Virus Corona

Dexamethasone Dijuluki Obat Dewa dan Disebut Bisa Sembuhkan Corona, Awas Efek Samping yang Timbul

Salah satu obat yang disebut bisa menyembuhkan covid-19 adalah dexamethasone

SHUTTERSTOCK/MAXIM ERMOLENKO
Ilustrasi Dexamethasone Dijuluki Obat Dewa dan Disebut Bisa Sembuhkan Corona, Awas Efek Samping yang Timbul 

TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi virus Corona kini menyerang hampir seluruh belahan dunia.

Banyak pihak berlomba-lomba menemukan obat dari covid-19.

Salah satu obat yang disebut bisa menyembuhkan covid-19 adalah dexamethasone   

Obat dexamethasone ramai dibicarakan setelah peneliti Inggris menemukan bukti awal bahwa obat ini efektif menyelamatkan pasien corona dengan infeksi berat.

Dengan kata lain, dexamethasone merupakan obat pertama yang teruji secara klinis memberikan harapan hidup bagi pasien corona.

Temuan yang dipimpin peneliti dari Universitas Oxford ini pun mendapat sambutan baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

• Kekhawatiran saat Risma & Khofifah Siapkan New Normal Terbukti, Begini Akhirnya Nasib 175 Nakes

• Kabar Buruk Virus Corona Meningkat di Surabaya, Wilayah Risma Harus PSBB Lagi?

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ini adalah pengobatan pertama yang terbukti mengurangi angka mortalitas pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen atau ventilator.

"Ini berita yang sangat baik dan saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa," tuturnya.

Riset ini belum dipublikasi di jurnal kedokteran tetapi informasi awal efektifitas obat ini sudah dipublikasi.

Dalam temuannya, dexamethasone hanya efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.

Namun, obat ini tidak terbukti efektif pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

Penelitian

Tim meresepkan 6 mg/hari dexamethasone kepada 2.104 pasien corona.

Obat ini diberikan secara oral atau intra vena dalam 10 hari.

Ahli kemudian membandingan perkembangan 2.104 pasien itu dengan 4.321 pasien yang tidak mendapat tambahan obat dexamethasone.

Pada pasien yang tidak mendapatkan dexamethasone, angka kematian tertinggi terjadi pada pasien yang membutuhkan ventilator sebanyak 41 persen.

Sedangkan pasien yang menggunakan alat bantu tabung oksigen dan tidak mendapat dexamethasone, angka kematian sekitar 25 persen.

Pada pasien yang tidak membutuhkan intervensi respirasi dan tidak diberi dexamethasone, angka kematian sekitar 13 persen.

Pada kelompok pasien yang mendapatkan dexamethasone ternyata terjadi penurunan kematian sepertiga kasus yang membutuhkan ventilator, hanya seperlima pada kelompok pasien yang mendapatkan oksigen.

Sedang pada kelompok pasien yang tidak membutuhkan bantuan respirasi pemberian dexamethasone tidak memengaruhi angka kematian.

• Kabar Gembira! Peserta SKB CPNS Bisa Daftar Sekolah Kedinasan 2020, Inilah 10 Instansi Sepi Peminat

• Hanya 10 Hari Diisolasi Gegara Positif Covid-19, Pasien di Berau Ini Beber Kondisinya Selama Dirawat

Ingat efek samping si obat dewa, dexamethasone

Berkaitan dengan temuan ini, akademisi dan praktisi klinis dr Ari Fahrial Syam, SpPD angkat bicara.

Ari mengatakan, dari hasil penelitian itu jelas dexamethasone memberi efek terapi pada pasien infeksi corona dengan infeksi berat dan sedang, tapi tidak efektif pada pasien Covid-19 yang ringan.

Namun Ari menyoroti, dexamethasone tak bisa digunakan sebagai pencegahan infeksi Covid-19.

"Untuk kasus yang ringan saja tidak efektif, apalagi jika obat ini digunakan untuk pencegahan infeksi covid-19," kata Ari dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Dia berkata, dexamethasone merupakan obat murah dan juga tersedia di puskemas.

