Rekam Jejak Ipar Najwa Shihab, Dipilih Erick Thohir Jadi Komisaris Telkom, Berperan di Krisis 1998
Simak rekam jejak ipar Najwa Shihab, dipilih Erick Thohir jadi Komisaris Telkom, berperan di krisis 1998
Mengutip website resmi Assegaf Hamzah and Partners yakni ahp.id, dalam praktik merger dan akuisisi, Fikri telah bertindak sebagai penasihat bagi pembeli dan penjual dalam akuisisi besar yang melibatkan perusahaan publik dan swasta Indonesia yang beroperasi di berbagai sektor.
Termasuk perbankan, petrokimia, minyak dan gas, pembangkit listrik, ICT, pertambangan dan perkebunan.
Selama puncak krisis ekonomi Asia pada tahun 1998, Fikri juga memberikan saran kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang didirikan untuk mengawal sektor perbankan kembali sehat.
Dalam kapasitas ini, dia menyarankan BPPN terkait restrukturisasi utang korporasi.
Pengambilalihan dan rekapitalisasi di sektor keuangan.
Langkah-langkah pemulihan aset global, dan pendirian Bank Mandiri dalam upaya penyelamatan sektor perbankan Indonesia dari kehancuran.
Ahmad Fikri Assegaf juga memainkan peran penting dalam penyusunan undang-undang perbankan nasional yang baru untuk mencegah terulangnya krisis keuangan.
Undang-undang ini dianggap mampu menahan Indonesia dari dampak terburuk krisis keuangan global 2008-2009.
• Live Streaming dan Jadwal Misa Online Gereja Katolik, Minggu 21 Juni 2020, Live YouTube dan TVRI
Penjelasan Arya Sinulingga
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut proses pemilihan komisaris dan direksi di perusahaan pelat merah dilakukan atas dasar talent pool.
Artinya, penunjukan seseorang didasarkan atas kompetensi dari talenta-talenta unggul.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, di Kementerian BUMN sendiri memiliki Deputi SDM yang khusus menyeleksi para talenta-talenta untuk ditempat di perusahaan negara, termasuk komisaris BUMN.
"Kita ada Deputi SDM, mereka kelola talent pool, nanti diajukan ke masing-masing Wamen (wakil menteri).
Nanti dilihat, kalau perusahaan strategis, sampai ke Presiden pemilihannya seperti Pertamina, PLN, perbankan," jelas Arya Sinulingga.
Dia mengungkapkan, proses seleksi komisaris dan direksi melalui talent pool sudah dilakukan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).