribu orang yang 107 itu sakit, artinya 10 persen itu positif covid-19.
Jadi virus ini menyerangnya tidak pandang si A si B siapa ASN atau bukan, jadi kita semua ini di zona merah ya ODR atau orang dalam risiko,” kata Joni.
Pihaknya mengaku belum mengantongi data berapa jumlah ASN Pemprov Jatim yang terpapar covid-19.
Namun, sebelum ASN Inspektorat Jatim, diketahui yang sempat terpapar covid-19 juga adalah ASN di Dinas Perhubungan Jatim.
(*)