Dexamethasone termasuk golongan steroid.

"Obat ini memang sering dijuluki sebagai obat dewa, karena efek terapinya yang cepat. Misal ketika seseorang sedang gatal karena alergi baik merah atau bentol pada kulit, (setelah diberi dexamethasone) gatal akan hilang dengan cepat," ungkap Ari yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Dexamethasone digunakan sebagai obat radang, antara lain untuk pasien radang sendi dan berbagai bengkak karena peradangan.

Tak hanya itu, dexamthasone juga kerap dikombinasikan dengan obat anti kanker sebagai kemoterapi.

Obat ini diresepkan untuk beberapa kanker kelompok steroid.

Obat golongan steroid ini juga digunakan untuk beberapa kelainan darah, asma, alergi pada mata dan THT, penyakit autoimun karena memang steroid bisa menekan sistem imunitas tubuh kita.

"Sepertinya khasiat anti inflamasi ini yang dimanfaatkan dari dexamethasone untuk pasien dengan infeksi Covid-19 berat yang memang terjadi peningkatan reaksi inflamasi," terang Ari.

Dia mengingatkan, meski dexamethasone merupakan obat dewa yang bisa memulihkan peradangan dengan cepat tapi ada efek samping yang harus menjadi perhatian baik oleh dokter maupun pasien.

• Selama Pandemi Covid-19, Biaya Sewa Kantin Sekolah di PPU Diberi Diskon 90 Persen, Begini Alasannya

• Persiapan Menuju New Normal, Toko hingga Sekolah di Tanjung Selor Disemprot Disinfektan

Efek samping terutama pada penggunaan jangka panjang.

Dikatakan Ari, pada penggunaan dexamethasone jangka pendek, pasien bisa merasakan sakit pada lambung, sampai mual dan muntah, sakit kepala, nafsu makan meningkat, sulit tidur, gelisah, hingga muncul jerawat.

" Nah, untuk pasien yang mengonsumsi dexamethasone dalam jangka panjang, efek sampingnya lebih berat. Mulai dari moon face (wajah membengkak seperti bulan), terjadi peningkatan kadar gula darah, tekanan darah meningkat, tulang keropos (osteoporosis), dan daya tahan tubuh menjadi turun sehingga rentan terhadap infeksi.

"Peningkatan efek samping juga bisa terjadi pada pasien yang memiliki riwayat sakit maag," kata Ari.

Dia mengungkap, kombinasi obat steroid dexamtehasone dengan obat anti radang non steroid seperti fenilbutazone, asam mefenamat, natrium diklofenak termasuk dengan golongan coxib yang biasa digunakan untuk radang sendi dapat menyebabkan komplikasi lambung yang serius.

• Inilah Jadwal Masuk Sekolah SD, SMP dan SMA dari Kemendikbud Terbaru, Paling Cepat Juli 2020

• Ini Jadwal Resmi Masuk Sekolah Kemendikbud, SMA & SMP Duluan, Ada Imbauan Khusus Soal Izin Orangtua

Komplikasi lambung serius antara lain seperti pendarahan lambung sampai bisa menyebabkan kebocoran lambung dan usus dua belas jari yang bisa fatal untuk pasien.

Oleh karena itu, Ari mengingatkan agar masyarakat harus bijak dalam mendengar dan membaca informasi seputar hasil penelitian terkait obat dexamethasone ini.

"Dexamethasone terbukti efektif untuk mengurangi risiko kematian pada pasien covid-19, tetapi obat ini mempunyai catatan efek samping yang panjang sehingga harus digunakan sesuai petunjuk dokter," tegasnya.

IKUTI >>> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dexamethasone, Obat Dewa yang Tak Boleh Dilupakan Efek Sampingnya", https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/18/190000423/dexamethasone-obat-dewa-yang-tak-boleh-dilupakan-efek-sampingnya?page=all#page2.


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved